Stamina tubuh yang sedang merosot dan stres akibat tekanan pekerjaan membuat para karyawan rentan terhadap penyakit Sick Building Syndrome (SBS). Karena itu, silakan kenali gejala penyakit tersebut karena konsumsi obat tak efektif kalau tidak dibarengi upaya pemberantasan biang keroknya.
Mulyadi Tedjapranata, dokter dari Klinik Medizone di Kemayoran Jakarta Pusat bilang, banyak ruangan kantor tak punya perlengkapan sirkulasi udara memadai dan hanya mengandalkan alat pendingin udara (AC). Padahal, aktivitas menyaring udara menyebabkan kotoran menimbuni komponen AC.
Kalau tak rutin dibersihkan, AC bisa menjadi sumber penyakit baru. Sebaiknya alat pendingin itu dibersihkan tiga bulan sekali. Selain itu, AC tak boleh disetel pada suhu terlalu rendah, kurang 23 derajat celcius. Sebab, virus dan bakteri justru lebih mudah berkembang di suhu dingin.
Keadaan makin runyam kalau ruangan tak bisa mendapat sinar matahari maksimal sehingga udara jadi lembab. Perlengkapan ruangan seperti karpet dan gorden juga harus dijaga kebersihannya. "Karpet juga menjadi biang penyakit," kata Mulyadi. Identifikasi karpet yang kotor sejatinya gampang: baunya apek.
Sebaiknya, mesin fotokopi dan mesin faksimil berada di dalam ruangan yang berbeda dengan tempat duduk para pegawai. Sebab, tinta di mesin-mesin itu mengeluarkan partilkel yang bisa merusak saluran pernapasan. Semakin jelek kualitas tinta, semakin mudah partikel lepas dan dihirup manusia.
Pengharum ruangan juga bisa melepas partikel yang berbahaya bagi tubuh. Jadi, sebaiknya, kurangi penggunaan pewangi ruangan berbahan kimia. Lebih baik Anda memajang tanaman Was di dalam ruang kantor. Selain mempercantik, tanaman bisa mengikat gas beracun yaitu karbon dioksida (C02) dan menghasilkan oksigen (02). Cara yang lebih sederhana, karyawan bisa sering mengambil istirahat pendek dan berjalan keluar gedung untuk menghirup udara segar.
Berdasarkan hasil riset Institut Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja (NIOSH) Amerika Serikat beberapa tahun lalu, tidak adanya ventilasi udara berkontribusi sampai 52% terhadap munculnya SBS. Lalu, sebanyak 17% disebabkan pencemaran zat kimia, seperti pengharum ruangan semprot, mesin fotokopi, dan berbagai larutan pembersih. Sedangkan sekitar 11% penyebabnya berasal dari polusi luar ruangan.
Marganda D. A. Pasaribu, Dokter Umum dari Rumah Sakit Omni Internasional, Serpong, menimpali, sebaiknya kita sering membuka pintu atau jendela saban pagi agar ada pertukaran udara. "Ingat, kuman tak hilang dengan menyalakan AC," tukasnya.
Penularan penyakit melalui udara juga mudah terjadi di kantor. Misalnya flu dan batuk. Usahakan untuk mengkonsumsi multivitamin secara teratur. Lakukan olahraga kecil di tempat duduk Anda. Pola makan dan olahraga yang seimbang dapat mencegah Anda terkena penyakit.
Sumber : kompas