Belajar Dari Demam BlackBerry

Investment / 28 February 2009

Kalangan Sendiri

Belajar Dari Demam BlackBerry

Puji Astuti Official Writer
4006

Saat ini dunia, termasuk Indonesia sedang diserang  oleh virus BB (baca: BlackBerry). Bill Gates berani bersumpah diatas BlackBerry-nya, Obama rela menentang protocol pengamanan presiden demi mempertahankan BlackBerry-nya, dan Oprah Winfrey berkata bahwa alat ini "secara harfiah mengubah hidupnya."

Hal yang tidak pernah dinyana oleh orang banyak adalah pengembang alat ini berasal dari Kanada dan kurang dikenal. Research in Motion, didirikan oleh putra seorang imigran Yunani di kota kecil Waterloo di Kanada. Dengan membanjirnya produk smart mobile, jika Anda melihat awal munculnya BB mungkin Anda akan pesimis akan keberadaannya. Namun terbukti pada hari ini, tidak satu perusahaan raksasapun, seperti Nokia, Microsoft, bahkan Apple yang berhasil menggusur BB dalam kancah persaingan smartphone.

Ada banyak smartphone menawarkan organizer pribadi, dan dapat menerima serta mengirimakan email, namun semua itu tidak bisa menyamai interface bersahabat "selalu tersambung" seperti yang ada pada BB. Hal inilah yang membuat para penggemar BB sampai dijuluki "CrackBerry."

Namun kesuksesan BB tidak terjadi dalam waktu semalam. Mike Lazaridis dilahirkan di Turki. Sepertinya kejeniusannya sudah terlihat sejak dia masih kecil. Pada umur empat tahun, dia membuat sebuat pemutar rekaman dari Lego. Memasuki usia lima tahun,membuat sebuah radio, dan setelah dewasa mengambil kuliah jurusan tehnik listrik dan ilmu computer di Waterloo University. Pada tahun 1984, sebulan sebelum ujian akhir Mike memutuskan untuk drop out dan memulai bisnisnya sendiri. Dia memenangkan kontrak senilai 560.000 dolar AS dari General Motors untuk merancang dan  membangun sebuah system display industrial.

Pada tahun 1987, Mike didekati sebuah  pembuat perangkat lunak bernama Mobitex. Disaat itulah dia mendapatkan ide yang akhirnya dia wujudkan dalam bentuk BlackBerry 12 tahun kemudian.

Yang terbayang oleh Mike saat itu, dia ingin mencontoh cara kerja "pager" (penyeranta), namun memiliki kemampuan diatas alat tersebut. "Kami ambil hakikatnya - dapat dikenakan bebas, tidak mengganggu, real-time, selalu menyala, selalu tersambung, berbiaya rendah, dan membawanya ke masa depan," demikian ungkap Mike.

Nama BlackBerry berasal dari sebuah firma di California bernama Lexicon Branding yang awalnya memberi nama "PocketLink", sebuah nama yang fungsional namun membosankan. Lalu mempertimbangkan memberi nama "Stroberry" karena bentuknya yang mirip, namun terdengar sangat jinak. Akhirnya mereka memutuskan memberi nama BlackBerry, sebuah nama yang cerdas dan akrab.

Research in Motion memasuki bursa saham pada tahun 1997, kemudian menikmati keuntungan pada demam dotcom. Saham mereka meningkat dan memberi keuntungan pada kemitraan yang dibangun oleh Mike - bahkan dia mampu mendermakan 85 juta dolar Amerika untuk mendirikan Perimeter Institute Physics di Waterloo, Kanada, dan juga beberapa donasi yang lain yang bertujuan memperbaiki peluang mendapatkan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu.

Mike Lazirdis kini memiliki kekayaan sekitar 1,7 miliar dolar AS, walaupun dia tidak pernah memeriksa harga sahamnya. Karyawannya yang tertangkap basah mengamati harga saham pada jam kerja akan dihukum membelikan donat untuk semua orang (Ini bukan lelucon: seorang karyawan pernah tertangkap basah pada tahun 2002 dan harus merogoh kantongnya untuk membeli 1000 buah donat).

Pelajaran penting yang bisa diambil dari demam BlackBerry ini, Anda tidak perlu takut untuk memunculkan produk Anda sekalipun sudah banyak produk sejenis ada di pasaran. Lakukan inovasi, dan pastikan produk Anda memiliki kelebihan yang tidak akan bisa didapatkan pada produk sejenis dengan merek lain.

(Disadur dari:  100 Great Business Ideas, Emily Ross & Angus Holland, Hikmah)

Sumber : Jawaban.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami