Air Liur, Resep Rahasia Romantisme

Psikologi / 19 February 2009

Kalangan Sendiri

Air Liur, Resep Rahasia Romantisme

Puji Astuti Official Writer
14303

Dalam Alkitab, Yesus pernah menyembuhkan orang buta dengan air liur-Nya. Percaya atau tidak, air liur manusia atau ludah memiliki banyak khasiat. Dari menyembuhkan luka hingga yang terbaru, hasil penelitian menunjukkan merupakan resep kehidupan romantisme. Jadi, sekalipun sepertinya menjijikkan, air liur memang Tuhan ciptakan untuk sebuah tujuan yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Menurut para antropolog, ciuman awalnya adalah cara seorang ibu untuk menyuapi anaknya yang belum bisa mengunyah. Jadi sang ibu mengunyahkan makanannya, lalu memberikannya pada sang anak yang masih bayi dengan cara berciuman. Hal inilah awal dari ciuman romantis diantara orang dewasa.

Teori lainnya ada yang mempercayai bahwa ciuman adalah awal dari penyatuan jiwa dua orang yang saling mencintai.

Sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang ciuman, philematology menemukan bahwa ciuman dimana terjadi pertukaran air liur antara dua orang akan mempengaruhi hormon dan mengarahkan mereka ke suatu hubungan intim.

"Kami menemukan bukti bahwa air ludah mengandung hormon testoteron," demikian ungkap Helen Fisher, seorang antropolog dari Rutgers University. "Dan bukti ini menunjukkan bahwa para pria suka berciuman dengan mulut terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk mentransfer hormone testoteron kepada wanita dan memicu gairah seks wanita."

Psikolog Wendy Hill dari Lafayette College di Pennsylvania melakukan penelitian di bidang yang sama, tentang berciuman. Wendy dan timnya melakukan penelitian terhadap  pasangan yang saling berciuman dan pasangan yang hanya berpegangan tangan dan mendengarkan musik selama 15 menit.

Mereka mencoba mengukur hormon cartisol, hormon pelepas stress, dan oxytocin, hormon yang terlibat dalam mengenali kelompok sosial, orgasme pria dan wanita, serta menghasilkan anak.

Ditemukan bahwa saat suatu pasangan berciuman, stress menurun pada pria. Sedangkan pada wanita setelah berciuman. Tetapi hanya pria yang hormone oxytocin-nya naik, sedangkan pada wanita malah menurun.

Dari hasil temuan ini, untuk mereka yang masih dalam masa pranikah atau pacaran, sebaiknya jangan melakukan ciuman yang seperti diceritakan diatas, jika tidak ingin jatuh dalam hubungan seks sebelum menikah.

Ciuman yang seperti ini masuk kategori "khusus orang dewasa", dalam arti Anda sudah menikah. Lakukanlah ciuman romantis ini sebagai first kiss dalam pernikahan kudus Anda, dan buat hari-hari pernikahan Anda penuh romantisme dan kasih.

Sumber : livescience.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami