Maria Beatrix: Wanita Cacat Spektakuler

Family / 29 January 2009

Kalangan Sendiri

Maria Beatrix: Wanita Cacat Spektakuler

Admin Spiritual Official Writer
10165

Sumber Kesaksian: Maria Beatrix

Namaku Maria Beatrix. Aku lahir tahun 1980, aku waktu itu sehat sekali dan aku baik-baik aja, sebagai bayi atau anak kecil yang sehat. Lalu pada umur 5 aku mulai terkena satu penyakit yang menyerang sistem kekebalan yang terkena pada otot dan kulitku. Aku dah mulai susah jongkok, mulai jatuh melulu kalau jalan, terus muka aku merah-merah dan aku gampang lesu banget. Orang tuaku bawa ke dokter disini dulu, terus bawa ke pokter di luar negeri, cek ini itu, dan ternyata ditemukan pernyakit itu dan yang nggak enaknya banget penyakit itu ternyata belum ada obatnya.

Ibunda Maria: "Saya mempunyai semangat luar biasa. Saya ingin anak saya sembuh. Saya akan melakukan apapun juga sekuat tenaga saya"

Setelah itu aku masih coba sekolah dalam satu tahun, tapi semua itu terus nggak bisa dilanjutin lagi. Dramatis banget. Aku sudah mulai nggak bisa jalan dan dokter juga bilang kalo aku nggak boleh kena matahari karena itu bisa jadi pemicu parah banget. Jadinya aku berhenti sekolah. Aku umur 8 atau 9, kulit aku kayak borok tapi satu badan. Sampai kulit kepalaku juga merah dan mengelupas setiap hari. Berdarah dan asli, perih banget. Diri aku buruk rupa dulu. Aku ngelihat di kaca, aku sendiri sampai merinding. Aku nggak mau lihat diri aku di kaca karena sangat menakutkan dan menyedihkan. Setiap kali orang lihat aku juga mereka melihat terus habis itu mereka membuang muka karena mereka tahu itu mengerikan dan mereka bilang ih jangan deket-deket nanti nular lho.

Kadang aku marah ama Tuhan, aku nggak mau doa. Empat tahun atau lima tahun aku pikir omong kosonglah berdoa, ngapain berdoa, berdoapun nggak didengar. Nangispun nggak didengar. Orang membenci aku. Diriku terus terang waktu itu, maaf, bau. Sakit bukan main. Aku mau mati aja, aku nggak mau hidup.

Maria Beatrix hadir di studio SOLUSI dalam kondisi yang jauh berbeda dari kisahnya diatas.....Apa yang mengubah Maria?

Host: "Maria, kamu kan sempat mengalami putus asa. Sekarang kamu terlihat berbeda, ada semangat dan sukacita. Kok bisa begitu?"

Tuhan Yesus yang memberikan semuanya. Dia yang merubahkan, Dia yang menambahkan dan yang memberi segala yang baik untuk aku. Dulu aku nggak ada pengertian, hanya ada ketakutan, putus asa. Sekarang digantikan dengan pengharapan, janji yang indah dan terpenuhi dan kesehatan yang dikembalikan. Walau aku tidak berjalan. Tapi pikiran aku dan hati aku berjalan dengan keinginanNya. Itu yang terpenting.

Host: "Tadi kamu cerita sempat 5 tahun kecewa sama Tuhan. Boleh kita tahu siapa orang-orang yang mendorong kamu sampai kamu jadi bangkit?"

Orang-orang banyak. Mama, saudara, semua. Tapi aku menemukan pengertian itu lalu aku baik sama Tuhan. Tapi kemudian ada banyak pencobaan lagi. Tapi terakhir ini Tuhan memberikan orang yang bisa menyayangi aku yang tadinya aku pikir nggak mungkin ada orang menyayangi aku. Tapi dia mau care, dia mau datang, dia mau angkat aku dan menerima aku apa adanya. Dan itu sebuah anugerah yang wow, yang luar biasa.

Host: "Kalau perubahan yang dialami Maria sendiri, Maria kan sempat tidak bisa apa-apa, tidak bisa keluar rumah dan sakit kena matahari. Sekarang merasa perubahan nggak?"

Oh banyak banget, mangkanya sekarang happy banget. Satu bisa kena matahari, dua bisa berenang....

Host: "Oh ya?"

Iya. Justru karena ketemu Michael, dia mendorong aku untuk berenang, dia mengajari aku berenang. Habis berenang aku sudah bisa kena matahari. Dulu semua yang tidak mungkin sekarang mungkin karena Tuhan menunjuk orang yang tepat, orang yang tepat itu mengurus aku, dan aku punya keberanian dan semangat yang Tuhan tanamkan dan percaya diri juga. Dan kulit aku sekarang, walau banyak bulu, it's okay. Kalau kita bahagia dengan diri kita, bahagia dengan Tuhan Yesus, kita bahagia dengan semua orang, maka Tuhan Yesus akan memberikan yang terbaik untuk semuanya.

Host: "Kamu sekarang suka bikin karya seni sendiri ya?"

Iya. Saya suka bikin kristik, kerajinan tangan, bikin sarung bantal. Dulu kan sempat putus asa karena nggak bisa kerja dan nggak bisa ngerjain sesuatu. Tapi balik lagi, dalam proses itu Tuhan Yesus membuat aku punya taste dan bisa menikmati. Dan itu yang terpenting. Orang bisa melihat bahwa Tuhan Yesus membuahkan yang terbaik. Kalau kita bekerja terlalu keras tanpa menikmatinya Tuhan dan orag-orang juga nggak suka. Tuhan Yesus yang bekerja dalam saya, murni.

Dalam percakapan ini, Michael, kekasih Maria yang merupakan warga negara Inggris dihubungi SOLUSI lewat telepon untuk ikut berbincang bersama Maria dan host.

Host: "Michael, bisakah bercerita kepada kami tentang hubungan anda dengan Maria?"

Michael: "Ya tentu saja. Saya menemukannya di internet. Saya menulis kepada dia awalnya untuk menjadi teman biasa. Kemudian dia membalas, dan begitu selanjutnya sampai 6 bulan. Lalu ketika Maria ulang tahun, saya memutuskan untuk datang ke Jakarta. Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya pergi ke gereja bersamanya untuk pertama kali. Untuk orang yang memiliki banyak keterbatasan seperti dia, saya melihatnya sebagai orang yang begitu bahagia dan penuh iman. Saya tidak bisa untuk tidak sangat menyukainya. Saya kemudian pulang pergi ke Jakarta sebanyak 5 kali dan kami sering ke gereja bersama termasuk waktu di Bali. Bersamanya membuat saya tenang. Dia juga cantik. Kurang lebih begitulah pertemuan kami.

Host: "Jadi sekarang apa hubungan anda dengan Maria?"

Michael: "saya benar-benar mencintainya sekarang. Saya sebelumnya tidak sadar itu. Bahkan saya pernah menduduki kakinya suatu kali, saya tau itu pasti menyakitkan dia, dan lebih menyakitkan saya. Lalu kemudian saya sadar bahwa saya mencintainya sekarang.

Host: "Sungguhkah?"

Michael: "Iya"

Host: "Apakah anda punya rencana masa depan dengan Maria?"

Michael: "Ya, saya punya. Tergantung pihak yang berwenang di Jakarta. Saya akan terus mengunjungi Jakarta. Di waktu yang dekat ini, saya akan datang Januari, dan itu kembali tepat saat ulang tahun Maria. Saya punya rumah disini yang disewa oleh sebuah keluarga muda dengan anak kecil. Saya berjanji tidak akan menjual rumah itu sampai anak-anak tersebut bisa tumbuh besar. Tapi kalau mereka sudah besar, saya bisa menjual rumah itu, mengambil uangnya dan pergi menetap di Jakarta.

Host: "Ini giiran kamu Maria. Apakah kamu ingin mengatakan sesuatu pada Michael?"

Michael akhirnya... apa kabar?

Michael: "Baik sekali, senang mendengar suaramu. Saya senang kamu baik-baik saja. Saya mendoakanmu di gereja kemaren.

Terimakasih, doamu sudah bekerja tampaknya dan saya ada disini sekarang tanpa rasa sakit dan saya bahagia dan tak sabar menunggu sampai Januari. Dan saya bahagia bisa bicara dengan kamu. Dan terimakasih sudah membuat semua ceria dan kamu mengasihiku.

Michael: "Dengan senang hati..."

Kamu juga sudah kemari lima kali, dan mau mengasihi orang seperti aku... itu tidak mudah untuk sebagian orang, tapi kamu menunjukkannya tanpa ada keraguan. Kamupun percaya padaku dan pada Yesus dan itu bagus sekali, terimkasih.

Michael:"Kamulah yang membuat imanku makin kuat"

Oh, itu manis sekali

Michael: "Kamu adalah teladan yang baik".

Ya, kamu juga...

Host: "Maria, terimakasih sudah hadir di SOLUSI. Apa Maria punya pesan yang ingin disampaikan kepada orang tua yang memiliki anak yang cacat fisiknya atau kepada orang-orang yang secara fisik emang sudah cacat?

Ya, ada. Jangan malu. Tuhan menciptakan kita indah, dan kita semua special, dengan kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Ada orang yang cantik tapi dia tidak bahagia, ada orang yang tidak cantik tapi tidak bahagia, ada orang yang berjuang tapi dia bahagia, ada orang yag kalah tapi tahu dia akan menang. Orang tua jangan pernah malu kalau anaknya sakit, dan anak juga jangan malu keluar kalau dia sakit, tapi keluarlah, karena Tuhan yang membuat kita indah, dan gunakan juga talenta kita. Itu akan menjadi baik buat kita semua.

Yesaya 43:4a "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau..."

Sumber : V090121150648
Halaman :
1

Ikuti Kami