Kesan Pertama
Kalangan Sendiri

Kesan Pertama

Admin Spiritual Official Writer
      6934
1 Samuel 16:7
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 29; 1 Tesalonika 1; Yesaya 11-12

Saya ingat hari-hari pertama kerja. Seperti umumnya anak baru, saya diajak berkeliling dan diperkenalkan kepada banyak orang. Setiap dikenalkan saya senang karena mereka semua tampak ramah sampai kemudian saya dikenalkan pada seseorang. Saya bertanya beberapa hal padanya dan ia menjawab dengan nada suara tinggi dan tidak menyenangkan. Sejujurnya saya tersinggung. Saya tidak habis pikir mengenai penyebabnya. Apa ia tidak suka pada saya atau apa, sehingga dia berkata dengan nada seperti itu.

Akhirnya saya memutuskan untuk mendiamkan orang itu dan bicara seperlunya saja. Tapi, bagaimanapun kami berada dalam perusahaan yang sama, jadi sesekali kami pasti harus berhadapan lagi. Saatnya tiba sewaktu kami sama-sama menghadiri suatu rapat dan tibalah gilirannya menyampaikan pendapat. Saat itu saya benar-benar terkejut. Ia berbicara dengan nada yang sama, seperti saat kami diperkenalkan, kepada atasan kami! Diam-diam saya malu sudah berprasangka yang bukan-bukan padanya. Rupanya memang begitu nada suaranya. Di hari-hari selanjutnya makin jelas buat saya tentang hal itu. Jika saja saya tidak memutuskan untuk mengabaikannya, mungkin hal itu bisa saya ketahui lebih awal.

Kesimpulan yang ditarik dari kesan pertama atau tampilan fisik tidak dapat dipercaya. Suara berat atau melengking, tatapan mata yang galak, hidung bengkok, atau apapun itu, tidak berarti apapun apalagi di awal perkenalan. Tampilan luar dan kepribadian sangat mungkin tidak berkaitan. Kecuali Tuhan, siapa yang tahu isi hati seseorang? Jadi, biarlah kali itu saya tertipu, asal saya mendapat pelajaran berharga.

Kesan pertama begitu meyakinkan? Coba cek kembali...


Ikuti Kami