Suatu hari Otniel bangun dan menjalani harinya seperti biasa, tanpa Otniel sadari setiap langkah menghantarnya semakin dekat dengan maut. Sementara Otniel, Pak Mon dan Ibu Nur mengobrol di teras rumah, tiba-tiba terjadilah sesuatu yang aneh pada alam. Alam mulai mengeluarkan suara gemuruh, lalu dengan dengan sangat cepat suatu bola api pecah tepat di depan muka Otniel. Bola lampu berjatuhan, asap pekat dan bunyi keras terdengar.
Spontan warga setempat menghampiri tempat kejadian. Mereka berusaha menyelamatkan Otniel yang sudah terbujur kaku dengan darah keluar dari mata dan mulutnya, kulitnya pun menjadi hitam. Pak Mon juga terkejut karena ia berada tepat disebelah Otniel, tetapi tidak terjadi apa-apa pada dirinya, ia hanya sedikit hitam karena terkena efek petir itu.Pada saat itu Otniel merasa jantungnya seakan terhenti, seperti tidak ada nafas lagi dan terasa seperti ingin mati. Teman-teman Otniel mulai mendoakan Otniel. "Tuhan jangan permalukan kami di desa ini, kami yakin Tuhan mengangkat kami menjadi kepala bukan menjadi ekor", salah satu doa dari temannya. Lalu karena doa dari teman-temannya yang didoakan dengan tulus dan sungguh-sungguh maka Otniel bisa bernafas lagi. Setelah doa dari temannya, seketika itu juga nafas Otniel kembali lagi. Warga membawa Otniel ke Rumah Sakit yang jaraknya 1 jam dari desa itu.
Sesampainya di Rumah Sakit, dokter terkejut melihat keadaan fisik Otniel. Dokter mengakui bahwa jarang sekali orang yang selamat bila tersambar petir. Dokter berkata ada mukjizat pada hidup Otniel sehingga Otniel tidak langsung meninggal, hanya ada beberapa luka kecil pada tubuhnya. Karena dukungan doa dari teman dan keluarganya serta mukjizat yang Tuhan berikan maka Otniel mendapat kesembuhan yang sempurna. Warga di desa itu percaya bahwa Tuhan Yesus yang menyembuhkan Otniel. Kalau tidak ada Tuhan Yesus yang menyembuhkan Otniel, maka Otniel tidak akan selamat. Para warga disana percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa.
Hingga pada suatu hari Otniel sembuh sempurna. Tidak ada sisa luka pada tubuh Otniel. "Sebelum kejadian itu, saya tidak pernah mengalami hal luar biasa bersama Tuhan. Dengan kejadian ini Tuhan sudah membuktikan bahwa tidak ada yang selain Tuhan Yesus yang dasyat dari segala-galanya." Ucap Otniel dengan penuh sukacita.
(Kisah ini ditayangkan 1 Desember 2008 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber : V081201094516