Sexuality Standard

Marriage / 7 November 2008

Kalangan Sendiri

Sexuality Standard

Lestari99 Official Writer
14480

Wulan, 22 th, tinggal di Tangerang, menulis begini: Shalom, maaf sebelumnya Dok. Saya baru menikah 3 bulan ini. Yang jadi pertanyaan saya adalah akhir-akhir ini suami saya kerap nonton film blue. Yang jadi permasalahannya, ia menginginkan saya untuk melakukan, maaf, oral seks. Sebagai istri saya coba untuk melakukannya, dosakah saya? Saya bingung sekali. Kadang saya takut juga untuk melakukan dan menolaknya. Terlebih saya mendengar dan melihat sendiri kenyataan dengan istri-istri yang tidak melayani dengan baik, banyak suami yang selingkuh. Di luar kesalahan yang lain ya Dok. Saya tunggu jawaban dokter. Karena menurut suami saya sah-sah saja oral itu dilakukan karena kita suami istri.

Berikut jawaban saya kepadanya, Wulan masalah terbesar yang kamu alami bukan ajakan suami untuk melakukan oral seks, tetapi seorang suami yang memiliki standard hidup sendiri. Suami Anda memiliki anggapan bahwa nonton blue film dan kemudian mempraktekkannya adalah hal yang dibenarkan untuk suami-istri; sebuah standard hidup yang sangat berbahaya.

Jika Wulan dan suami menjadikan Firman Tuhan standard dan otoritas tertinggi atas hidup kalian, Wulan tidak akan terjebak dalam situasi seperti yang Wulan hadapi saat ini.

Suami Wulan tidak akan mengajak melakukan oral seks, jika tidak pernah menonton blue film; Juga, suami Wulan tidak akan menonton blue film kalau dia mengerti Firman Tuhan yang mengkategorikan nonton blue film sebagai perzinahan. Sebab tidak ada orang yang bisa menjaga pikirannya tidak berzinah dengan bintang blue film yang ditontonnya.

Oral seks bukan gagasan Allah; Aktifitas ini muncul pertama kali pada  kalangan homoseks, lalu dipopulerkan oleh industri pornografi, yang kemudian mendorong banyak kalangan, termasuk mereka yang heteroseks.

Blue film mendorong banyak perilaku seksual yang menyimpang, sehingga mereka yang terbiasa menonton blue film cenderung melakukan aktifitas seksual yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Wulan, berjuanglah agar suami Anda mengalami Tuhan Yesus dalam hidupnya. Mereka yang mengalami Tuhan dalam hidupnya lebih mudah untuk menempatkan dirinya di bawah otoritas Firman Tuhan, jika tidak mereka pasti akan jadikan diri mereka standard atas hidup mereka sendiri.

Apa yang Wulan alami menjadi peringatan bagi semua orang muda untuk serius meminta pimpinan Tuhan atas teman hidup, agar Tuhan pertemukan dengan orang yang tepat; yaitu orang yang hidup kudus dan penuh kemurnian. Percayalah anak muda jika Anda bertemu dengan calon suami / istri yang sangat mencintai Tuhan Yesus, dia juga akan mencintai Anda dengan cinta yang besar.  Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (Efesus 5: 31-32). Be WiSe; Always remember Wisdom for Sex Life. (draw)

 

Dr. Andik Wijaya, MRepMed adalah seorang dokter spesialis dan juga seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia pengajaran. Dengan visi dan misi yang diyakininya menjadi panggilan hidupnya, beliau kemudian mendirikan YADA Institute, The School of Everlasting Intimacy. Melalui institusi ini Andik mengimani bahwa Tuhan memanggil, memperlengkapi, mengutus dan mengurapinya untuk mengajarkan Everlasting Intimacy (keintiman abadi) melalui penyingkapan misteri seksual. Karena itu dua tema utama dalam setiap pelayanan YADA Institute adalah Menyingkap Misteri Seksual, Membangun Keintiman Abadi. Saat ini beliau banyak memberikan seminar pengajaran di berbagai kota di Indonesia.

Halaman :
1

Ikuti Kami