Adie

A to Z Biography / 24 September 2008

Kalangan Sendiri

Adie

Tammy Official Writer
4229
AdieWalaupun dia agak sedikit malu-malu saat pertama kali Anda bertemu dengannya dan merupakan jenis orang yang lebih senang untuk berbaur di belakang layar, Adie jelas-jelas tidak takut untuk menjadi vokalis rock untuk Benjamin Gate. Dengan rambut "spiky" merahnya, dia sepertinya tidak pernah kehabisan energi dan juga kharisma yang tidak dapat disangkal selalu membuat penonton tertarik kepadanya, Adie adalah salah satu artis rock Kristen dengan penampilan yang paling memukau.

Meskipun grup musik itu berhenti di tahun 2003, semangat Adie untuk mengekspresikan imannya lewat musik tidak hilang begitu saja, dan itu sangat mengagumkan mengingat saat ini dia juga menjadi lebih sibuk sebagai seorang istri dan ibu dari 2 orang putri, Isabella dan Arianne, dimana keduanya masih berusia di bawah 2 tahun. Baru-baru ini dia juga membuka toko pakaian di kota kelahirannya di Indiana.

Walaupun jadwalnya sangat sibuk, Adie tidak bisa menahan keinginannya untuk membuat album solo pertamanya, tapi dia tetap merahasiakannya. "Setelah Benjamin Gate berakhir, saya sangat siap untuk melangkah lagi, menikah, dan hanya menikmati hidup bersama suami saya," kata Adie, "Jadi Jeremy dan saya tidak pernah membicarakan tentang keinginan saya untuk membuat musik. Lalu mungkin setahun lalu, itu tiba-tiba muncul di pikiran saya, ‘wow... aku ingin membuat solo album!' Tapi saya pikir saya tidak akan mengatakan apapun. Lalu beberapa hari kemudian, Jeremy berkata pada saya, ‘Sayang, aku pikir akan sangat bagus jika kamu membuat solo album...' dan saya berpikir, ‘Waw, kamu serius???' karena tentu saja saya sedang memikirkan hal yang sama."

Segera setelah itu, Adie dan Jeremy Camp, yang telah menikah selama hampir 3 tahun, mulai menulis lagu-lagu untuk album solo Adie, "Don't Wait". Dengan pengalaman mereka sebagai artis rekaman dan kemampuan mereka untuk saling berterus-terang tentang apa yang bagus dan tidak, Adie mengatakan dia tidak bisa meminta suasana kerja yang lebih baik lagi.

Akhirnya, kekompakan pasangan ini dan suara ekspresif Adie-lah yang membuat "Don't Wait" menjadi persembahan album yang unik. Dengan suara yang mirip penyanyi atau penulis lagu Butterfly Boucher dan pendekatan warna pop elektrik dari Frou Frou, "Don't Wait" lebih semarak, lebih introspeksional dibanding warna musik rock Adie di Benjamin Gate.

"Karakteristik musik Benjamin Gate lebih banyak tentang mendobrak batasan-batasan dan mejadi agresif, intinya tidak ada titik kembali," kenang Adie. "Tapi album ini jauh lebih pas dengan saya. Rasanya sunguh mengagumkan bisa mempunyai kebebasan seperti ini dalam membuat proyek yang saya inginkan, meskipun sedikit terasa menakutkan untuk melangkah sendiri tanpa dukungan anak-anak band."

Secara tematis, "Don't Wait" menutupi semua sisi mulai dari mempertahankan perspektif keabadian dalam hidup ("Don't Wait"), mengandalkan Tuhan dalam masa-masa kita yang paling lemah ("Sufficient"), sampai kepada pengertian yang baru dan penghargaan terhadap anugerah Tuhan ("What Have I Done?").

AdieHampir sekitar 3 tahun sejak saya menulis apapun yang berhubungan dengan musik, jadi itu adalah waktu menunggu yang sangat tepat untuk saya. Saya merasa hubungan pribadi saya dengan Tuhan telah menjadi lebih kokoh, dan saya sudah bertumbuh banyak," Adie mengakui. "Lebih dari hanya menikmati musik dan menyanyi, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk membagikan tentang apa yang telah Yesus lakukan dalam hidup saya dan semua hal yang telah Dia tunjukkan kepada saya dalam firmanNya. Saya selalu menulis dari perjalanan saya bersama Tuhan. Jika saya memikirkan tentang apa saja yang bisa saya bagikan kepada seseorang, sebuah lagu untuk mendorong mereka mendekat kepada Yessu adalah sesuatu yang akan bertahan dalam kekekalan, dan itulah yang saya ingin ungkapkan dalam lagu-lagu saya."

Dalam proses pembuatan album, Adie berkata dia juga merasakan ketetapan hati yang baru tentang kepuasan rohani dan motivasi yang diperbarui untuk membuat setiap hari berarti. "Saya sudah menjadi orang Kristen sejak lama, dan itu sangat mudah menjadi sekedar rutinitas yang nyaman buat saya," kata Adie. "Dalam Wahyu, itu berbicara tentang tidak kehilangan kasih mula-mula, dan saya pikir Tuhan telah benar-benar menantang saya untuk tidak hanya menjadi setia dalam merenungkan firmanNya setiap hari, tapi untuk menjadi seseorang yang benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama Yesus dan tidak berkompromi."

Untuk mendapatkan frame yang benar dalam pikirannya dan mempersiapkan diri untuk tur berikutnya bersama Jeremy, Adie memimpin penyembahan di bimbingan pelajaran Alkitab untuk wanita di gerejanya, sesuatu yang mengingatkan dia mengapa dia ada di panggung. "Itu menolong saya untuk mempunyai fokus yang benar, tidak hanya berpikir bahwa menyanyi hanya soal penampilan. Itu adalah peneguhan bahwa musik menjadi sebuah alat untuk menyembah Tuhan."

Tapi bahkan dengan persiapan semacam itu, Adie masih juga merasa sedikit gugup mengingat dia akan tampil di depan kerumunan penonton lagi. "Jujur, saya sedikit tegang," Adie mengaku. "Saya tidak bisa terus memikirkannya karena telapak tangan saya akan mulai basah. Tapi saya tahu saya akan baik-baik saja saat itu terjadi. Di atas semuanya, saya suka berada di jalan, dan saya senang sekali bisa berbagi hal-hal baru, setelah menikah dan mempunyai anak, dan segala yang telah Tuhan lakukan dalam hidup saya dan semua hal yang Dia perbuat kepada orang-orang yang mendengarkan musik saya."

 

 

Discography

Adie albumDon't Wait (2006)

With The Benjamin Gate:

Contact (2002)

Untitled (2001)

 

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami