Suara teriakan yang sangat berani itu mungkin tak pernah lagi didengar oleh telinga kita. Slogan yang memacu semangat para pejuang kala merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu, adalah sebuah komitmen dan bukan hanya sekedar ucapan kosong. Mereka membuktikan hal tersebut dengan mempertaruhkan nyawanya dalam pertempuran, negosiasi dan berbagai bentuk perjuangan untuk membawa Indonesia memasuki pintu gerbang kemerdekaan.
Dan saat ini, kala Indonesia memasuki kemerdekaannya yang ke 63, apakah arti kemerdekaan itu sendiri bagi generasi muda Indonesia?
"Merdeka??? Kita sudah merdeka toh..?! Kalau sudah merdeka kok masih ada korupsi, pungli dimana-mana, dan ada penggusuran." (Henny, Karyawan).
Inilah kemerdekaan yang dijalani Indonesia saat ini. Indonesia masih terjajah oleh kemiskinan moral, spritual dan materi. Orang yang kaya harta namun miskin moral. Hal ini dapat dilihat di berbagai media yang marak menayangkan berbagai kasus KKN. Miskin secara spiritual, karena banyak kali sesama anak bangsa masih saling pukul dengan mengatas namakan agama. Dan yang lebih nyata lagi adalah kemiskinan materi, dimana banyak anak-anak yang mengamen dipinggir jalan, hidup dikolong jembatan, dan itupun masih harus lari sana-sini karena digusur.
"Kemerdekaan artinya "hidup", memilih hidup taat hukum bukan karena takut akan hukum, namun karena kita mengenal dan memiliki hubungan pribadi dengan si pembuat hukum." (Rosie, Karyawan).
"Hukum dibuat untuk dilanggar," itu sepertinya adalah sebuah nilai yang tertanam dalam masyarakat kita. Ketaatan hanya ketika ada penegak hukum saja, contohnya dalam hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan menyeberang jalan, hal itu saja sulit untuk dipatuhi.
Dan inilah pendapat Chocky Sitohang, presenter dari Solusi Life tentang kemerdekaan, "Jikalau kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia, saya tidak hidup ketika bangsa ini merebut masa-masa kemerdekaan. Tapi tugas saya adalah memberikan hak dan kewajiban yaitu sesuatu bagi bangsa dan Negeri ini. Tetapi saya memiliki kemerdekaan lainnya yang lebih berarti buat saya sebagai individu dan saya rasa ini modal saya untuk hidup ini yaitu kemerdekaan yang Tuhan beri kepada Choky. Yang artinya kemerdekaan dari dosa-dosa saya, kepastian keselamatan saya. Lalu saya sudah tidak seperti yang dahulu lagi karena saya sudah mengenal kasih Tuhan. Yang ketiga adalah saya bebas dari intimidasi kuasa kegelapan, jadi jika saya tergoda untuk melakukan hal - hal yang di masa lalu lagi, saya memiliki kekuatan untuk melawannya."
Sedangkan menurut Verlita Evelyn, pemain sinetron dan presenter itu, apakah Indonesia sudah merdeka?
"Merdeka itu sudah pasti, semenjak 17 Agustus pun Indonesia sebenarnya sudah merdeka. Tetapi untuk saat ini, sebenarnya kemerdekaan itu belum merata. Di Indonesia ini masih ada dan masih banyak orang yang belum menikmati kemerdekaan untuk menikmati pendidikan dan kesejahteraan. Yang sebenarnya itu hak kemerdekaan setiap orang."
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kemerdekaan itu artinya bebas dari penghambaan, penjajahan, dll; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau leluasa melakukan sesuatu. Secara fisik baik de facto maupun de jure negara ini sepenuhnya dapat dikatakan merdeka. Namun melihat realita saat ini, Indonesia tidak mencerminkan kemerdekaan secara utuh.
Untuk mengubah wajah bangsa ini, anak-anak Tuhan perlu menyadari akan panggilannya dalam mengisi kemerdekaan. Dalam I Petrus 2:16 dikatakan, "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." Sebagai hamba Allah, kehidupan setiap orang percaya harus mencerminkan Tuhan yang ia layani. Maka melakukan kejahatan, akan mencoreng kemerdekaan itu sendiri.
Kemerdekaan adalah sebuah kesempatan untuk melayani orang lain dengan penuh kasih. Karena kemerdekaan yang sejati telah diberikan kepada setiap orang percaya, oleh pengorbanan seorang pahlawan yang luar biasa, Dia adalah Yesus Kristus. Untuk itu Rasul Paulus berkata, "..janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5:13).
Jadi, mari kita perjuangkan kemerdekaan yang seutuhnya bagi Indonesia. Mari kita usir setiap bentuk penjajahan di bangsa ini. Mari buat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar, adil dan makmur. Seperti slogan para pahlawan diatas, kiranya itu menjadi jeritan hati setiap orang percaya. "Merdeka atau mati!!!"
Dirgahayu Indonesiaku...