Salah satu masalah yang kerap dihadapi para orang tua di Indonesia adalah sedikitnya kesempatan untuk bermesraan karena khawatir diintip anak. Wajar saja, banyak anak-anak di sini yang masih tidur satu ranjang dengan ayah ibunya.
Tidur terpisah dengan anak, seperti kebiasaan orang tua di negara Barat, memang banyak positifnya. Salah satunya adalah menghindari anak melihat adegan mesra kedua orang tuanya.
Menurut psikolog Ieda Poernomo Sigit Sadi, orang tua harus sadar bahwa dirinya akan menjadi model anaknya. Karena itu orang tua sebaiknya berhati-hati saat menunjukkan kemesraannya di depan anak. Hindari tindakan yang berlebihan, semisal mencolek bokong. Apalagi, kalau si kecil sampai melihat 'aksi' kedua orang tuanya.
"Kalau anak sampai melihat, membenahinya susah. Anak kan, tak mengerti, orang tuanya sedang apa. Ia belum bisa mengerti. Mau dijelaskan bagaimana pun, sulit," kata Ida.
Agar Anda tetap memiliki privacy, ajari anak untuk terbiasa mengetuk pintu sebelum masuk ke kamar. Tetapi bila anak terlanjur "menangkap basah" kegiatan Anda, jangan panik. Segeralah menghentikan kegiatan Anda untuk menenangkan anak.
Ada baiknya Anda mengajak anak bicara untuk mengetahui apa yang tersimpan di otaknya. Sebelum menjelaskan panjang-lebar, tanyakan lebih dulu, "Apa yang kamu lihat? Menurut kamu Mama-Papa sedang apa?" Dengan demikian orang tua mengerti arah pikiran si anak.
Setelah mengetahui apa yang ditangkap oleh anak, Anda bisa memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Katakan bahwa apa yang ayah-ibunya lakukan adalah ungkapan kasih sayang yang hanya boleh dilakukan orang yang sudah menikah.
Meski hubungan seksual adalah hal yang tak boleh dilihat anak-anak, tapi bukan berarti orang tua tak boleh menunjukkan kemesraan. Yang penting, harus tetap dalam batasan yang wajar, misalnya mencium pipi, memeluk, atau berpegangan tangan. Dengan begitu anak akan melihat kedua orang tuanya saling menyayangi.
Sumber : kompas.com