Severity: Notice
Message: Trying to get property 'nama' of non-object
Filename: read/index.php
Line Number: 63
...Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Yohanes 6 : 1-15
Memberi makan ribuan orang bukanlah tugas yang mudah, apalagi jika permintaannya tidak ada dalam agenda acara. Kisah ini menarik sekali untuk mengukur atau melihat kualitas iman Anda. Tidak ada satu pun ide cemerlang yang Yesus dapatkan dari murid-murid-Nya saat itu. Bahkan Andreas pun hanya bisa memberikan jawaban yang pesimis.
Melakukan perjalanan yang cukup jauh dan menanjak tentunya memerlukan energi yang prima. Dan si anak kecil dalam kisah ini tentunya membutuhkan makanan yang bisa membantunya supaya tidak mengalami gangguan fisik. Tetapi situasi berubah dan memaksanya untuk menjadi pahlawan kecil. Ia hanya bisa menyerahkan makanannya tanpa mengetahui apakah ia akan makan atau kelaparan nantinya.
Singkat cerita, akhirnya makanan menjadi lebih banyak dan murid-murid mungkin sedikit malu-malu ketika mereka mulai membagikan 1/12 bagian dari ikan dan roti yang mereka miliki. Ada 5000 orang laki-laki di hadapan mereka. Hanya laki-laki? Mari mulai mengimajinasikan hal ini, jika saja setiap laki-laki ini membawa seorang istri dan 3 orang anak, maka ada 25.000 orang yang perlu diberi makan! Boleh jadi pemberian si kecil tadi sangat sedikit dibanding kebutuhan yang sangat besar. Akan tetapi, apa yang telah diberikan ke dalam tangan Tuhan dapat menjadi suatu kelimpahan melalui kuasa supernatural-Nya.
Tuhan Butuh Tindakan Anda
Memberi bukan berhenti dalam hati saja tetapi harus berbuah tindakan. Perhatikan tangga memberi dalam kisah ini :
Dapatkah Anda bayangkan bahwa situasi saat itu setiap orang tertawa riang karena semuanya sibuk saling memberi namun tidak seorang pun yang berkekurangan atau kelaparan. Faktanya, setelah mereka semua kenyang masih tersisa 12 bakul lagi makanan segar. Jika Anda ada dalam situasi ini, apakah Anda akan memasukan beberapa ke dalam kantong tas untuk di bawa pulang? Keputusan malu-malu akan membuat Anda menyesal karena beberapa teman Anda telah berlari-lari dengan tas yang penuh dengan makanan gratis.
Anda telah mengimajinasikannya, tapi pastikan juga bahwa Anda tidak melewatkan tokoh kecil dalam sejarah ini. Alkitab menuliskan bahwa setelah semua orang makan dengan kenyang, mereka masih melihat ada sisa 12 bakul yang ternyata tidak sampai dihabiskan. Apakah anak kecil ini mendapatkan bagian lebih banyak? Tidak perlu diragukan lagi, Yesus adalah seorang yang adil. Ia tahu siapa yang mengawali pemberian itu. Maka Ia pun akan memberkati anak ini. Mungkin saja ia memperoleh ½ lusin bakul itu sebelum dibagikan kepada yang lainnya.
Tuhan sebenarnya mampu mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada karena memang Dia adalah Tuhan pencipta. Namun mengapa Ia justru bertanya "apa yang ada di tanganmu?" Jawabannya sederhana, Tuhan ingin melatih Anda untuk menjadi pemberi. Dan jika Anda mau melakukannya, lihatlah berkat besar sesudahnya.
"Memberi tidak akan membuat Anda menjadi miskin. Memberi akan menjadikan Anda berkelimpahan."
Apakah Anda mau mencobanya? Just do it...