Pengkhianatan, Mengukir Indah Masa Depanku

Family / 16 July 2008

Kalangan Sendiri

Pengkhianatan, Mengukir Indah Masa Depanku

Puji Astuti Official Writer
9229

Sebuah pengkhianatan oleh orang yang sangat dipercayai oleh keluarganya, membuatnya harus memulai usaha dari nol sama sekali. Itulah yang dialami oleh seorang anak muda bernama Hendra Gunawan. Kenyataan pahit itu bermula sewaktu ayah Hendra harus melakukan operasi jantung di Sydney, Australia. Tetapi ketika mereka kembali ke Indonesia, kondisi sang ayah tak juga kunjung membaik. Sang ibu yang dengan setia selalu mendampingi dan merawat suaminya, sempat merasa putus asa bahkan pernah terbersit keinginan untuk bunuh diri karena merasa kalut dan sedih melihat kondisi suaminya.

Sebelumnya, sang ayah merupakan tulang punggung keluarga dan ia mampu mengelola bisnis yang mereka miliki seorang sendiri. Tetapi setelah jatuh sakit, ayah Hendra tidak bisa lagi melakukan aktivitas akibat kesehatannya yang sangat menurun. Usia Hendra yang masih sangat muda dan sang ibu yang fokus merawat sang ayah menyebabkan bisnis keluarga mereka diserahkan kepada saudara ayahnya yang merupakan orang kepercayaan keluarga mereka dan telah sangat dipercaya. Tetapi tahun demi tahun berlalu, perusahaan yang dikendalikan oleh orang kepercayaan ayahnya itu tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

"Pada dasarnya, ayah saya mempercayai seratus persen saudaranya itu," demikian tutur Hendra.

Hingga suatu saat Hendra kembali dari Australia dan memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan ayahnya. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, Hendra menemukan banyak keganjilan di sana.

"Saya menemukan ketimpangan-ketimpangan dan hal-hal yang tidak lazim sebagaimana mestinya sebuah perusahaan berjalan. Hal itu menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa saja yang dilakukan oleh orang kepercayaan ayah saya itu."

Namun saat Hendra menanyakan berbagai hal yang tidak lazim tersebut kepada orang kepercayaan ayahnya, berbagai penolakan dan tentangan harus dihadapinya. Tetapi rasa ingin tahu yang muncul dalam hatinya membuat Hendra tidak dapat berdiam diri, hingga sebuah tabir rahasia terungkap dan membuatnya harus merasakan sakitnya dikhianati oleh orang yang sangat dipercayai keluarganya tersebut.

"Merek yang sudah dicetuskan oleh ayah saya, ternyata sudah dipatenkan oleh orang kepercayaan ayah saya sewaktu beliau dioperasi di Australia."

Seluruh keluarga merasa sangat terkejut, marah, sakit hati, bahkan nyaris putus asa. Namun nasi telah menjadi bubur, perusahaan ayahnya telah jatuh ke tangan orang  tersebut. Kebenaran yang Tuhan ijinkan terungkap tersebut membuat mereka benar-benar merasa terpukul. Banyak pilihan yang bisa diambil oleh Hendra dan keluarganya waktu itu, namun langkah pertama yang mereka buat adalah membawa masalah tersebut kepada Tuhan.

"Waktu itu kami sekeluarga berdoa kepada Tuhan, namun Tuhan tidak menggerakkan kami untuk melawan balik atau melakukan proses hukum terhadap orang tersebut, sekalipun kami sangat berhak melakukan hal tersebut."

Sebuah pilihan yang berani dibuat oleh Hendra. Dia tidak melakukan pembalasan terhadap orang yang telah mengkhianati keluarganya, tetapi Hendra melepaskan pengampunan dan memisahkan diri dari perusahaan yang telah dikuasai oleh orang tersebut, serta memulai usaha ayahnya kembali dari nol.

Perjuangan yang cukup berat harus dihadapi oleh Hendra dan istrinya dalam memulai usahanya. Namun dengan ketekunan dan ketergantungan mereka kepada Tuhan membuat mereka berhasil melewati semua rintangan itu. Dengan memunculkan sebuah merek dagang yang baru, Hendra dan istrinya berhasil membangun usahanya dalam bidang snack dan kerupuk.

"Jika saya melihat apa yang telah kami raih saat ini, semua itu adalah hasil campuran dari kerja keras, iman dan perkenanan Tuhan. Tuhan mempertemukan kami dengan orang-orang yang tepat, orang-orang yang akan menjadi klien kami, atau orang yang akan menolong kami. Jadi Tuhan selalu menuntun kami untuk berada di tempat yang tepat," ungkap istri Hendra dengan penuh haru.

Hendra memulai usahanya dengan kondisi minus, tapi kini dia dan istrinya telah berhasil membuka beberapa cabang outlet. Hanya dalam waktu beberapa tahun, peningkatan yang mereka alami benar-benar di luar perkiraan mereka. Menjadi kerinduan mereka bahwa mereka bisa menjadi berkat melalui bisnis yang mereka jalankan dan pengalaman pahit yang pernah mereka rasakan.

"Hal terpenting yang saya pegang adalah bahwa Tuhan sangat baik, mempercayakan dan mengijinkan saya dan keluarga mengalami semua ini. Sehingga akhirnya saya menemukan visi, bahwa suatu bisnis juga merupakan sebuah pelayanan. Dan di market place ini, Tuhan menggerakkan saya dan istri untuk menjadi pebisnis yang menerapkan kebenaran firman Tuhan. Sehingga melalui apa yang kami lakukan, kami dapat memuliakan Tuhan," ujar Hendra menutup kesaksiannya. (Kisah ini sudah ditayangkan 30  Juni 2008 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber kesaksian:

Hendra Gunawan

Sumber : V080716100209
Halaman :
1

Ikuti Kami