Lemak susu tidak membahayakan tubuh. Hanya 35 persen yang diduga menaikkan kolesterol. Sebesar 65 persen tidak memiliki efek buruk pada kesehatan.
Seperti asam lemak inoleat terkonjugasi pada lemak susu berfungsi menghambat pembentukan tumor, menurunkan beberapa resiko penyakit degeneratif dan kronis seperti kanker, hipertensi, diabetes dan meningkatkan sistem pertahan tubuh.
Sedangkan asam butirat pada lemak susu memiliki daya cerna tinggi dan sebagai anti kanker usus besar dan mendukung pertumbuhan bakteri baik (prebiotik) yang sumber utamanya adalah lemak susu.
Fesfolipid yang terdapat dalam susu, di antaranya terdiri dari fosfatidil kolin (lesitin) dan sphingomyelin, fosfatidil inositol dan fosfatidil serin, yang berfungsi sebagai pelindung mukosa usus terhadap bakteri patogen. Fosfolipid ini merupakan bagian terbesar penyusun otak, jaringan saraf, hati, otot, jantung dan sperma. Dan fosfolipid ini berfungsi sebagai anti kanker.
Dalam susu terdapat kolesterol sebanyak 13 mg/100 ml (dalam ASI sebanyak 10-140 mg/100 ml). Kolesterol ini sebagai prekursor pembentukan asam empedu, hormon steroid, vitamin D dan otak serta berperan penting dalam sintesis DNA dan pembelahan sel.
Sedangkan arachidonic acid (AA) pada susu adalah prekursor dan asam lemak utama eicosanoid. Docoso hexaenoic acid (DHA) sebagai pembentuk membran dalam proses myekinisasi sistem saraf dan lipida utama dalam otak. AA dan DHA ini berfungsi memelihara fungsi sel-sel otak dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat dan sintesis prostaglandin.
Gula susu yaitu laktosa memiliki energi 2 kali lebih besar daripada monosakarida dan meningkatkan daya cerna kalsium.
Sumber : solusisehat.net