Seks dan Keguguran

Marriage / 8 July 2008

Kalangan Sendiri

Seks dan Keguguran

Lestari99 Official Writer
12099

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keguguran, di antaranya:

Gangguan kromosom. Kromosom adalah bagian penting dari semua sel yang mengendalikan sifat-sifat sel tersebut. Sperma (benih pria) serta Ovum (benih wanita) juga dikendalikan oleh kromosom ini. Dalam proses spermatogenesis (pembentukan sperma) maupun Oogenesis (pembentukan sel telur), bisa terjadi gangguan yang berakibat tidak normalnya kromosom pada sperma maupun ovum tersebut. Ketidaknormalan ini bisa berakibat sel telur dan sperma tersebut gagal dalam proses pembuahan yang berakibat suami-istri pemilik sel telur maupun sperma tersebut mengalami infertilitas. Bila terjadi pembuahan, hasil pembuahan tersebut gagal bertumbuh dengan baik dan berakhir dengan terjadinya keguguran. Bila terus bertumbuh bisa berdampak pada timbulnya kecacatan. Kecacatan disini bisa ada dua kemungkinan, pertama cacat genotipe, artinya bayi yang akan lahir memiliki sifat bawaan yang tidak normal namun secara fisik normal, yang kedua cacat fenotipe yaitu cacat yang tampak jelas secara fisik.

Gangguan anatomi atau bentuk rahim. Adakalanya seorang wanita memiliki bentuk rahim yang tidak normal sehingga mempersulit terjadinya kehamilan dan bila terjadi kehamilan mudah sekali mengalami keguguran.

Gangguan imunologis. Berbagai hasil penelitian terkini menyatakan bahwa proses implantasi (melekatnya hasil pembuahan pada dinding rahim), melibatkan berbagai proses kimiawi antara tubuh ibu dengan hasil pembuahan. Reaksi ini seringkali disebut sebagai proses imunologis (suatu istilah yang agak kurang tepat). Bila proses imunologis ini berjalan ‘normal' maka kehamilan akan terjadi, bila tidak maka akan terjadi kegagalan implantasi. Itu berarti terjadi keguguran dalam tingkat yang amat dini sehingga tidak disadari oleh yang bersangkutan.

Penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang menyerang sistem reproduksi bisa berdampak pada timbulnya keguguran, yang sering terjadi adalah infeksi akibat toxoplasma. Karena itu melakukan pemeriksaan medis sebelum terjadinya kehamilan amat penting untuk memastikan tidak infeksi yang bisa mengancam kesehatan janin dan ibu semasa kehamilan.

Obat dan jamu. Obat dan jamu yang digunakan untuk memperlancar haid bisa berdampak pada terjadinya keguguran. Bila tidak terjadi keguguran, janin yang dikandung bisa cacat akibat obat atau jamu tersebut. Karena itu setiap wanita yang aktif melakukan hubungan seksual lalu mengalami terlambat datang bulan, tidak boleh minum obat atau jamu untuk memperlancar haid sebelum melakukan pemeriksaan medis guna memastikan keterlambatan haidnya bukan karena kehamilan.

Hubungan seksual semasa kehamilan bukanlah penyebab keguguran, namun bagi mereka yang punya riwayat keguguran pada trimester pertama kehamilannya, sebaiknya tidak melakukan hubungan pada saat itu dan menunggu kehamilan memasuki trimester kedua. Menunggu memang seringkali tidak menyenangkan. Namun ingatlah: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkhotbah 3:1)". Be WiSe, always remember Wisdom for Sex Life.  (draw)   

 

Dr. Andik Wijaya, MRepMed adalah seorang dokter spesialis dan juga seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia pengajaran. Dengan visi dan misi yang diyakininya menjadi panggilan hidupnya, beliau kemudian mendirikan YADA Institute, The School of Everlasting Intimacy. Melalui institusi ini Andik mengimani bahwa Tuhan memanggil, memperlengkapi, mengutus dan mengurapinya untuk mengajarkan Everlasting Intimacy (keintiman abadi) melalui penyingkapan misteri seksual. Karena itu dua tema utama dalam setiap pelayanan YADA Institute adalah Menyingkap Misteri Seksual, Membangun Keintiman Abadi. Saat ini beliau banyak memberikan seminar pengajaran di berbagai kota di Indonesia.

Halaman :
1

Ikuti Kami