Belajar Bersandar Sepenuhnya Pada Tuhan
Amsal 16:9 mengatakan, "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya." Amsal 20:24 mengatakan, "Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?" Saat Tuhan mengarahkan jalan kita, Dia kadang memimpin kita dengan cara-cara yang sepertinya tidak masuk akal bagi kita , jadi kita tidak akan mengerti semuanya. Jika kita berusaha mengerti segalanya, kita akan mengalami pergumulan, kebingungan, dan penderitaan yang tidak perlu. Amsal 3:5-6 mengatakan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Ini sebenarnya sederhana, tapi masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan dengan mencoba memahami segala sesuatunya dengan usaha mereka sendiri.
Kebanyakan dari kita menghabiskan hidup kita dengan mengandalkan diri kita sendiri, tapi saat kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat, kita harus belajar mempercayakan hidup kita kepadaNya. Saat kita melakukannya, kita akan bisa berkata seperti di dalam Mazmur 31:15, "...KepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tanganMu..." Kerendahan hati kita menarik turun pertolongan Tuhan dalam hidup kita untuk melindungi kita. "Waktu menunggu" adalah waktu Tuhan, saat Tuhan tahu kita siap, bukan saat kita berpikir bahwa kita siap. Semakin cepat kita mengerti akan hal ini dan menerimanya, semakin cepat Tuhan dapat mengerjakan rencanaNya dalam hidup kita.
Dari Waktu Menabur Sampai Panen
Pengkotbah 3:1 mengatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Ini membuat kita tahu bahwa kita semua tidak hidup di masa yang sama pada waktu yang bersamaan. Anda tidak seharusnya iri pada orang yang sedang menikmati panennya sementara Anda masih dalam musim menanam. Ingatlah, mereka juga sudah melalui musim menanam seperti Anda juga. Jadi, melihat hasil yang sedang mereka nikmati sekarang seharusnya menjadi suatu dorongan semangat bagi Anda. Waktu untuk menabur mewakili proses kita untuk belajar mengerti kehendak Tuhan. Setiap kali kita memilih kehendak Tuhan dibanding kehendak kita sendiri, kita sedang menabur benih yang baik, yang nantinya akan menjadi hasil panen yang baik pula dalam hidup kita.
Jiwa Anda adalah pikiran, kehendak, dan emosi Anda. Saat FirmanNya mulai berakar di sana dan mulai mengubah pikiran Anda, itu akan mulai menyembuhkan emosi Anda dan mengubah kecenderungan untuk melakukan kehendak Anda sendiri menjadi melakukan kehendakNya. Di antara waktu menabur dan waktu panen adalah waktu menunggu. Setelah benih ditanam, panas, kelembaban, dan tekanan dari tanah akhirnya akan membuat lapisan kulit pecah. Lalu akar-akar mulai bertumbuh ke bawah, menggali jalan mereka menembus lapisan-lapisan tanah. Ini membutuhkan waktu. Di atas tanah, Anda tidak bisa melihat sesuatu terjadi, kelihatannya tidak ada perubahan apapun. Setelah kita menanam benih ketaatan, kita tidak merasa sesuatu sedang terjadi tapi ada perubahan yang terjadi di dalam yang tidak bisa kita lihat. Dan seperti benih itu yang akhirnya nanti akan tumbuh ke atas dengan daun-daun yang hijau, benih ketaatan kita pada akhirnya nanti akan tumbuh dan memanifestasikan Tuhan dalam hidup kita.
Ketika musim panen tiba, keinginan hati Anda akan mulai terwujud, halangan-halangan terlewati, dan Anda melihat impian Anda menjadi nyata. Anda melihat anak-anak Anda berubah dan keluarga Anda diselamatkan. Kemakmuran, perkenanan, promosi, kehormatan, dan semua hal baik akan datang dan dapat terlihat nyata. Di musim panen, lebih dari sebelumnya, Anda mendengar dari Tuhan, menikmati hadiratNya, dan dipimpin oleh Roh Kudus. Berkat-berkat mulai mengikuti Anda, sukacita dan damai sejahtera menjadi mood normal Anda.
Apakah Anda sudah lelah menunggu musim panen dalam hidup Anda? Apakah Anda frustasi, menangis, dan bertanya, "Kapan Tuhan? Kapan?" Anda perlu mengerti bahwa waktu Tuhan seringkali berupa misteri. Tuhan tidak melakukan hal-hal sesuai jadwal kita. Namun Dia tidak pernah terlambat, sepeti dikatakan dalam Habakuk 2:3, "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." Tuhan membuat hal-hal terjadi pada waktu yang benar-benar tepat! Bagian Anda adalah bukan menebak-nebak kapan waktunya, tapi untuk menguasai pikiran Anda sehingga Anda tidak menyerah sampai Anda mencapai garis finish dan hidup dalam berkat-berkat Tuhan!
Semakin Anda mempercayai Tuhan dan tetap berfokus kepadaNya, semakin berarti kehidupan yang Anda miliki. Mempercayai Tuhan membawa kehidupan, mempercayai membawa istirahat. Jadi berhenti mencoba mengerti tentang segala sesuatu dan biarlah Dia benar-benar menjadi Tuhan dalam hidup Anda.
Sumber : joyce meyer