Mahasiswa Membara Dalam Demonstrasi

Nasional / 29 May 2008

Kalangan Sendiri

Mahasiswa Membara Dalam Demonstrasi

Puji Astuti Official Writer
6170

Kenaikan BBM, kembali memanggil para aktivis mahasiswa untuk melakukan sesuatu agar perubahan terjadi. Demonstrasi dilakukan oleh para mahasiswa, diberbagai wilayah Indonesia. Mereka ingin pemerintah menanggapi secara serius tuntutan mereka. Namun tidak jarang, aksi mereka berakhir kisruh. Mari kita tengok beberapa aksi demonstrasi yang berlangsung semenjak kenaikan BBM mulai dari masih wacana hingga menjadi kenyataan.

Bogor, 1 orang dilarikan kerumah sakit.

Seorang mahasiswa dilarikan ke RSU Salak dan lima mahasiswa lainnya dimintai keterangan di Polresta Bogor, Rabu (21/05), setelah terjadi bentrokan antara para mahasiswa pengunjuk rasa dengan petugas Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) dan polisi.

Semarang, datangi DPRD Jateng

Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (PT) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/5), menggeruduk gedung DPRD Jateng menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Mereka berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Senat Mahasiswa Unissula, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Liga Nasional Mahasiswa Demokrasi (LMND).

Cilacap, kilang minyak pun didemo

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Cilacap (FAMC) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cilacap, Kamis, menggelar aksi unjuk rasa di depan kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) Cilacap.
Mereka meneriakkan "yel-yel" penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta membawa berbagai poster berisikan kecaman terhadap pemerintah.

Samarinda, sandera truk tangki minyak

Aksi unjuk rasa sekitar 600 mahasiswa dan buruh di Samarinda, Kaltim, diwarnai penyandaraan sebuah mobil tangki milik Pertamina, Rabu.
Penyanderaan diawali saat ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa dengan cara "long march" (berjalan kaki) dari Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul, di Jalan Pahlawan menuju Kantor Gubernur Kaltim.

Jakarta, mahasiswa Unas dan polisi bentrok

Satu orang polisi menderita luka parah dan belasan lainnya luka memar ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta Selatan, Jumat malam (23/5) hingga Sabtu pagi.

Mahasiswa Unas yang ditangkap ada 100 orang, 89 laki-laki dan 11 perempuan. Alumni Unas enam 6 orang, dua perempuan dan empat laki-laki. Sedangkan mahasiwa dari perguruan tinggi lain yang ditangkap sebanyak 11 orang, satu laki-laki dan 10 wanita.

Banyak aksi demonstrasi mahasiswa yang tidak tertuang disini, namun apa yang diceritakan diatas menggambarkan cara mahasiswa menunjukkan kepedulian kepada bangsa ini. Aksi demonstrasi yang terjadi hari-hari ini, mengingatkan kembali pada peristiwa pahit tahun 1997 -1998. Peristiwa sekitar sepuluh tahun lalu itu, hingga kini tidak terselesaikan. Peristiwa Trisakti dan juga Semanggi I serta semanggi II, memakan nyawa orang-orang muda berpotensi.

Haruskah darah tertumpah demi perubahan dibangsa ini? Semoga tidak. Semoga pemerintah yang berkuasa saat ini lebih peduli, dan memberikan respon yang cepat dan benar menanggapi berbagai aksi mahasiswa dan masyarakat umum. 

Bukankah Kristuspun telah mati dan menumpahkan darah bagi bangsa ini juga? Doa-doa Anda untuk pemulihan bangsa ini sangat diperlukan. Tidak setiap orang bisa turun kejalan dan berteriak demi perubahan. Namun setiap orang bisa menundukan kepala dan berteriak kepada Tuhan agar terjadi perubahan di bangsa ini. Peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan penguasa-penguasa diudara. Berdoa agar aksi-aksi mahasiswa tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari bawa Indonesia ke hadapan Tuhan.

 

Sumber : antara/vm
Halaman :
1

Ikuti Kami