Mengawetkan Telur

Solusi Sehat / 16 May 2008

Kalangan Sendiri

Mengawetkan Telur

Lestari99 Official Writer
10096

Telur adalah produk peternakan yang mengandung nilai asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia. Kendati memiliki kandungan gizi tinggi, telur mudah rusak akibat bakteri, antara lain Salmonella, bahan kimia dari limbah dan benturan atau gesekan.

Ambar Turatminah, Ketua Kelompok Candi P Jaya yang memproduksi telur asin rasa udang, mengatakan, telur segar dengan mutu baik disimpan tidak lebih dari dua minggu. Bila disimpan lebih dari waktu itu, telur akan rusak.

Kerusakan terjadi dikarenakan keluarnya gas karbon dioksida dari telur sehingga menaikkan derajat keasaman produk tersebut.

Penyimpanan telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menyebabkan penguapan sehingga bobot telur menurun dan putih telur menjadi encer.

"Telur yang diawetkan dapat memperpanjang daya simpan minimal seminggu tanpa mengurangi nilai gizi di dalamnya," kata Ambar yang memilih mengawetkan telur dengan menggunakan bubur dari campuran tanah liat, bubuk batu bata, abu gosok dan garam dengan komposisi tertentu.

Menurut dia, pengawetan telur dapat dilakukan dengan penurunan suhu, yakni memasukkan dalam lemari es pada suhu lima derajat Celsius. Cara ini membuat telur tahan sampai 30 hari.

Pengawetan lain dengan menggunakan minyak sayur atau lilin encer yang dioleskan pada telur. Pengawetan cara ini dapat membuat telur tahan satu sampai dua bulan.

Telur juga dapat diawetkan dengan cara pengasinan, antara lain memasukkan cairan pengawet garam menggunakan jarum suntik ke dalam telur. Lubang lalu ditutup dengan selotip atau lilin dan selanjutnya direbus. Telur ini hanya tahan 3 sampai 4 hari.

Cara pengasinan lainnya adalah merendam dalam campuran air dan garam selama lima sampai 10 hari. Telur yang diawetkan dengan cara ini bertahan seminggu.

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami