SMS Santet, Benarkah Hal Itu?

Internasional / 14 May 2008

Kalangan Sendiri

SMS Santet, Benarkah Hal Itu?

Puji Astuti Official Writer
6887

Beberapa media memberitakan akan adanya SMS misterius yang membuat geger masyarakat Sumatra Barat. Hal ini cukup meresahkan masyarakat, pasalnya isi pesan singkat itu mengingatkan untuk tidak menerima telephon dari nomor tertentu bila tidak ingin terkena kangker, atau bahkan meninggal. Dikabarkan bahkan seorang wanita jatuh pingsan saat menerima SMS tersebut.

Isu yang tersebar tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jika dilihat dari segi ilmu tekhnologi, memang bahwa peralatan elektronik mengeluarkan radiasi yang bisa mempengaruhi kesehatan manusia. Handphone sendiri termasuk peralatan elektronik yang memiliki pengaruh radiasi dalam intensitas rendah. Dan berdasarkan tulisan yang di keluarkan oleh Muhammad Fathony, Kepala Bidang Dosimetri, Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir, Batan, bahwa hingga saat ini belum ada bukti dalam skala laboratorium yang meyakinkan bahwa medan berintensitas rendah menyebabkan kerusakan genetika.

Indonesia yang masih kental dengan dunia mistik, membuat masyarakan menghubungkan beredarnya SMS tersebut dan fenomena "Ring in Red" yang belum terbukti itu dengan santet. Selain beredar melalui pesan singkat atau SMS, isu ini juga hangat beredar di dunia maya atau internet.

Berdasarkan keterangan dokter yang memberikan perawatan kepada korban yang jatuh pinsan sewaktu menerima sms, hal tersebut lebih dikarenakan efek phisikologis.  "Isu berlebihan itu membuat mereka ketakutan luar biasa," demikian keterangan seorang dokter kepada Antara.

Sejumlah kalangan, terutama dari kalangan Kristen juga di hebohkan dengan munculnya provider baru yang mengusung unsur angka 6. Terutama dengan adanya ajaran tentang antikris dan akhir jaman yang menuliskan akan munculnya angka 666 pada hari-hari terakhir. Berbagai rumor beredar akan adanya berbagai hal seram jika menggunakan nomor tersebut, atau bahkan hanya dengan menerima pesan singkat atau telephon saja. Banyak yang menduga ini hanyalah persaingan tidak sehat atar provider saja. Namun jika di cermati hal ini sudah meresahkan masyarakat, dan sudah merugikan banyak orang.

Sebagai orang percaya, hal-hal seperti ini harus di sikapi dengan bijaksana. Pertama, pastikan bahwa informasi tersebut bisa dipercaya dan dibuktikan kebenarannya. Selanjutnya jangan cepat terprovokasi bahkan ikut menyebarkan isu-isu yang tidak jelas tersebut. Bahkan jika bisa, lakukan riset untuk membuktikan kebenaran isu tersebut. Dan jika semua isu tersebut hanya kebohongan belaka, bagikanlah kebenaran tersebut, sehingga bisa memberkati orang lain.

Sumber : Berbagai sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami