Berpisah Untuk Bersatu

Marriage / 4 May 2008

Kalangan Sendiri

Berpisah Untuk Bersatu

Fifi Official Writer
4711
"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." (Kejadian 2:20-25).

Tidak akan ada perpisahan tanpa meninggalkan. Sepasang suami dan istri tidak bisa sepenuhnya menyatu satu sama lain sampai mereka bisa memutuskan ketergantungan mereka pada keluarga asal masing-masing. Memang, hubungan dengan keluarga asal dan keluarga sekunder dapat memberikan dukungan semangat yang besar. Tapi mereka tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi faktor yang mengendalikan kehidupan sepasang suami istri. Banyak pasangan masih tergantung atau dikendalikan oleh keluarga asal mereka. Tanda yang jelas dari ketergantungan ini adalah jika salah satu atau kedua pasangan terlalu berlebihan untuk menyenangkan hati keluarga asal mereka dan mengijinkan keluarga asal mereka mencampuri kehidupan mereka kapanpun mereka mau dan dengan cara apapun yang mereka mau. Tidak ada batasan terhadap pengaruh keluarga asal.

Entah lokasi tempat tinggal mereka jauh atau dekat, hubungan yang terlalu berlebihan dengan keluarga asal dapat menjadi pengaruh yang tidak sehat bagi sebuah pernikahan. Contoh ketergantungan ini dapat terlihat mungkin saat seorang dewasa menghubungi ibunya beberapa kali sehari dan bergantung pada dukungan dan dorongan semangat ibunya, bukan pasangannya. Ini seringkali berarti posisi pasangannya ada di tempat kedua setelah ibunya. Saya juga pernah melihat situasi dimana seorang anak laki-laki menempatkan keluarga asalnya lebih tinggi daripada istrinya, dengan menginginkan sebagian besar waktu liburan dihabiskan bersama-sama dengan keluarga asalnya.

Menurut Dr. David Hawkins, baik keluarga, anggota gereja, teman-teman, atau hubungan-hubungan lainnya, sama-sama mempunyai kemampuan untuk merusak individualitas. Keluarga dapat menjadi terlalu jauh dan tidak peduli satu sama lain, tapi mereka dapat juga menjadi terlalu dekat. Mungkin agak sulit membayangkan seperti apa hubungan yang terlalu dekat, tapi kedekatan seperti itu bisa melumpuhkan. Saat seseorang terlalu terikat untuk menyenangkan orang lain, hubungan seperti itu menyebabkan jeratan yang tidak sehat.
• Masing-masing orang harus mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh yang lainnya
• Tidak ada privasi dan tidak boleh ada rahasia apapun
• Orang memberitahu kepada yang lain bagaimana harus bersikap, berpikir dan merasa
• Salah satu atau lebih anggota keluarga terlalu mengendalikan atau terlalu ikut campur
• Keluarga mempunyai cara yang paling benar untuk melakukan sesuatu dan tidak ada cara lain yang bisa ditoleransi

Sebelum ini saya mengembangkan pengertian sendiri tentang perilaku berlebihan ini: gulungan ular-ular yang saling membelit dan menggigit satu sama lain. Analogi saya berdasarkan kesadaran bahwa keluarga-keluarga itu saling menjerat dalam hidup masing-masing sampai pada titik dimana Anda tidak bisa mengetahui dimana seseorang memulai dan yang lainnya berhenti. Dan seringkali mereka hidup dari episode gigitan yang satu ke epsode gigitan berikutnya, atau mungkin ada masa-masa dimana yang seorang tidak berbicara kepada orang lainnya. Itu adalah lingkaran yang kusut, perilaku yang negatif.

Hubungan yang terlalu mengikat dan menjerat ini dapat terjadi dalam hubungan orang tua - anak, saat seorang anak dituntut untuk melakukan atau mewujudkan pilihan karir dari keluarganya. Dalam pernikahan, ini terjadi ketika seorang suami atau seorang istri tidak diijinkan untuk mempertahankan individualitas mereka masing-masing tapi dituntut untuk memenuhi harapan dan keinginan pasangannya. Keluarga yang saling menjerat yang datang bersamaan ini dapat membentuk suatu komunitas gereja yang terlalu mengikat. Komunitas gereja ini cenderung menahan kreativitas dan berpegang teguh pada tradisi yang tidak berdasarkan kebenaran Kristus. Kelompok-kelompok ini lebih tertarik membela dan mempertahankan standar-standar tradisi daripada mencari kebenaran dan menghidupi cinta yang berkorban. Mereka mengorbankan individu-individu untuk tradisi.

Jika Anda bisa melihat tanda-tanda berlebihan itu dalam keluarga Anda, mulailah membuat batasan-batasan yang sehat. Letakkan pasangan Anda dan keluarga inti Anda pada posisi teratas terlebih dahulu. Jika perlu, jelaskan apa yang terjadi dengan lembut. Rencanakan liburan bersama keluarga inti Anda. Tidak perlu terlalu jauh atau mahal. Tidak ada seorangpun dalam keluarga sekunder Anda yang akan meninggal jika Anda tidak bersama mereka, dan keluarga inti Anda akan lebih sehat karena ini.

Saat 2 individu yang berbeda merasa aman dalam identitas mereka masing-masing, mereka bisa memberikan diri mereka kepada satu sama lain dan menjadi satu daging seperti rancanganNya. Ini berarti bahwa mereka bisa mempunyai hubungan yang dekat dan seimbang dengan orang tua mereka dan setia terhadap budaya dimana mereka dulu dibesarkan, tapi sekarang mereka mengkombinasikan latar belakang keluarga masing-masing menjadi sebuah budaya yang baru dan terpisah.

Keterikatan adalah lawan dari individualisme. Bebaskan diri Anda, pasangan Anda, dan anak-anak Anda dari rantai keseragaman dan kendali yang berlebihan. Ijinkan diri Anda untuk menjadi diri sendiri dan memanifestasikan kelebihan dan keunikan yang telah diberikan Tuhan kepada Anda. Hal yang sama berlaku untuk pasangan dan anak-anak Anda. Ijinkan anak-anak Anda untuk berbagi tentang perasaan mereka, bahkan meskipun itu melibatkan sesuatu yang negatif. Dukung dan kembangkan komunikasi yang sehat, serta ajarkan tentang kasih karuniaNya.

Sumber : crosswalk
Halaman :
1

Ikuti Kami