Hidup Bahagia Selamanya

Single / 12 March 2008

Kalangan Sendiri

Hidup Bahagia Selamanya

Fifi Official Writer
5977
Mungkin anda masih ingat kisah-kisah dongeng yang berakhir bahagia selamanya seperti putri salju, cinderella, dan kisah-kisah lain. Mungkin anda pernah membayangkan ada seseorang yang memanggil anda dan memandang anda dengan tatapan yang terpesona, seorang pangeran atau putri untuk dinikahi, sebuah "istana" di pinggiran kota, dan penghasilan tetap. Tapi sayangnya, dengan cepat anda menyadari bahwa "cinta sejati" adalah sesuatu yang sukar didapat, dan "akhir yang bahagia" susah ditemukan. Kadang, hidup mempunyai cara untuk memadamkan kepercayaan kita pada keindahan cinta seperti dalam kisah-kisah dongeng itu.

Heather adalah seorang gadis "rata-rata" di SMA-nya, tidak cantik namun juga tidak buruk, tidak populer namun juga tidak terasing, tidak pintar namun juga tidak bodoh. Dia pergi ke beberapa pesta dansa sekolah tapi tidak pernah jatuh cinta pada siapapun. Heather mempunyai ambisi untuk menolong orang-orang mempunyai kehidupan yang lebih baik. Jadi setelah lulus, dia pergi ke Ohio untuk mengikuti training pekerjaan sosial. Sementara itu, dia mulai berkencan dengan seorang mahasiswa IT bernama Harris. Harris sedikit takut komitmen, namun dengan dorongan Heather, dia akhirnya berbicara tentang pernikahan dan rencana mempunyai anak setelah kelulusan mereka. Heather berharap ada kejutan pada hari Natal. Dia mulai mengirimkan berbagai lamaran untuk pekerjaan pertamanya, dan saat itulah hidupnya berubah...

Pinjaman mahasiswa dan tagihan kartu kredit membuat dia harus pindah kembali serumah bersama teman-temannya. Setelah beberapa bulan menempuh jarak selama 3 jam untuk menemui Harris, Harris mengatakan padanya bahwa dia tidak siap untuk berkomitmen dan memutuskan hubungan mereka. Pasar untuk pekerja sosial dengan gelar sarjana muda telah penuh. Heather akhirnya bekerja sebagai guru pengganti, dan tidak ada perbaikan pada hutang-hutangnya. Jadi di usia 26, Heather menemukan dirinya terpuruk dalam pekerjaan yang buntu, tanpa prospek kencan yang terlihat, mendapat penghasilan minimum, masih tinggal di tempat tinggal yang sama, dan membayangkan bagaimana semua impiannya (impian akan hal-hal yang baik, hal-hal yang menyenangkan Tuhan) menguap begitu saja.

"Buku" Anda
Bayangkan Tuhan sedang menceritakan kisah tentang kasih karuniaNya di bumi. Alkitab berisi lebih dari 50% berupa kisah manusia, semua yang akan terjadi tertulis dalam "Kisah Masa Depan Dunia" dalam rak bukuNya. Sekarang, bayangkan anda mempunyai satu seri dari buku itu (lagipula Mazmur 139 menyatakan, "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya."). Hidup anda adalah sebuah buku, dan buku itu sedang terbuka di meja Tuhan saat ini.

Bayangkan Dia membuka halaman 482, halaman terakhir sebelum Dia membuka bab yang baru. "Tunggu sampai dia melihat apa yang Aku simpan untuknya!" kata Tuhan, dan derai tawaNya terdengar. Anda tidak tahan lagi, "Lalu apa yang ada setelah halaman itu?" tanya anda padaNya. "Ke mana saya akan menuju? Bagaimana saya dapat melunasi semua hutang saya? Kapan saya akan menikah?" Tapi Tuhan hanya tersenyum, senyum yang membuat anda penasaran, Dia meletakkan kembali buku anda ke dalam rakNya. Apakah itu cukup adil? Bab anda sekarang ini sepertinya berjalan sangat lambat dan terasa seperti selamanya, begitu lama sampai anda ingin segera mengakhirinya sekarang juga dengan akhir yang fantastis. Mungkin salah satunya melibatkan seorang pangeran daripada seekor kodok. Anda berpikir mungkin Tuhan punya alasan untuk tidak membuka halaman itu... Yah tapi itu hanya permintaan kecil, apakah Tuhan tidak bisa memberikan jawabannya?

Namun Dia tidak meninggalkan anda terjebak di sungai tanpa sebuah sampan. Jika anda melihat pola dari setiap kisah, anda mungkin bisa mendapatkan beberapa petunjuk tentang mengapa halaman anda belum dibalik. Coba baca lagi kisah-kisah yang pernah anda tahu sebelumnya; salah satunya tentang kisah seorang pria bernama Yusuf yang tertulis dalam Kejadian. Kisah ini memuat semua pengembangan tokoh-tokoh, jalinan-jalinan plot, dan akhir bahagia yang diinginkan semua orang! Mungkin kisahnya dapat menambah beberapa wawasan baru dalam kisah anda. Mari kita mulai kisah Yusuf sang pemimpi: Suatu ketika, di tanah Kanaan yang jauh, hiduplah seorang anak laki-laki dengan mimpi yang besar...

Tokoh Utama

Saat Cinderella bertemu dengan pangerannya, dia sudah sempurna, cantik dan baik hati. Dia tidak mempunyai satu kesalahanpun. Cinderella jelas-jelas adalah semua yang diinginkan oleh pangeran, dia memasak dan membersihkan juga! Tapi bagaimana dia bisa menjadi seperti itu? Lihat kekuatan karakternya, sikap yang mau melayani dan pengorbanan dirinya! (saya rasa saya akan sakit). Untungnya, anda dan saya tidak berada dalam bahaya untuk menjadi Cinderella. Kita mempunyai kecenderungan untuk berdosa. Semua orang tahu pihak protagonis-lah yang menang, dan kita bukan 100% protagonis.

Dari sinilah kita melihat kisah Yusuf. Ingat, dia adalah karunia Tuhan kepada banyak orang, dia akan menyelamatkan banyak nyawa dari kelaparan. Masalahnya adalah, dia mengetahuinya. Ayahnya paling menyayanginya, dan dia mengumumkan mimpi "gila"nya di depan seluruh keluarga. Yusuf pada akhirnya melewati "batas" ketika dia memberitahukn kepada ke 11 saudaranya bahwa suatu saat nanti mereka akan berlutut di hadapannya. Ayahnya menegur dia untuk menjadi rendah hati. Beberapa minggu kemudian, saudara-saudaranya sedang bekerja keras di ladang ketika anak kesayangan ini bersantai-santai di ruangannya. Ayahnya mengirim dia kepada saudara-saudaranya. Sayangnya, mereka melihat dia datang dan yang terpikirkan adalah balas dendam. Mereka mengoyak bajunya, menjualnya sebagai budak, dan berbohong bahwa dia telah menjadi makanan singa.

Sekarang ingatlah, Yusuf adalah seorang pahlawan! Dia akan menyelamatkan banyak orang dengan kepemimpinannya. Tapi tidak seperti Cinderella, dia belum siap untuk waktu hebat itu. Bayangkan apa yang akan terjadi jika, tanpa melalui tahun-tahun sebagai seorang budak dan seorang tahanan, dia langsung sampai ke istana Firaun.
"Yusuf, aku dengar kamu bisa mengartikan mimpi-mimpi..."
"Itu benar Yang Mulia! Bahkan, saya punya satu mimpi bahwa bulan dan bintang-bintang semuanya menyembah saya..."
"Oke... tapi saya berharap kamu bisa mengartikan mimpi saya. Ini tentang gandum dan sapi..."
"Tunggu Yang Mulia, sebelum saya melakukan apapun, saya ingin 100 ribu dollar dan sebuah patung diri saya..."
"Ehm.. mungkin nanti, hei, saya dengar kamu melakukan semuanya ini dengan kuasa Tuhan?"
"Lupakan Dia... dengarkan, apa ada tempat dimana saya bisa memberikan tanda tangan setelah saya selesai?"

Ambil pelajaran dari Yusuf, sementara anda menunggu akhir yang bahagia, berfokuslah pada apa yang Tuhan ingin ubah dalam hidup sang tokoh utama (yang dalam kisah ini adalah anda). Mungkin seperti Yusuf, anda butuh lebih lagi kerendahan hati, mungkin anda perlu mengatur keuangan anda dengan lebih baik, atau menjadi lebih dewasa dalam hubungan. Saya tidak tahu pasti, tapi jelas bahwa kisah anda melibatkan beberapa pengembangan karakter.

Nantikan lanjutannya pada artikel berikutnya!

Sumber : George Halitzka - boundless
Halaman :
1

Ikuti Kami