Hasil penelitian yang dirilis Henry J. Kaiser Family Foundation, organinasi non-profit yang menyoroti soal kesehatan publik, termasuk HIV/AIDS, mengungkapkan bahwa tayangan yang kental dengan seksualitas kini kian mendominasi tayangan televisi Amerika Serikat.
Dari seluruh program yang ditayangkan baik itu drama, komedi situasi maupun tayangan realitas, 70 persen di antaranya dibumbui oleh seksualitas yang cukup kental.
Dalam satu jam, tayangan tersebut rata-rata memunculkan lima adegan yang berhubungan dengan seksualitas. Untuk tayangan yang masuk kategori paling sering ditonton, hampir ada tujuh adegan dalam satu jamnya.
Ada dua tipe adegan yang sering muncul di televisi, yaitu membicarakan hal yang berbau seksual dan melakukan hal-hal yang berbau seksual. Jika dipersentasekan, adegan yang paling banyak muncul adalah tipe pertama dengan total 68%. Sedangkan adegan yang memunculkan perilaku seksual memiliki persentase 35%. Beberapa serial remaja juga kian berani menampilkan tipe yang kedua.
Yang sangat disayangkan, pihak produser memang cuek dan tidak peduli kala menampilkan adegan seksual di televisi. Mereka menayangkannya tanpa ada informasi lanjutan tentang bahaya yang bisa ditimbulkan akibat tayangan itu. Bagi mereka, "kalau tidak mau tonton, matikan saja televisinya". Karena itu protes pun banyak dilayangkan. Pihak pemerintah Amerika Serikat juga ikut bereaksi terhadap hal ini dengan memberikan peringatan bahwa pihak televisi harus tidak pernah lalai menginformasikan kepada pemirsanya bahwa tayangan mereka mengandung muatan seksual sehingga orang tua bisa mengambil tindakan pencegahan sebelum anak mereka menyaksikannya. "Kalau sampai televisi gagal melakukan hal ini, maka kami dari kongres akan bertindak", ujar Senator Barak Obama.
Para orang tua dan pengamat juga ikut cemas dengan hal ini. Menurut mereka, hari-hari ini kita bisa dengan mudah menjadi apa yang kita lihat di televisi, terutama pada anak-anak yang perkembangan psikologisnya belum stabil. Sedangkan di tayangan-tayangan yang paling banyak ditonton anak dan remaja, muatan seksual dengan begitu vulgar ditampilkan.
Dari tayangan-tayangan yang di review dalam penelitian Henry J. Kaiser Family Foundation dan dijadikan contoh sebagai tayangan yang bermuatan seksual kental, hampir semuanya sudah tayang di Indonesia. Walaupun badan sensor Indonesia terlebih dulu menyunting beberapa adegan yang dinilai tidak pantas untuk tayang di televisi, namun kebocoran bisa saja terjadi. Karena itu, semua konsumen tayangan impor maupun lokal di televisi -terutama para orang tua- harus ekstra hati-hati jika anak-anaknya mulai nongkrong didepan televisi.
Sumber : Sumber: detik/yahoo