Belajar Memberi dan Menerima Anugerah Allah
Apakah Anda kerap menghakimi orang lain? Adalah mudah bagi Anda untuk menemukan kesalahan orang lain di sekitar Anda. Waspadalah : Kehidupan rohani Anda ada dalam bahaya! Perilaku suka mengkritik dapat menghalangi Anda berjalan bersama Allah dan mengalihkan Anda dari maksud Tuhan untuk hidup Anda.
Mengapa Kita Menghakimi
Kita menghakimi karena fokus pada kepentingan diri sendiri. Sebagai contoh, kita seringkali menjadi suka mengkritik ketika kita membandingkan diri kita dengan mereka yang ada di sekitar kita. Kita mencoba menemukan kesalahan dalam diri orang untuk membuktikan bahwa kita lebih pandai, lebih cantik, lebih berbahagia atau lebih sehat. Namun di sana terdapat alasan yang berhubungan dengan ego diri. Kita dengan sederhana ingin merasa lebih baik dengan diri kita sendiri. Kita juga melakukan kritik ketika orang lain gagal melakukan apa yang kita minta, atau melakukan apa yang kita pikir dilakukan dengan tidak benar. Seringkali itu adalah anggota keluarga kita, teman atau rekan kerja yang gagal memenuhi harapan kita. Harapan kita menyebabkan munculnya perilaku penghakiman.
Bahkan frustasi dalam diri kita sendiri dapat menyebabkan munculnya perilaku suka mengkritik. Jika hidup tidak berjalan sesuai dengan hasrat yang kita miliki, kita menyembunyikan frustasi kita dengan menemukan kesalahan pada orang lain.
Jangan Menghakimi
Menemukan kesalahan dan menjadi seorang pengkritik adalah hal termudah untuk dilakukan. Hal itu kelihatan datang dengan alami dalam kehidupan kita. Namun Yesus mengatakan pada kita untuk tidak menghakimi. Kita seharusnya mentaati apa yang menjadi perintah Tuhan. Matius 7:1 mengatakan : "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi".
Lalu Yesus menjelaskan mengapa perilaku penghakiman begitu berbahaya dalam ayat 2 : "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Ketika kita menghakimi, kita mengundang penghakiman pada diri kita. Alkitab mengatakan dalam Yakobus 2:13 : "Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman."
Dengan menghakimi orang lain, kita menyembunyikan kemunafikan kita sendiri. Sebagai contoh, ketika pemimpin agama membawa seorang wanita yang telah melakukan dosa seksual pada Tuhan Yesus, mereka ingin membunuh wanita ini. Namun Yesus menimpali : "Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7). Tidak ada seorangpun yang melempar wanita itu.
Tuhan sendiri yang memiliki hak untuk menghakimi setiap orang, Roma 14:4 katakan : "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.". Firman Tuhan dalam Roma 12:19 : "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
Penyembuhan Bagi Kebiasan MengKritik
Pengadilan adalah hal yang amat penting. Alkitab mengatakan dalam Mazmur 7:11 : "Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat." Penyembuhan bagi roh suka mengkritik ditemukan melalui pemahaman tentang penghakiman Tuhan. Alkitab mengatakan setiap orang berdosa. Dosa inilah yang menyebabkan celah antara Tuhan dan manusia dan menyebabkan kita patut menerima penghakiman (Roma 3:23 dan Roma 6:23).
Berkenaan dengan bagaimana 'baiknya' kita menurut kita, kitab Yesaya 64:6 mengatakan : "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin." Kita tidak dapat memoles hal-hal buruk yang kita lakukan. Selain itu, kita masih diperhadapkan dengan penghakiman Tuhan : kematian dan hukuman kekal di tempat yang disebut Alkitab sebagai "danau belerang yang menyala-nyala" (Wahyu 19:20).
Hanya Tuhan yang dapat dengan mudah memenuhi penghakiman terhadap semua dosa kita. Tapi Tuhan mengirim anak-Nya ke dunia untuk membayar harga untuk semua dosa kita. Yesus Kristus telah mengambil penghakiman di atas bahu-Nya dengan mati di kayu salib sebagai ganti tempat yang seharusnya kita tanggung. Sebagai kebalikannya, Tuhan menawarkan kepada setiap orang apa yang disebut sebagai berkat-Nya - termasuk kehidupan kekal, pengampunan, damai sejahtera, sukacita dan harapan - yang disediakan melalui pengenalan kita pada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Jika kita benar-benar mengerti penghakiman yang kita terima secara pribadi dari Tuhan, kita akan condong semakin kurang untuk menghakimi orang lain.
Memberikan Anugerah
Sudahkah Anda belajar menerima anugerah dan belas kasihan Tuhan? Ini adalah langkah pertama untuk mengalahkan roh kritik. Jika Anda tidak pernah berterima kasih pada Tuhan yang membayar hukuman yang seharusnya Anda tanggung, lakukan sekarang juga. Secara sederhana bertobatlah dari dosa Anda dan membalikkan hidup Anda kepada Tuhan. Kisah Rasul 3:19 : "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan" dan Roma 10:9-10 : "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."
Jika Anda tahu bahwa Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bersyukurlah atas anugerah dan belas kasihan-Nya. Bersyukurlah pada-Nya yang telah mengampuni dosa Anda. Bersyukurlah pada-Nya yang telah memberikan kesempatan kedua bagi hidup Anda.
Saat ini, berikan anugerah dan belas kasihan juga pada orang lain. Yesus mengatakan dalam Matius 10:8b : "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.". Daripada menghakimi, bagikan kasih Tuhan pada setiap orang di sekeliling Anda. Mulailah dari keluarga, teman dan rekan kerja. Seringkali mereka yang paling dekat dengan Anda adalah yang paling merasakan dampak paling keras dari suatu penghakiman.
Dari sekarang ketika Anda merasa tergoda untuk menjadi seorang pengkritik, ikutilah instruksi yang jelas dari Tuhan Yesus untuk melihat dahulu diri Anda. Mintalah Tuhan mengampuni Anda untuk dosa Anda. Anda mungkin menemukan mengapa Anda begitu suka mengkritik orang lain. Ingatlah bahwa amat mudah menjadi seorang yang suka mengkritik. Kesalahan orang lain seringkali amat nyata bagi kita. Selama waktu ini kita perlu meyakinkan bahwa kita memberikan anugerah terlebih dulu. Bersyukur pada Tuhan untuk orang lain dan mintalah Tuhan untuk memberkati mereka dan menyatakan kehendak-Nya pada mereka.
Amat sederhana : Tuhan telah memberikan belas kasihan pada Anda. Dia telah membayar hutang untuk dosa Anda. Saat ini, hanya utang yang Anda miliki diserahkan pada kasih Tuhan dan belas kasihan pada orang lain agar "belas kasihan menang atas penghakiman".
Akhirnya, pastikan untuk menghabiskan waktu bersama Tuhan dalam doa dan belajar Firman Tuhan. Ketika Anda membaca Firman Tuhan, mintalah Tuhan menolong Anda untuk lebih sabar dengan orang di sekeliling Anda. Pada waktunya, Anda akan berubah dari seorang pencari kesalahan manjadi seorang pemberi anugerah kala Anda belajar untuk hidup seperti Tuhan Yesus.
Doa Anda
Jika Anda adalah penemu kesalahan, berpalinglah pada Tuhan saat ini juga dan mintalah Tuhan untuk membebaskan Anda. "Ya Tuhan, saya menyesal untuk waktu-waktu ketika saya membiarkan perilaku penghakiman menguasai saya, ampunilah saya. Tolong saya untuk mengingat belas kasihan Tuhan terhadap saya sehingga saya dapat meneruskan belas kasihanTuhan pada orang lain. Terima kasih banyak karena Tuhan mengasihi saya. Dalam nama Yesus, Amin".
"Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." (Efesus 4:2-3)
Firman Untuk Dipelajari
Tidak ada seorangpun yang berhak menghakimi, Yohanes 8:7 : "Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.'"
Dampak penghakiman, Matius 7:1-2 : "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Perangkap penghakiman, Yakobus 2:1-13 : "...dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Penawar kritik, 1 Petrus 2:1-3 : "Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Belajar berurusan dengan kesalahan orang lain, Filipi 4:4-8 : "....Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Sumber: CBN