Right Connection 2

Parenting / 16 January 2008

Kalangan Sendiri

Right Connection 2

prisca Official Writer
3703

Melanjutkan artikel sebelumnya, pada artikel ini kita akan mengetahui bagaimana caranya memulai hubungan yang erat dengan anak kita, apa saja yang dapat kita lakukan bersama dengan anak-anak kita.  

Menciptakan hubungan erat

Baru-baru ini saya berkebun dengan lexi supaya kami bisa melakukan sesuatu "bersama-sama", sebagaimana seperti yang dia minta. Pada saat kami berada sekitar satu meter satu sama lain, dia menanam rumput, dan saya menggemburkan tanah di depannya, dia berkicau tentang hidup, sekolah...rumput. Tiba-tiba, dia berhenti dan komplain, "Aku pikir kita akan melakukan ini bersama-sama!" Dia terus menjelaskan bahwa pemikirannya tentang "bersama-sama" berarti melakukan sesuatu yasng sama persis. Satu meter tidak cukup dekat untuknya.

Seminggu kemudian anak laki-laki saya pulang sekolah. Kami memutuskan kami akan membaca buku bersama-sama. Dia naik ke atas untuk mengambil buku dan menghilang. Ketika akhirnya saya mencarinya saya menemukan dia membaca di tempat tidurnya. " Aku pikir kita akan membaca bersama-sama?"  kata saya. Dia berkata, " Yah, bukannya mama membaca di bawah? Saya mengangguk. Dia berkata, "Yah, saya membaca di sini jadi kita membaca bersama-sama." Seluruh lantai rumah yang memisahkan kami berdua cukup dekat baginya.

Kedua anak saya jelas melakukan pendekatan kehidupan dengan kepribadian yang berbeda. Dan oleh karena itu mereka memiliki karunia yang berbeda yang dibutuhkan untuk berkembang dan kelemahan yang berbeda yang perlu diperbaiki. Jika saya tidak nyambung dengan mereka, saya beresiko kehilangan petunjuk tentang bagaimana saya dapat menyiapkan mereka dalam kehidupan mereka, tujuan khusus yang Tuhan miliki untuk mereka dan godaan yang akan mereka hadapi.

Menciptakan hubungan

Ambil tanggalan anda, sekarang waktunya untuk mulai mempererat hubungan dengan anak anda

1. Tentukan tanggal untuk memulai usaha anda untuk mengeratkan hubungan. Catat dan jangan biarkan apapun menghalangi. Suami saya benar-benar hebat dalam hal ini. Dia seringkali terlambat datang meeting dewan direksi pada Kamis malam. Dia dengan setia melakukannya dan cukup mengatakan alasannya, " Saya memiliki janji dengan anak laki-laki saya setiap hari Kamis jam segini." Beberapa workaholics tidak mengerti, tetapi sebagian besar koleganya mengagumi komitmennya.

2. Putuskan mau tradisi berhubungan seperti apa. Anda tidak harus langsung menemukannya. Ambil wakti dalam beberapa hari untuk mempelajari anak anda dan pikirkan hobi dan minat mereka. Menonton sepak bola di malam minggu apabila anak anda suka sepak bola. Merupakan pengorbanan yang besar buat saya untuk menghilangkan gata hidup saya yang tidak suka sepak bola supaya dekat atau nyambung dengan anak laki-laki saya, tapi sebenarnya saya belajar bagaimana caranya permainan ini dan ternyata cukup menyenangkan. Lakukanlah sesuatu yang dapat anda lakukan lagi dan lagi. Jadikan "milik anda berdua".

3. Nikmati proses dan berikan ruang untuk diri anda sendiri. Pada saat anda memulai perjalanan menciptakan hubungan dengan anak anda, jangan merasa anda harus membuat tradisi setiap malam atau bahkan setiap minggu. Anak perempuan saya suka jus buah. Jadi, ibu saya membeli blender terbagus yang dapat dia temukan dan menyimpan buah kesukaan Lexi di lemari es. Kapan pun dia datang berkunjung, mereka akan membuat jus. Itu merupakan sesuatu yang biasa dan sangat santai, tapi tetap saja merupakan sebuah tradisi. Tradisi bisa saja terjadi sekali seminggu, setiap dua minggu atau sekali sebulan, tidak masalah, pokoknya jangan dipaksakan.

Berapakah IQ hubungan anda

Ingin tahu bagaimana anda dalam hal berhubungan? Kadang-kadang, hal-hal yang paling sederhanalah yang memberitahukan apakah kita sudah melakukannya dengan baik atau justru mengingatkan kita untuk tenang dan mencoba lebih keras lagi.

Cobalah tes IQ Hubungan ini untuk melihat apakah anda sudah oke atau belum.

  • Apa makanan kesukaan anak anda?
  • Buku apa yang mereka baca baru-baru ini dan mereka sangat menyukainya?
  • Siapakah teman baik anak anda?
  • Siapa yang anak anda kagumi dan idolakan?
  • Siapakah yang membuat mereka merasa bodoh dan tak berdaya di sekolah?
  • Mata pelajaran apa yang sangat mereka senangi?
  • Apakah keinginan terbesar mereka tahun ini?
  • Apa ayat Alkitab favoritnya?
  • Apakah karunia roh anak anda?
  • Apakah hal terbaik yang Tuhan telah katakan padanya akhir-akhir ini?

Jika anda bisa menjawab semua atau sebagian besar dari pertanyaan-pertanyaan tersebut,  berarti IQ Hubungan anda sudah bagus. Jika anda hanya bisa menjawab setengahnya, anda baik-baik saja tapi mungkin harus lebih fokus pasa percakapan yang dalam. Jika anda hanya bisa jawab empat atau kurang, sangatlah jelas ini waktunya anda untuk memperhatikan anak anda untuk memperbaiki hasilnya.

Sumber : Dannah Gresh, www.christianity today.com
Halaman :
1

Ikuti Kami