JAWABAN.com - Bila Anda berpikir bahwa Anda memang ditakdirkan menjadi miskin, Anda keliru ! sebab, Tuhan tidak pernah senang melihat umatNya hidup didalam kemiskinan. Bila kita kembali pada proses dunia dijadikan, jelas terlihat sebelum manusia diciptakan, Tuhan lebih dahulu menciptakan semua yang diperlukan oleh manusia. Sehingga manusia dapat hidup didunia dengan nyaman dan sejahtera. Semakin giat para ahli fisika, biologi dan ilmuwan lain untuk menyelidiki bumi dan alam semesta, maka semakin jelas bahwa bumi dan alam semesta memang dirancang secara khusus dan tepat sehingga memungkinkan manusia hidup didalamnya.
Bahkan seorang peneliti senior dalam bidang molekuler manusia dari Universitas Otago di New Zealand, Dr. Michael Denton menyimpulkan," Segala bukti yang ada dalam ilmu biologi mendukung gagasan inti bahwa kosmos adalah suatu keutuhan yang dirancang secara khusus dengan kehidupan umat manusia sebagai sasaran dan tujuan dasar, suatu keutuhan yang di dalamnya semua segi realitas memiliki makna dan penjelasannya dalam fakta sentral ini." Ini semua membuktikan bahwa Tuhan ingin manusia menikmati kebaikanNya. Bukan menikmati kemiskinan atau kemelaratan, tetapi Ia rindu umatNya hidup dalam kesejahteraan.
Kemiskinan terjadi karena Tuhan sudah mengutuk tanah dan manusia, pada saat manusia jatuh dalam dosa di taman Eden. Manusia harus bekerja keras untuk dapat hasil dari tanah. Ini-lah sebabnya terjadi kemiskinan; jika manusia tidak bekerja keras maka manusia akan hidup dalam kemiskinan. Tetapi, Anda mungkin mengenal orang yang sudah percaya Tuhan, tetapi masih hidup dalam kemiskinan dan hal itu membuat Anda ragu. Hal ini dapat terjadi yang pertama karena kemalasan. Kemalasan berkata," tidak ada kesempatan buat saya atau saya memang ditakdirkan jadi orang susah atau pendidikan saya rendah, tidak ada yang mau terima, dsb." Ketahuilah Tuhan tidak akan membuka pintu rahmatNya bagi orang yang pemalas dan suka berdalih seperti itu. Sebaliknya, Tuhan berjanji akan memberikan rahmat bagi mereka yang suka bekerja keras. Penjelasan kedua adalah karena orang tersebut yang hidupnya tidak benar, seperti dalam berusaha/berbisnis dengan cara yang curang dan licik, suka berbohong dan menipu, tidak taat pada perintah Tuhan, dsb. Jadi bukan Tuhan tidak mau membukakan pintu rahmatNya tetapi karena dosa orang itu sendiri yang menutup pintu rahmat Tuhan baginya. Penjelasan ketiga adalah kehendak Tuhan untuk mengizinkan orang itu untuk sementara tetap hidup dalam kemiskinan. Seperti orang tua yang melarang anaknya yang masih kecil bermain dengan pisau. Demikianlah Tuhan, jikalau kekayaan hanya akan menjadi bencana, maka Ia akan lebih baik tidak memberikannya. Semua itu dilakukan bukan karena Ia tidak mengasihi tetapi justru karena kasihNya yang besar.
Mungkin Anda akan mendebat pernyataan tadi bahwa Anda mengenal orang-orang yang banting tulang, kerja keras tapi tetap hidup dalam kemiskinan. Ketahuilah, mengapa hal itu bisa terjadi, yaitu karena orang-orang itu belum berdamai dengan Tuhan Pemilik Kekayaan itu. Namun bersyukurlah, lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib, Ia menjadi pendamai manusia dengan Tuhan. Jadi, bila Anda hidup dalam kemiskinan saat ini bersyukurlah sebab hal itu dapat diubah.
Inilah mukjizat bebas dari kemiskinan. Ketika hidup Anda berkenan pada Tuhan, maka kerja keras Anda akan di ridoi-Nya dan pintu rahmat rezekiakan dibukakan untuk Anda. Tetapi, jika hidup Anda tidak berkenan dihadapanNya, bagaimana Anda dapat menikmati rahmat-Nya?
Saat ini bila Anda mau bebas dari kemiskinan dan dapat hidup dengan layak, mari buka hati Anda dan undanglah Tuhan Yesus masuk dalam hati dan hidup Anda. Izinkan Dia menjadi Tuhan dan jurudamai Anda agar hidup Anda berkenan dihadapanNya dan dapat menikmati rahmat rezeki-Nya |