Kiriman Yang Tertunda

Kata Alkitab / 22 December 2007

Kalangan Sendiri

Kiriman Yang Tertunda

Admin Spiritual Official Writer
6617

Stella sudah siap menerima kematian suaminya. Sejak dokter menyatakan Dave mengidap kanker stadium akhir, mereka berdua menghadapi kenyataan yang tak bisa dihindari itu, berusaha sebaik mungkin memanfaatkan sisa waktu mereka bersama.Apa yang Stella rasakan saat ini hanyalah kesendirian yang menyiksa dan hidup yang tidak mempunyai tujuan. Mendekati Natal pertama tanpa Dave, Stella sangat menyadari kesendiriannya.

Stella dan Dave sepakat untuk tidak memiliki anak. Mereka dulu mempunyai banyak teman. Dulu. Itulah kata yang berlaku sekarang. Kehilangan satu-satunya orang yang engkau cintai dengan segenap hati menjadi sesuatu yang sangat buruk. Diselimuti perasaan kesepian yang begitu mendalam, Stella menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan melepaskan tangisnya. Bagaimana mungkin ia bisa menjalani Natal dan musim dingin selanjutnya tanpa Dave.

Dering bel pintu begitu megejutkan Stella sehingga ia harus menahan pekiknya. Di beranda depan berdiri seorang pemuda asing, kepalanya nyaris tak terlihat di balik kotak karton besar yang dibawanya. Setelah mengumpulkan keberanian, Stella agak meregangkan pintu, dan pemuda itu melangkah ke samping untuk berbicara di depan celah pintu.

"Bu Thornhope?" Stella mengangguk. Pemuda itu melanjutkan, "Ada paket untuk Anda." Perasaan ingin tahu mengusir kekuatiran Stella. Sambil tersenyum, pemuda itu dengan hati-hati meletakkan bawaannya di atas lantai lalu menegakkan tubuh untuk mengambil amplop yang menonjol di sakunya. Ketika ia menyodorkan amplop itu kepada Stella, terdengar suara dari dalam kotak. Stella melompat kaget. Sambil tertawa meminta maaf, pemuda itu membuka tutup kotak karton dan mempersilahkan Stella mengintip isinya.

Seekor anjing! Tepatnya, seekor anak anjing Golden Labrador Retriever. Sambil mengangkat tubuh anak anjing yang menggeliat-geliat, pemuda itu menjelaskan, "Ini untuk Anda, Bu. Seharusnya kami mengirimnya di malam Natal, tapi besok kami sudah libur. Saya harap Anda tidak keberatan menerima hadiah lebih awal. Di dalam amplop tadi ada surat yang akan menjelaskan semuanya. Anjing ini dibeli saat masih dalam kandungan induknya. Untuk hadiah Natal."

Penjelasannya ada di dalam surat. Stella sama sekali melupakan anak anjing itu ketika melihat tulisan tangan yang sangat dikenalnya. Ia seperti berjalan dalam tidur, menuju kursinya di samping jendela. Stella memaksa matanya yang bersimbah air mata membaca tulisan suaminya. Dave menulis surat itu tiga minggu sebelum kematiannya dan menitipkannya kepada pemilik induk anjing, untuk diantarkan bersama anak anjing itu sebagai hadiah Natal terakhir bagi Stella. Surat itu penuh cinta dan pembangkit semangat, serta nasehat supaya Stella tegar. Dave berikrar bahwa ia akan menunggu hari saat Stella bergabung dengannya. Dan ia telah mengirimkan hewan kecil ini untuk menemani istrinya sampai saat itu tiba.

Saat pertama kalinya teringat kepada makhluk kecil itu, Stella heran melihat si anak anjing sedang diam menengadah menatapnya, mulut mungil dengan lidah terjulurnya menyerupai seringai lucu. Stella meletakkan lembaran surat Dave dan menjulurkan tangan meraih gumpalan bulu keemasan itu. Tadinya ia mengira anjing itu lumayan berat, tapi ternyata ukuran serta bobotnya sama dengan sebuah bantal sofa. Dan terasa begitu halus serta hangat. Air mata Stella kembali menetes, hatinya diliputi kehangatan dan anjing itu menerima tetesan air matanya tanpa bergerak.

Tiba-tiba Stella merasa diselimuti perasaan damai dan syukur yang tak terhingga. Rasanya seperti direngkuh dalam pelukan penuh kasih. Jantungnya berdebar kencang, tapi disebabkan oleh sukacita dan rasa takjub, bukan rasa duka atau kesepian. Ia takkan pernah perlu merasa kesepian lagi.

Sumber : Cathy Miller - Chicken Soup For The Soul Christmas Treasury
Halaman :
1

Ikuti Kami