Pilih-pilih Asuransi Kesehatan

Investment / 14 December 2007

Kalangan Sendiri

Pilih-pilih Asuransi Kesehatan

yosefel Official Writer
7475

Tiba-tiba saja si kecil terserang demam berdarah. Jutaan rupiah harus disediakan untuk biaya perawatan dan pengobatannya. Beruntunglah anda yang memiliki asuransi kesehatan. Hidup memang penuh risiko alias serba tidak pasti. Nah, peluang inilah yang ‘dimanfaatkan' oleh perusahaan asuransi. "Secara umum, asuransi memang suatu cara untuk menangani atau mengantisipasi risiko-risiko di dalam hidup," jelas Dra. Tutie Hermiati , MA , pengajar mata kuliah Manajemen Risiko di Jurusan Administrasi, FISIP, Universitas Indonesia. Pada kenyataannya, masyarakat kita masih banyak yang belum melek masalah asuransi kesehatan. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan, ikut asuransi kesehatan sama dengan uang hilang! Anggapan seperti ini jelas-jelas keliru. "Sebetulnya, ikut asuransi kesehatan berarti melindungi diri jika suatu saat jatuh sakit," tegas dr. Sugito Wonodirekso, M.S. (Biomedik), Kepala Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , Jakarta .

Libatkan dokter keluarga
Sebenarnya, bagaimana cara kerja perusahaan asuransi kesehatan? "Pada prinsipnya, setiap perusahaan asuransi, termasuk perusahaan asuransi kesehatan, memulai kerjanya dengan melakukan perhitungan probabilitas secara statistik. Salah satunya, menghitung probabilitas panjang usia harapan hidup masyarakat suatu negara selama rentang kurun waktu tertentu. Dari hasil perhitungan statistik itu, pihak perusahaan asuransi kesehatan lalu mendesain atau membuat rencana besarnya nilai premi yang harus dibayar setiap peserta asuransi. Tentu saja, hal ini sesuai dengan paket-paket yang ditawarkan," jelas Dra. Tutie.

Dalam memilih asuransi kesehatan, sebaiknya anda melibatkan dokter keluarga. "Dokter keluarga dapat dilibatkan dan dimintai saran. Sebab, dokter keluarga memiliki rekam medis yang lengkap setiap pasiennya. Untuk keluarga pasangan muda dengan balita, misalnya, biasanya dia cenderung memberi saran agar ikut asuransi kesehatan yang memberikan penawaran fasilitas yang luas. Misalnya, mencakup pelayanan kesehatan pada bayi dan anak," jelas dr. Sugito yang menjadi Council Member WONCA World (Organisasi Dokter Keluarga Sedunia) sejak tahun 1995.

Meta Sekar Puji Astuti (32 tahun) pernah memetik manfaat peran dokter keluarga itu. "Saya mendapat Graduate Assistanship di sebuah universitas di Ohio , Amerika Serikat. Di sana, saya sekeluarga memiliki seorang dokter keluarga. Selain memantau kesehatan kami, dokter tersebut juga banyak memberi saran ketika memilih asuransi kesehatan. Ternyata, kami tidak salah pilih," ujar staf peneliti di PUSKIT (Pusat Kajian Indonesia Timur) Universitas Hassanudin, Makasar, ini.

Teliti sebelum memilih
Boleh dibilang, setiap karyawan telah ikut program asuransi kesehatan. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya, secara otomatis diikutsertakan dalam program jaminan asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah, yakni PT ASKES. Sementara itu, jaminan kesehatan karyawan perusahaan swasta ditanggungkan dalam program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) atau perusahaan asuransi kesehatan pilihan perusahaan yang bersangkutan. Tapi, bagaimana nasib anggota keluarga lain yang tidak dijamin oleh asuransi kesehatan perusahaan tadi? Dra. Tutie yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Administrasi, Program Ekstension FISIP UI, menyarankan, "Sebaiknya, anggota keluarga yang tidak dijamin asuransi kesehatan perusahaan diikutsertakan dalam program asuransi kesehatan lain. Pilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga."

Tentu saja, anda jangan asal saja ikut asuransi kesehatan, seperti yang pernah dilakukan Erwin, "Dulu saya hanya ikut-ikutan teman saja. Belakangan, saya merasa kurang sreg. Akhirnya, saya pindah saja ke perusahaan lain. Setelah dipelajari, program asuransi kesehatannya lebih oke. Kata beberapa teman, sih , lamanya perusahaan asuransi kesehatan berdiri dan bagaimana pihak asuransi menangani anggota-anggotanya, harus jadi pertimbangan." Cuma itu? Tidak juga. Sebenarnya, ada beberapa ‘kunci' yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih asuransi kesehatan. Menurut Dra. Tutie, "Mintalah informasi sejelas-jelasnya dari pihak asuransi. Biasanya, dari informasi yang diperoleh, anda juga akan mendapat gambaran ‘kekuatan' modal perusahaan asuransi tersebut."

Tips Memilih Asuransi Kesehatan

1. Pikirkan dan sadari betul apa yang sebenarnya anda butuhkan.
2. Mintalah saran pada berbagai pihak, termasuk juga keluarga.
3. Telitilah lebih dulu, apakah perusahaan asuransi kesehatan ‘incaran' anda:

  • Memiliki permodalan yang cukup kuat.
  • Memiliki kantor cabang yang luas, baik berskala nasional maupun internasional.
  • Memiliki jaringan rumah sakit yang luas, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan dokter yang siap dihubungi setiap saat (bekerja fulltime ).
  • Memberi kebebasan untuk memilih dokter yang Anda inginkan.
  • Memiliki fasilitas administrasi yang menunjang, misalnya dengan sistem pendataan yang mudah diakses. Informasi cara menggunakan fasilitas yang disediakan juga diberikan.
  • Mudah dalam melakukan klaim, termasuk memberitahu batas waktu pengajuan klaim, bagaimana cara mengajukannya, serta pihak mana yang dapat membantu ketika mengajukan klaim.
  • Usahakan memilih asuransi kesehatan yang memberikan tanggungan atas biaya rawat inap.
  • Bila ada anggota keluarga yang sering berobat ke dokter, ada baiknya memilih asuransi kesehatan yang juga memberikan fasilitas rawat jalan.
  • Bila keuangan memungkinkan, tak ada salahnya Anda juga ikut asuransi kesehatan yang menangani penyakit kritis.


Dari pertimbangan-pertimbangan di atas, yang terpenting pilihlah paket yang benar-benar sesuai dan dibutuhkan keluarga anda!

Halaman :
1

Ikuti Kami