Seandainya..

Marriage / 22 November 2007

Kalangan Sendiri

Seandainya..

prisca Official Writer
4793

Mengubah "jika saja" anda menjadi kenyataan.

Kebanyakan pasangan yang saya temui di ruang konseling saya memiliki mimpi betapa indahnya pernikahan jika saja ... Pernyataan jika saja kebanyakan fokus pada hal-hal yang mereka harap pasangan mereka akan berubah:

Aku harap dia mau mebuang barang-barang rongsokannya

Aku harap dia mau membantuku menjaga rumah tetap bersih

Aku harap dia tidak sebegitu khawatirnya

Aku harap dia mengajak aku kencan sekali atau dia kali dalam sebulan

Aku harap dia berhenti menjadi seseorang yang kerjanya mengkritik terus

Aku harap dia menunjukkan penghargaan atas apa yang aku lakukan

Aku harap dia nerhenti mengkritik aku di depan anak-anak

Saya menebak anda juga memiliki daftar harapan juga. Berita baiknya adalah kebanyakan dari harapan anda akan terjadi. Cobalah 3 langkah berikut dan lihatlah apakah pasangan anda lebih responsif terhadap keinginan anda.

Langkah 1: Pandanglah diri anda

Langkah pertama mungkinlah yang paling sulit karena dimulai dengan anda. Yesus berkata di Matius 7 bahwa kita haruslah yang pertama "mengeluarkan balok di mata kita."

Kenali kegagalan anda di masa lalu dan mau untuk mengakuinya di hadapan pasanagn anda adalah merupakan langkah pertama untuk mewujudkan harapan anda. Istri yang mau mengatakan pada suaminya, " Aku sadar aku telah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan ibuku dan kurang punya waktu dengan kamu. Aku merasa menyesal, dan aku berharap kamu mau memaafkan aku. Aku mau berubah", sedang berada di jalan menuju impiannya.

Kesediaan anda untuk berurusan dengan kegagalan di masa lalu anda, hal itu menunjukkan kepada pasangan anda bahwa anda serius ingin memperbaiki pernikahan anda. Secara alamiah kita menuggu pasangan kita untuk berinisiatif. Tapi bagaimana kalau anda yang mengambil inisiatif tersebut? Walau anda merasa kegagalan anda kecil, tapi dengan mengakuinya menciptakan atmosfir untuk bertumbuh.

Langkah 2: Suarakan cinta dengan bahasa yang benar

Langkah kedua adalah katakan, tanpa syarat dan paling tidak sekali dalam seminggu, bahasa cinta pasangan anda. 5 bahasa cinta adalah: kata-kata penguatan, hadiah, melayani, quality time, dan sentuhan fisik. Satu dari bahasa ini berarti dalam untuk pasangan anda dibanding empat lainnya. Belajar untuk mengetahui dan mengatakan bahasa cinta yang pasangan anda paling suka akan mengubah suasana emosional pernikahan anda.

Langkah 3: Minta perubahan

  • Batasi permintaan anda 1 dalam 2 minggu. (Berarti ada 26 permintaan dalam setahun. Jika anda bisa melihat 26 perubahan, sungguh tahun yang menyenagkan, bukan?)
  • Jangan pernah meminta pada saat pasangan anda sedang lapar atau lelah.
  • Selalu minta secara pribadi, jangan pernah di depan orang lain. Pada saat anda memintanya di hadapan orang lain, akan membuat pasangan anda merasa down.
  • Tanyakan apakah pasangan anda siap secara emosional untuk mendengar permintaan anda. Sebagai contoh, "Apakah ini saat yang tepat untuk aku membuat permintaan atau aku sebaiknya menunggu?" Dengan begitu anda menghormati keadaan emosional pasangan anda dan memberikan hak untuk memilih waktu yang tepat.
  • Dahului permintaan anda dengan paling tidak tiga pujian. Suami anda mungkin berkata, "Sebelum aku membagikan permintaanku, biarkan aku mengatakan betapa aku menghargai kenyataan bahwa makanan yang kamu masak untuk aku dan anak-anak enak sekali. Aku benar-benar menghargai segala jerih payah yang telah kamu investasikan untuk melakukannya. Yang kedua, aku menghargai setiap hari kamu mencuci pakaianku. Itu benar-benar membantu aku. Ketiga, aku menghargai keterlibatan kamu di gerej. rasanya menyenangkan sekali melihat kau bernyanyi di paduan suara. Intinya, aku suka kamu. Sekarang, ini permintaanku. Apakah mungkin kamu membuang rambut-rambutmu yang rontok sebelum kamu meninggalkan kamar mandi?"

Kemungkinannya adalah itu merupakan yang terakhir kalinya dia melihat rambut-rambut rontok di kamar mandi. Istrinya merasa dicintai dan dihargai. Dia termotivasi untuk meresponi permintaan suaminya.

Sumber : www.christianitytoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami