Jika Anda masih remaja, atau Anda adalah orang tua dari anak remaja, mungkin Anda bingung mengapa anak remaja memiliki perilaku yang ‘meledak-ledak'.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa Anda tidak perlu bingung mengapa begini mengapa begitu. Ternyata ketika seorang anak masuk ke dunia remaja, suatu perubahan terjadi dalam otak mereka. Karena itulah perilaku mereka demikian.
Para dokter dan peneliti dari UCLA mempelajari ratusan anak-anak dengan cara melakukan scanning pada otak mereka setiap tahun dari umur 5-20 tahun. Selama 15 tahun tersebut, para ahli meneliti dan mencatat dengan detail setiap perubahan yang terjadi pada otak mereka.
Dan hasil dari penemuan itu menyatakan bahwa otak manusia belum berkembang ‘dewasa' dan matang sampai seseorang tiba di usia remaja. Bagian otak yang berkembang terakhir pada seseorang ialah bagian otak yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan yang mengendalikan dorongan-dorongan hati dan pikiran.
Area otak yang berhubungan dengan perkara-perkara yang emosional belum berkembang matang sampai usia remaja. Karena itulah, pada usia remaja, kondisi labil biasa terjadi pada seseorang. Mereka akan cenderung membuat keputusan-keputusan yang salah, tapi bisa belajar dari itu. Dan itu semua adalah bagian normal dari pertumbuhan otak mereka.
Penemuan lain juga menyatakan bahwa besar kecilnya ukuran otak tidak menjamin semakin baiknya otak tersebut berfungsi. Para peneliti juga menemukan bahwa semakin tua seseorang, justru lapisan luar otak malah semakin menipis. Karena itu, fungsi otak untuk berpikir pada saat anak-anak, jauh lebih efektif ketimbang pada orang dewasa.
Itulah sebagian kecil serba-serbi otak manusia yang diciptakan Tuhan secara luar biasa.