Kecuali kamu tidak punya teman, akan ada waktunya dimana salah seorang teman atau sahabatmu datang kepadamu, dan tiba-tiba curhat tentang masalah hidupnya. Entah itu masalah pribadi, hubungan, keluarga, keuangan atau apapun. Kadang curhat itu disertai tetesan air mata. Nah lo! Bagaimana ya, bisa menjadi teman curhat yang baik?
Memang tidak mudah untuk memilih kata-kata atau untuk bereaksi yang tepat di hadapan teman yang sedang terluka. Apa kita harus membuatnya tertawa atau kita harus balas curhat tentang pengalaman pahit serupa yang pernah kita alami? Apakah kita harus memberi nasehat atau membuat teman kita terus membicarakan masalahnya hingga puas?
Walau setiap kasus adalah unik dan setiap masalah harus ditangani berbeda, kita bisa belajar menjadi teman curhat yang ‘ampuh' dalam setiap situasi:
Bantu dia mengeluarkan isi hatinya
Hal yang paling penting yang bisa dilakukan ketika temanmu sedang curhat ialah mendengar. Hanya dengan mendengarkan baik-baik saja, dia bisa langsung merasa bahwa perasaannya sedang dimengerti.
Dari banyak kasus, seseorang yang sedang banyak masalah dan sedang ingin curhat kadang hanya ingin untuk berbicara, menangis dan mengeluarkan isi hatinya. Karena itu, jangan buru-buru menghibur dengan mengatakan bahwa "senyum dong, jangan sedih" atau "semua akan baik-baik saja". Lebih baik biarkan dia mencurahkan semua yang ada di hatinya terlebih dahulu. Kadang memotong pembicaraan dengan berusaha menghibur akan menghalanginya untuk merasakan ‘plong'nya curhat.
Biarkan temanmu bicara sepuasnya, dan jadilah pendengar yang baik. Jaga bahasa tubuh kamu dan terutama matamu. Jangan jadi orang yang sok tahu ketika sedang mendengar, karena ada kemungkinan besar kamu sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Realistis-lah
Jika situasi yang sedang dihadapi temanmu terdengar begitu parah, jangan mencoba untuk menghibur berlebihan dengan ‘harapan-harapan palsu' padanya, walau kamu mencoba untuk tetap positif.
Tetap berpikir positif dan memberinya keyakinan bahwa di atas segala masalah pasti ada jalan keluar memang hal yang benar. Tapi jangan menambah-nambah penghiburan sehingga terdengar berlebihan. Lebih baik pastikan padanya bahwa kamu akan selalu ada untuk membantu dan pastikan bahwa kamu akan berdoa selalu untuknya, dan benar-benar lakukanlah itu.
Hargai privasi teman kamu
Ada kalanya teman sedang curhat tapi tidak sepenuhnya bercerita tentang apa yang membuatnya sedih atau kesal. Dia bersikap seperti itu karena memang belum siap untuk menceritakan semuanya kepadamu. Karena itu, jangan berubah menjadi orang penasaran yang berujung pada pemaksaan kepada teman kamu untuk bisa menceritakan semuanya.
Berikan rasa nyaman kepadanya ketika dia bercerita sehingga jika memang dia percaya padamu, dia toh akan bercerita kemudian dengan sendirinya. Hargai privasi orang lain kala curhat.
Ringankan bebannya
Kadang orang yang sedang curhat segera membutuhkan bantuan saat itu juga. Jika kamu merasakan hal itu, salah satu kalimat terbaik yang dapat kamu tanyakan padanya adalah "Apa ada yang bisa aku bantu?".
Dan jikalau kamu bisa melakukan sesuatu untuknya, sesederhana apapun itu, itu pasti akan meringankan bebannya. Bukankah inti curhat ialah meringankan beban?
Beri dia waktu
Jika beberapa lama setelah curhat, teman kamu masih terlihat sedih, itu adalah hal yang wajar. Mungkin memang dibutuhkan waktu yang agak panjang baginya untuk kembali ‘baik-baik saja', apalagi jika masalah yang dihadapi berat, seperti kematian misalnya.
Di saat seperti itu, tetaplah dampingi teman kamu dan jangan cepat bosan jika dia kembali kepadamu dan menceritakan hal yang sama kepadamu. Tetaplah setia menjadi teman curhat yang baik.
Jadilah bijaksana
Hal ini menyangkut nasehat-nasehat yang ia kehendaki dari kamu. Jangan katakan apa yang kamu pikirkan tapi pikirkan apa yang hendak kamu katakan. Orang yang sedang curhat biasanya cepat mengambil masukan apa saja dari orang yang dia percaya. Jangan sampai solusi dari kamu justru membuat hidupnya makin berantakan. Karena itu, jadilah bijaksana melalui nasehatmu.
Mengapa begitu penting untuk menjadi teman curhat yang baik? Selain karena setiap orang memang harus saling membantu dan mengasihi, tapi akan ada momen dimana kamulah yang menjadi orang yang ingin curhat kepada orang lain. Bukankah di saat itu kamu ingin mendapat teman curhat yang ‘ampuh'? Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan.
Sumber : cbni/biomag