Langkah pertama untuk mengenal Allah adalah mengenal-Nya sebagai Bapa kita sesudah kita lahir baru. Kalau kita tidak lahir baru, tidak percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita tidak bisa mengenal Allah dengan lebih dalam lagi. Tapi setelah kita punya pengalaman keselamatan, maka kita seharusnya segera mengenal Allah sebagai Bapa kita. Karena itu tujuannya Yesus datang, membawa kita mengenal Allah sebagai Bapa. Bapa adalah tujuan dan Yesus itu jalannya.
Banyak orang yang sudah kenal Yesus tapi tidak sampai pada tujuannya yaitu mengenal Bapa. Seperti kisah Filipus yang bertanya kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, coba tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Itu sudah cukup." Yesus menjawab, "Filipus Filipus, kamu sudah begitu lama bersama Aku tapi kamu tidak tahu. Barang siapa yang sudah melihat Aku, dia sudah melihat Bapa". Jadi ada orang yang sudah bersama-sama dengan Yesus tapi tidak bisa melihat gambar Bapa. Karena itu ada orang yang sudah menyebut Kristen, sudah percaya Yesus, tapi dalam pemikirannya belum bisa mengenal Allah sebagai Bapa.
Di dunia ini jarang orang memakai nama pribadinya seperti Yesus dan Roh Kudus. Artinya nama Yesus dan nama Roh Kudus itu eksklusif. Itu hanya dikhususkan untuk Allah. Manusia jarang memakai nama itu. Sehingga untuk mengidentifikasikan Yesus dan Roh Kudus sebagai Allah itu lebih gampang. Tapi ketika kita bilang Allah adalah Bapa, gambaran bapa duniawi kita langsung menguasai pikiran kita. Kalau hubungan kita sama bapa kita di dunia tidak baik, seringkali kita juga tidak baik hubungannya dengan Allah sebagai Bapa. Apalagi kalau kita punya pengalaman traumatis dengan bapa kita di dunia, kita bisa juga trauma dengan Bapa di surga karena namanya sama. Karena itu kita perlu datang kepada Tuhan supaya kita dipulihkan. Supaya kita bisa mengenal Allah sebagai Bapa.
Ulangan 1:27-28Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena Tuhan membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan. Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana.Orang Israel sewaktu kesulitan datang, ketahuan kalau pengenalan mereka akan Allah ternyata salah. Mereka bilang, "Tuhan, Engkau jahat! Engkau membenci kami!". Bagaimana orang Israel bisa mengasihi Allah kalau mereka menganggap bahwa Allah membenci mereka? Allah tidak membenci orang Israel. Mereka bisa mendapat kesan itu karena mereka 400 tahun diperbudak. Selama 400 tahun mereka menerima perlakuan yang jahat, menyakitkan, direndahkan dan dihina. Perlakuan-perlakuan itu membuat mereka akhirnya berpikir Tuhan juga sama.
Kita biasanya belajar mengenal Allah itu lewat orang tua kita, khususnya lewat seorang pribadi yang namanya bapa. Itu bukan kebetulan! Bapa surgawi namanya Bapa, bapa duniawi kita juga namanya bapa. Itu adalah ide Allah sendiri. Kita memiliki bapa di dunia karena Bapa di surga menitipkan kita, menaruh kita di sebuah keluarga supaya dari kecil kita bisa mengenal Allah Bapa lewat bapa duniawi kita. Jadi bisa dibilang keluarga itu adalah sekolah pengenalan akan Allah. Orang yang memiliki bapa duniawi yang rusak, biasanya meskipun sudah menjadi orang Kristen, dia kesulitan mengenal Allah sebagai Bapa.
Sumber : Ir. Eddy Leo, M.TH.