Ruginya Main Video Game

Parenting / 26 July 2007

Kalangan Sendiri

Ruginya Main Video Game

prisca Official Writer
5966
Sebagaimana yang anda telah bayangkan, ada beberapa kemunduran akibat bermain video game

Para Orang tua menggunakan video games sebagai "pengasuh" anak-anaknya, sehingga, mereka tidak lagi sering berinteraksi dengan anak-anaknya . Sangatlah menggiurkan untuk membiarkan anak-anak kita main video game sehingga kita bisa menyelesaikan tugas-tugas di rumah atau bahkan beristirahat dan menikmati waktu santai setelah lelah bekerja. Orang tua yang memiliki video game di rumah seharusnya meletakkannya di ruangan yang sering digunakan oleh seluruh anggota keluarga, daripada di ruangan seperti kamar anak kita karena tanpa kita sadari kita telah terlena tanpa menyadari berapa banyak waktu yang anak kita habiskan untuk bermain video game. Bahkan, sangatlah bijak untuk mempertimbangkan hanya akan memperbolehkan anak kita bermain game hanya jika bermain bersama anggota keluarga lainnya, jadi ada kebersamaan di keluarga.

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan kurang olah raga. Tingkat obesitas atau kelebihan berat badan pada anak mengalami kenaikkan yang cukup tinggi beberapa dekade belakangan ini. Anak-anak semakin memiliki lebih banyak lagi alasan untuk tidak keluar rumah. Video game membuat mereka tidak mengeluarkan tenaganya sehingga tidak ada kalori yang terbakar.

Bermain game bisa mengacaukan prioritas mengerjakan pekerjaan rumah atau sekolah. Peraturan yang sangat baik adalah tidak memperbolehkan bermain video games selama hari sekolah untuk menghindari gangguan pada mental. Bahkan, pada tahun 2005 penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation menemukan bahwa anak-anak yang bermain video game lebih dari dari 1 jam setiap harinya cenderung mendapat nilai jelek dan menjadi kurang puas akan hidupnya. Yang mengejutkan adalah, tidak ada kecenderungan yang sama yang ditemukan pada anak-anak yang menghabiskan 4 jam sehari menonton televisi.

Anak-anak yang bermain video games dewasa atau penuh dengan kekerasan akan berperilaku tidak baik di rumah dan di sekolah. Para orang tua harus mengawasi dan memilih video games apa saja yang diijinkan.

Betapa mahalnya video games, padahal anak-anak kita mudah sekali bosan. Belum lagi kalau keluar jenis video game yang baru. anak-anak akan meminta dan merengek pada orang tuanya untuk dibelikan edisi termutakhir dan melupakan video games yang mereka miliki.

Semakin banyak anak-anak, terutama anak laki-laki, yang kecanduan video games. Para orang tua yang membatasi anak-anak bermain video game harus memikirkan kegiatan alternatif lainnya yang lebih menyenangkan.

Sumber : by Vicki Caruana, Chris Caruana and Olivia Bruner , www.family.org
Halaman :
1

Ikuti Kami