Hasratku Menghancurkan Keluargaku

Family / 19 July 2007

Kalangan Sendiri

Hasratku Menghancurkan Keluargaku

Admin Spiritual Official Writer
12095
Keluarga bahagia

Saat ini aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena kasihNya yang sangat besar padaku dan keluargaku. Kini keadaan keluargaku semakin dipersatukan di dalam kasih Kristus. Semua dapat terjadi karena pemulihan yang Tuhan berikan secara luar biasa dalam hidupku.

Selama ini, aku bukanlah kepala keluarga yang baik dan bertanggung jawab. Aku hanyalah seorang suami yang jahat kepada istriku dan ayah yang tidak baik bagi anak- anakku. Namun karena rancanganNya yang ajaib dalam hidupku, aku dipulihkan menjadi baru di dalam Dia. Sekarang aku adalah sosok suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anakku. Sekarang aku selalu memiliki waktu untuk kuhabiskan bersama keluargaku, sesuatu yang tidak pernah kulakukan di kehidupanku yang dahulu.

Suka main perempuan

Dulu aku sangat sering main perempuan. Bahkan setelah menikahpun aku tetap sering pulang malam karena aku pergi ke diskotik dan tidur dengan wanita-wanita lain. Bahkan, parahnya, aku pernah berselingkuh dengan janda yang tinggal di dekat rumahku. Saat itu aku terlibat pertengkaran dengan istriku. Aku menganggap dia terlalu ikut campur dengan  urusanku. Akhirnya aku pergi ke diskotik. Disanalah aku bertemu dengan janda itu. Kami saling jatuh cinta dan akhirnya kami menjalin hubungan. Aku juga baru tahu bahwa ternyata tempat tinggalnya dekat dari rumahku. Saat itu aku tidak takut ketahuan istriku. Aku berpikir,"Kalau memang ingin bercerai, ya sudah cerai saja..."

Pembentukan karakter buruk dari kecil

Sifat burukku ini sebenarnya adalah akibat dari masa laluku. Aku berasal dari keluarga broken home. Dari kecil aku kurang perhatian dan terbawa arus pergaulan yang buruk. Saat aku duduk di bangku SMP, aku sudah mengkonsumsi minuman keras dan menjadi berandalan. Ketika menginjak bangku SMA, aku sudah tidur dengan banyak perempuan. Tidak dapat kuhitung berapa banyak wanita yang sudah kutiduri.

Bahkan setelah menikahpun aku terlibat dalam pergaulan dengan bandar narkoba sehingga aku juga menjadi seorang pemakai.

Teguran dari Tuhan kuabaikan

Tahun 1998, karena penjarahan besar-besaran, perusahaan tempatku bekerja mengalami kerugian sehingga aku di-PHK dan menjadi pengangguran. Aku tetap cuek, bahkan temperamenku semakin tinggi. Emosiku sangat sulit dikontrol.

Tahun 1998 Tuhan menegurku lewat kematian anakku. Sejak lahir anakku itu sering sakit-sakitan sampai di usianya yang ke-3, anakku dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Tapi aku tetap tidak mengindahkan teguranNya itu. Aku hanya menyesal sebentar, lalu kembali ke duniaku yang gelap.

Pemulihan mulai terjadi

Akhirnya, di tengah kegelapan yang kujalani, aku menemukan sebuah titik terang. Ketika aku sedang menjadi pengangguran, aku pergi menjual kue keliling demi mendapatkan uang. Dari situlah aku mengenal seorang hamba Tuhan. Ia menjadi tempat untukku berbagi cerita. Setiap aku menjajakan kue daganganku ke rumah hamba Tuhan itu, aku selalu menceritakan isi hatiku padanya. Aku merasa sangat dihargai olehnya. Tidak lama kemudian aku diajak ikut SPK (Saya Pengikut Kristus). Sejak saat itu aku merasa hatiku mulai dijamah kuasa Tuhan. Aku mulai merasakan suatu jamahan  yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Ketika aku mengikuti sebuah KKR di Kelapa Gading, tiba-tiba hatiku sedikit demi sedikit mulai tergerak untuk bertobat sepenuhnya. Sedikit demi sedikit hati kecilku berbicara untuk meninggalkan jalanku yang lama dan lahir baru dalam Kristus.

Akhirnya tahun 2006 ketika mengikuti Champion Gathering di daerah Sukabumi, aku  mengalami pelepasan dari semua dosa-dosaku. Aku didoakan, ditumpangkan tangan oleh hamba Tuhan dan saat itu juga urapanNya yang luar biasa mengalir ke dalam hatiku dan menjamahku.  Aku berteriak dan menangis menyesali perbuatanku pada keluargaku. Dan puncaknya saat ikut Camp Pria Sejati. Di sana aku mengalami hadirat Tuhan yang sangat luar biasa menjamah hatiku. Aku menangis sejadi-jadinya, menyadari betapa kejamnya aku selama ini dan aku menyesali semua dosa-dosaku dan menanggalkan hidupku yang lama. Segala sifat kerasku diubahkanNya menjadi baru dan penuh kasih dalam Kristus. Hatiku dibaharui oleh jamahan kuasaNya. Sejak saat itu aku memulihkan hubunganku dengan keluargaku. Aku berusaha menjadi sosok kepala keluarga yang baik dan pemulihan demi pemulihan terjadi dalam kehidupanku dan dalam keluargaku. Bahkan, anak perempuanku mengatakan bahwa kini ia sangat bangga mempunyai ayah sepertiku. Terima kasih Tuhan untuk pemulihan dan kesempatan yang Engkau berikan untukku. (Kisah ini telah ditayangkan 18 Juni 2007 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber  Kesaksian :
Ahin

Anda ingin menyaksikan versi video dari kisah ini? Nonton di sini!

Halaman :
1

Ikuti Kami