Apakah Anda pernah marah? Disertai dengan mata yang memerah, wajah yang juga tidak kalah merahnya dan mulut yang bergetar? Jika Anda pernah mengalaminya, atau bahkan sementara Anda membaca artikel ini Anda sedang melakoni penggalan kalimat di atas, jangan tinggalkan tulisan ini dulu, karena sesuatu yang baik perlu Anda ketahui bahwa Anda adalah pribadi yang normal.
Kemarahan adalah perasaan kuat yang ditanamkan secara Ilahi sehingga dapat digunakan untuk maksud yang membangun atau sebaliknya merusak. Ketika seseorang dilecehkan, diabaikan, dikecewakan, disalah mengerti dan dihina, maka saat itu akan menjadi saat di mana sumbu panas yang menyala dan mengalir keluar dari dalam dirinya akan menghasilkan ledakan kemarahan.
Banyak orang bertanya dan mungkin pernah ada dalam benak pikiran Anda : Apakah marah itu adalah dosa? Apakah kemarahan bisa menolong? Apakah semua kemarahan adalah dosa?
Kemarahan tidak akan menjadi masalah jika alasannya Ilahi. Yang terpenting adalah apakah motivasi kemarahan Anda itu? Yesus adalah contoh yang tepat mengenai kemarahan yang benar.
Apakah Yesus punya kelemahan karakter?
Apakah Ia kehilangan penguasaan diri?
Apakah Yesus berdosa ?
Jawabannya : Tidak!!
Ada dua pelajaran yang kita bisa dapatkan dari cerita tersebut :
ADA DUA JENIS KEMARAHAN YANG DAPAT MERUSAK :
1. KEMARAHAN YANG TIDAK TERKENDALI
Kemarahan yang tidak terkendali adalah dosa. Biasanya dosa selalu menghasilkan hal-hal yang buruk misalnya, memukul tembok sampai tangan berdarah, menendang mobil sampai penyok, mengeluarkan perkataan kasar dan kotor. Para dokter mengatakan bahwa kemarahan yang tidak terkendali melepaskan racun-racun kimia yang menyebabkan penyakit seperti kanker dan jantung. Kemungkinan orang yang marah terkena stroke lebih besar daripada orang yang damai hatinya. Kemarahan juga mengakibatkan penyakit maag. Ketika Anda marah, Anda berdosa karena anda mendatangkan penyakit yang akan membunuh diri Anda sendiri. Kemarahan yang tidak terkendali akan menghancurkan masa depan Anda.
Musa, setelah menyelesaikan petualangannya memimpin umat Israel akhirnya tidak dapat masuk ke tanah perjanjian hanya karena marah. Ia marah dan akhirnya membunuh orang Mesir, Ia marah dan menghancurkan loh batu, Ia marah dan memukul batu karang yang seharusnya menurut perintah Tuhan, Musa cukup berbicara kepada gunung batu itu. Masih di bagian awal kisah yang ada dalam perjanjian lama, Alkitab. Kain menghancurkan masa depan hidupnya karena kemarahan yang berujung pada pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri, Habel. Apakah ini kebetulan atau tidak, tetapi mungkin Anda bisa mengambil hikmahnya, Anger (marah) hanya satu huruf lebih pendek dari Danger (bahaya).
2. KEMARAHAN YANG SALAH ARAH
Kapan kemarahan itu menjadi salah arah? Jawabannya ialah ketika Anda marah tanpa sebab yang pasti. Adalah salah saat Anda menjadi pahit hati dan benci sehingga mengucapkan kata-kata yang penuh kebencian kepada orang lain.
Amsal 15:18.Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.Amsal 21:19.Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.Anda tidak inginkan mengakhiri bacaan ini tanpa menyelesaikannya untuk menemukan solusi dari hal di atas. Tidak ada yang salah jika Anda harus sedikit lebih rohani di antara komunitas Anda. Sementara banyak orang mencari solusi menurut pemikiran-pemikirannya sendiri, namun Anda telah menemukan jawaban yang pasti melalui firman yang berasal dari Tuhan. Bagaimana Anda dapat mengendalikan kemarahan yang tidak terkendali dan salah arah :
1. PENUH DENGAN ROH
Galatia 5:22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,2. BELAJAR UNTUK MEMAAFKAN
Amsal 19:11.Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.Amsal 16:32Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.Apakah seseorang pernah melukaimu 10 tahun yang lalu dan Anda sulit melupakannya? Belajarlah memaafkan. Dipastikan Anda akan bahagia.
"Pernikahan yang bahagia menuntut seorang suami yang tuli dan seorang istri yang 'buta' terhadap pelanggaran pasangannya."
3. JANGAN BERTEMAN DENGAN ORANG YANG LEKAS MARAH
Amsal 22:24.Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, 25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.Firman di atas adalah bentakan keras bagi Anda jika Anda tidak ingin salah. Jangan bergaul dengan orang yang mudah marah dan jangan pacaran dengan orang yang mudah marah.
4. BELAJARLAH TERTAWA
Nehemia 8:10cJangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu (kekuataanmu)!"Ilmu kedokteran berkata bahwa tertawa akan melepaskan suatu enzim dalam tubuh yang dapat menyembuhkan (detik.com). Mulailah hari ini untuk menjadi manajer yang baik bagi diri Anda sendiri. Dan mulailah mengelolah kemarahan Anda hari ini.
Sumber : hm