PEDULI DENGAN JIWA PELANGGAN

Entrepreneurship / 13 July 2007

Kalangan Sendiri

PEDULI DENGAN JIWA PELANGGAN

albert Official Writer
7314

Di toko perhiasan Jewels of Eden di bilangan Dharmawangsa, konsumen bukan hanya bisa melihat-lihat perhiasan, tetapi juga bisa mengecap sedikit suasana di Eden. Simak bagaimana menyegarkan iman dan hati para pelanggan perhiasan a la Cipry Tjan (28), pemilik bisnis ini, yang disampaikannya kepada Esther Herlin.

GL: Berjualan perhiasan imitasi yang hampir serupa dengan aslinya merupakan suatu bisnis yang tergolong baru, Apa strategi Anda untuk meraih segmen pasar yang tersedia ini?

Cipry: Dalam setiap langkah saya mengandalkan Tuhan. Ia memberi saya beberapa talenta yang sangat mendukung usaha dan pekerjaan saya. Saya bukan saja menjual barang-barang yang unik yang tidak ada di pasaran, saya juga menjual jasa,dalam arti mencocokkan gaya konsumen dengan perhiasan yang dipilihnya. Dengan demikian konsumen akan banyak mendapatkan compliment dari teman-temannya karena perhiasannya cocok dengan kepribadiannya. Adalah kebanggaan saya untuk dapat membuat orang jadi lebih cantik dengan memakai perhiasan Jewels of Eden.

Layanan apa saja yang Anda tawarkan untuk mendukung bisnis perhiasan Anda?

Kami memberi reparasi gratis seumur hidup, cuci gratis, dan walaupun barang kami tergolong imitasi, kami memberikan garansi seumur hidup. Jika rusak dan tidak dapat diperbaiki, kami akan mengganti dengan yang baru atau dengan barang lainnya seharga sama.

Apa kiat inovatif Anda dalam memelihara konsumen, untuk membuat mereka rajin datang kembali?
Selain menyediakan barang-barang unik, kami juga memberikan pelayanan agar konsumen kami betah, kami membina hubungan yang sangat kekeluargaan, bahkan saya mengimani siapapun yang hadir di toko kami akan merasakan damai sejahtera Yesus. Banyak juga dari konsumen kami yang menjadi sahabat kami, dan kebanyakan dari mereka, mulai dari anak remaja sampai pada ibu-ibu usia lanjut. Kami menjadi teman curhat atau konseling; di ruang belakang kami tersedia private room, di mana konsumen bisa mendapatkan kenyamanan pribadi untuk berdoa dan konseling. Saya rasa pelayanan terbaik bagi Tuhan adalah di luar gereja. Caranya: menjadi terang bagi pelanggan, karena semua itu untuk kemuliaanNya, bukan kemuliaan saya, dan Puji Tuhan, banyak yang dipulihkan. Kami (saya dan partner) seringkali kedatangan tamu yang bahkan hanya datang untuk berbincang soal masalah mereka dan kami mendoakan mereka.

 

Siapa tokoh bisnis yang Anda jadikan panutan dalam menjalankan usaha? Apa yang Anda pelajari dari beliau?

Ibu saya. Ia ulet. Sejak mudanya ia memulai semuanya dari hal kecil, dan memang benar, seperti Firman Tuhan katakan, asalkan kita kerja jujur dan ulet dan mengerjakan dengan baik hal-hal yang kecil yang Tuhan percayakan, maka Tuhan akan memberikan hal-hal yang besar yang tidak pernah kita bayangkan.

 

Apakah Anda setuju dengan pernyataan: "Bisnis apapun tidak akan bertahan jika tidak didukung dengan inovasi"?

Itu benar, tanpa inovasi tentunya konsumen jadi jenuh, karena tidak ada pembaharuan. Untuk itu, setiap 2 bulan sekali kami berangkat ke luar negeri untuk mencari barang baru juga para pemasok baru. Dengan demikian, orang-orang yang datang tahu bahwa selalu ada barang baru di toko kami yang lain dari yang lain.

Manakah segmen pasar untuk perhiasan yang Anda jual?

Kalangan menengah ke atas, karena barang yang kami jual mulai dari harga Rp 300.000 sampai 6 juta. Praktisnya, mulai dari karyawan kantor sampai ibu-ibu pejabat. Diamonds are girls' best friend, jadi selama ada perempuan di dunia ini, saya yakin bisnis ini bisa terus jalan.**(EHP, GETLIFE edisi 32)

Halaman :
1

Ikuti Kami