Tahun ajaran baru memang masih beberapa bulan lagi. Tetapi mulai bulan ini para orangtua sudah mulai putar otak untuk menyiasati biaya sekolah yang kian mencekik leher.
Ya, tidak dapat dimungkiri bahwa biaya pendidikan dari tahun ke tahun selalu naik. Dan asal tahu saja, untuk sekolah-sekolah tertentu biaya tersebut bisa naik sampai 20 persen per tahunnya. Padahal boro-boro gaji bisa naik setinggi itu, ya. Tak heran jika kita rela menempuh segala cara agar biaya pendidikan putra-putri tercinta tetap bisa terpenuhi meski dengan gaji pas-pasan. Cara yang banyak ditempuh adalah membobol tabungan, menggadaikan barang, pinjam ke keluarga atau instansi, bahkan sampai harus jual barang.
Sebetulnya, biaya pendidikan anak-anak adalah jenis biaya yang sudah bisa diperkirakan sejak jauh-jauh hari. Lantas, mengapa kita tidak menabung saja di tabungan khusus pendidikan, agar ketika saat membayar uang sekolah tiba, kita tidak perlu lagi mengutak-atik pos pengeluaran yang lain?
Tabungan pendidikan adalah salah satu jenis produk perbankan yang biasa disebut dengan jenis tabungan berjangka. Kenapa disebut berjangka? Karena pada tabungan jenis ini terdapat jangka waktu yang membatasi kita untuk tidak dapat mempergunakan dana kita sebelum jangka waktu tersebut tercapai. Misalnya kalau kita merencanakan dan berkomitmen untuk menabung selama 5 tahun, maka selama waktu itu pula kita tidak boleh mengambilnya.
MENGAPA PERLU?
Seperti diuraikan di atas, produk tabungan ini adalah salah satu produk tabungan yang memiliki tujuan yaitu untuk mempersiapkan biaya pendidikan. Tapi kenapa kita enggak pakai tabungan sendiri saja? Hal-hal berikut mungkin dapat menjelaskan.
Satu lagi, tabungan pendidikan tidak mengenal adanya biaya. Jadi di sini Anda tidak akan mengenal adanya biaya administrasi, apalagi ATM. Sebab tujuan tabungan ini sudah jelas untuk investasi bukan konsumsi, jadi ATM tidak diperlukan.
Memang benar, dengan tingkat bunga yang ditawarkan, kadangkala kita akan merasa bahwa uang yang ditabung tersebut sepertinya tidak bakal cukup untuk biaya kuliahnya. Tapi ingat, minimal kita sudah punya sebagian dana tersebut. Jadi kalaupun harus pinjam untuk tambahannya, kita tak perlu pinjam dalam jumlah besar, bukan? (Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 940/XVIII)