Kesurupan Terus Menghantuiku

Family / 6 February 2007

Kalangan Sendiri

Kesurupan Terus Menghantuiku

evrianty Official Writer
8471
Sumber Kesaksian: Renahwati
 

JAWABAN.com - Waktu dulu, waktu kecil saya sering diajak ke tempat-tempat keramat oleh engkong saya, ke makam-makam dan tidur disitu. Itu karena engkong saya dukun dan sering pergi ke tempat seperti itu.

Lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang erat dengan dunia mistis akhirnya membuat Rena mampu merasakan dan bahkan melihat keberadaan roh-roh halus.

Pertama kali saya melihat roh halus adalah ketika saya mau menikah. Waktu itu saya melihat papa dan engkong saya. Setelah saya melihatnya, saya bisa kesurupan. Waktu itu saya kesurupan arwah papa saya. Menurut mama, papa saya sedih karena tidak bisa melihat saya menikah.

Setelah pengalaman itu saya sering sekali kesurupan. Kadang-kadang kuntilanak masuk kedalam diri saya sampai saya tertawa cekikikan, lompat sini lompat sana. Pokoknya sampai teriak-teriak, berontak-berontak. Waktu itu saya bisa tertawa sendiri, terus nangis. Saya terkadang melihat diri saya sedang ngamuk-ngamuk, tapi seperti ada roh lain yang membawa saya pergi menjauh.

Saat itu kehidupan Rena dan keluarganya memang jauh dari Tuhan, dan Rena-pun semakin sering mengalami kesurupan.

Dulu waktu saya belum dibaptis saya sering mengalami kesurupan, saya sering kemasukan kuntilanak. Terkadang saya kesurupan dua hari sekali, kadang-kadang juga tiga kali dalam satu hari roh jahat masuk ke kamar ibu saya.

Tahun 2000 sewaktu saya melahirkan anak saya, saya seolah-olah berperang dengan iblis itu. Badan saya lemes, pundak saya seperti ada yang nginjak, kepala saya seperti ada yang menekan dengan keras.

Terlalu sering mengalami kesurupan membuat Rena merasa sangat lelah dan ingin segera terbebas dari belenggu ini. Rena mulai berbalik pada Tuhan. Ia akhirnya memutuskan diri untuk dibaptis.

Setelah saya dibaptis dan ikut Tuhan, saya tidak pernah kesurupan lagi. Saya dibaptis tahun 2004. Lalu saya kesurupan lagi pada 2006 kemarin.

Selama dua tahun Rena sempat hidup dengan tenang tanpa mengalami kesurupan. Lalu mengapa Rena bisa mengalami kesurupan kembali?. Celah apa yang Rena buat hingga kuasa jahat itu kembali mengganggu kehidupannya?. Ternyata masalah yang datang silih berganti membuat sakit hati Rena pada suaminya tentang masalah rumah tangga mereka semakin mendalam. Rena merasa diperlakukan dengan tidak adil.

Saya merasa hidup saya amat kurang. Beban kehidupan ini harus saya tanggung sendiri. Bukan saya mau menjelekkan suami saya, bukan sama sekali. Kadang-kadang saya merasa kok beban hidup ini saya yang menanggung beban ini sendiri?. Jadi lama-lama akar kepahitan tumbuh terus di hati saya. Dan itu saya pendam. Sampai akhirnya saya marah pada dia, saya tinggalkan dia di rumah saya.

Tak tahan menghadapi beratnya kemelut kehidupan, Rena akhirnya memutuskan berziarah ke tempat-tempat keramat. Semua ini demi mendapatkan pertolongan dari roh-roh halus.

Padahal pada waktu itu saya sudah tahu kalau Tuhan itu baik pada saya. Saya sendiri tidak tahu kenapa saya pergi ke tempat "itu", saya hanya pikir mungkin pergi ke tempat itu saya lebih cepat dapat pertolongan.

Terus saya tidur di situ, di Gunung Jati sampai tiga hari tiga malam, tidak makan tidak minum. Setelah itu saya mimpi : "Kamu bawa anak kecil ini, nanti anak kecil ini yang akan menjaga kamu. Apa saja yang kamu alami, pasti dia ini akan tahu".

Ibu Tien, rekan Renahwati mengingat tentang keadaan Rena ini.
Kami sering bersekutu dan datang beribadah, tapi saya melihat akhir-akhir ini ada yang disembunyikan dalam kehidupan dia. Dia tidak terbuka pada saya. Saya melihatnya juga aneh. Besok-besoknya saya menanyakan mengapa dia tidak datang lagi beribadah. Tapi setelah itu saya diberitahu tetangganya bahwa Rena kesurupan.

Secara khusus Rena kemudian dibimbing dan didoakan agar dia mau mengampuni suaminya serta terlepas dari roh-roh yang menyebabkan dia mengalami kesurupan. Namun ketika Rena mulai didoakan, tiba-tiba dia mulai kesurupan. Setelah mengalami kelepasan dari ikatan roh jahat, Rena akhirnya mengambil keputusan untuk mengampuni suaminya.

Setelah sembilan tahun memendam kebencian pada suaminya, Rena akhirnya mengampuni semua yang salah dalam hubungannya dengan suaminya. Peristiwa ini merupakan awal pemulihan bagi keluarga Rena dan suaminya. Masih banyak tantangan yang akan mereka hadapi, namun bersama Kristus merek yakin akan berhasil.

Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. (Yesaya 9:2-3)
Halaman :
1

Ikuti Kami