Sahabatku Kekasihku?

Single / 17 December 2005

Kalangan Sendiri

Sahabatku Kekasihku?

Fifi Official Writer
6096

Apakah anda memiliki perasaan khusus yang ‘lebih' kepada sahabat anda sendiri? Jika ya, anda tidak sendirian.

Sebuah penelitian dan survei yang dilakukan disebuah universitas di Amerika menyatakan bahwa 75% laki-laki dan perempuan tertarik bahkan jatuh cinta dengan sahabat mereka sendiri. Setengah dari jumlah itu bahkan menyatakan bahwa mereka berharap bisa menikah dengan sahabat mereka.

Kalau anda sedang berada dalam situasi yang sama, anda mungkin sedang bertanya-tanya apakah jalan yang harus anda tempuh. Tetap menyukai sahabat sendiri atau cari kekasih di ladang yang lain. Dari pendapat orang-orang yang sedang mengalami atau pernah mengalami hal tersebut, terkumpul beberapa hal yang harus diingat ditengah keadaan tersebut:

1. Hal pertama, lihat apakah orang yang jadi objek perasaan cinta anda itu "available" alias masih sendirian. Kalau dia sudah terikat dalam satu hubungan apalagi jika sudah menikah atau bertunangan, segera buang perasaan itu jauh-jauh! Jangan jebak diri anda sendiri. Jika dia sahabat anda, anda harus menghargai dan menghormati hubungannya dengan orang lain. Tapi kalau dia dan anda sama-sama single, Hm....

2. Nilai persahabatan anda. Pikirkan baik-baik apakah si dia lebih baik tetap menjadi sahabat atau kekasih. Banyak kasus yang membuktikan bahwa seorang sahabat bisa jauh lebih baik untuk tetap menjadi sahabat ketimbang kekasih. Perubahan menjadi kekasih justru akan ‘merusak' banyak hal, entah karena perubahan sikap atau karena pengaruh orang-orang sekitar. Kadang persahabatan tanpa romantika terasa jauh lebih indah dan bermutu. And it lasts longer too...

3. Siap ditolak. Jika anda nekat mengubah suasana persahabatan menjadi cinta dengan sahabat anda sendiri, anda harus siap menghadapi sebuah penolakan yang berakhir dengan perubahan hubungan yang menjadi hambar atau kikuk. Siap?

4. Pertimbangkan sekitar. Anda toh tidak tinggal berdua di dunia ini. Mungkin anda bersahabat dalam satu kelompok. Pertimbangkan semua orang yang juga dekat dengan anda, jangan egois memikirkan perasaan berdua saja. Apakah mereka setuju?

5. Yakinkan perasaan anda. Banyak orang yang hanya "merasa" bahwa mereka sedang jatuh cinta pada sahabat sendiri. Padahal perasaan ini belum tentu benar. Mungkin saja mereka sedang patah hati dan kebetulan si sahabat adalah teman curhat terbaik yang selalu ada. Dalam keadaan rapuh seperti itu, orang cenderung gampang merasa jatuh cinta, padahal itu hanya luapan emosi belaka. Ada pula yang merasa jatuh cinta hanya karena kesepian belum mendapat kekasih dan sahabat sendiri seolah menjadi "pilihan satu-satunya daripada tidak ada". Ini pula merupakan sesuatu yang buruk karena biasanya tidak berlangsung lama. Yakinkan dulu perasaan anda.

6. Jangan terburu-buru. Jika anda berdua sudah sangat dekat, jangan terlalu cepat mengambil langkah maju. Sekali anda membawa suasana romantis dan si diapun merasakan hal yang sama, maka seluruh elemen dalam hidup anda berdua akan berubah dan itu bisa menimbulkan konflik dan kejutan. Karena itu, alon-alon asal kelakon...

7. Bersiap untuk yang terburuk. Tahukah apa yang terburuk dari situasi ini? Yang terburuk bukan hanya sekedar ditolak. Yang terburuk ialah jika anda kehilangan dirinya sebagai sahabat dan sekaligus tidak pernah mendapatkannya sebagai kekasih karena perasaan anda kepadanya tidak terbalas. Jika anda mau mencintai sahabat sendiri, resiko terburuknya ialah bisa kehilangan sahabat anda secara utuh. Dalam hal ini, pikirkan seberapa berharganya persahabatan anda. Apakah lebih baik anda tetap menjadi sahabat sejatinya tanpa cinta atau menyatakan cinta padanya dengan resiko kehilangan dirinya?

8. Berdoa. Banyak kok sahabat yang berubah menjadi kekasih dan itu adalah sesuatu yang indah. Tapi ingat, segala sesuatu harus dimulai bersama dengan penyertaan Tuhan. Kalau BIG BOSS sudah sejutu, what could possibly go wrong?

Diatas semuanya, segala sesuatu memang mungkin terjadi. Sabahat anda mungkin ‘bagian yang hilang' yang selama ini anda cari-cari. She/he could be the one......

Halaman :
1

Ikuti Kami