Seni Bertengkar
Fifi Official Writer
Bukan rahasia jika selalu saja ada percekcokkan antara anggota keluarga. Suami istri, adik kakak dan yang paling signifikan ialah orang tua anak. Apalagi jika si anak sudah mulai beranjak besar alias di usia remaja. Anak malas berkomunikasi dengan orang tuanya karena mereka "dapat memastikan" kalau orang tuanya tidak akan mengerti. Orang tua pun jadi sering marah-marah karena melihat sikap anaknya yang dianggap tidak tahu diri. Maka dimulailah pertengkaran itu.
Walaupun terhitung sebagai suatu hal yang wajar, tatap saja pertengkaran-pertengkaran tersebut tidak bisa ditoleransi dan dibiarkan berlanjut terus-menerus. Lama kelamaan orang tua dan anak tersebut bisa benar-benar jauh dan timbul akar kepahitan yang terang saja merugikan kedua belah pihak.
Karena itu, jika anda adalah si orang tua yang sering mengalami pertengkaran dengan anak remaja anda, maka pertanyaan-pertanyaan di bawah ini harus dijawab sebelum pertengkaran berikutnya dimulai:
1. Apa sih yang menjadi akar permasalahan yang selalu ditengkarkan?
2. Apa yang ingin anda capai dalam pertengkaran tersebut? Tulislah 3 hal yang anda harapkan dapat dimengerti oleh anak remaja anda ketika perbincangan dengannya selesai.
3. Sudahkah anda menyiapkan waktu berdua dengan anak remaja anda untuk berbicara dari hati ke hati? Ingatlah bahwa masalah sulit dipecahkan ditengah-tengah situasi yang memanas.
4. Apakah
anda sering mengatakan "kamu selalu" atau "kamu tidak pernah" terhadap anak remaja anda? Jika ya, ingatlah bahwa 2 pernyataan tersebut tidak boleh diucapkan dalam keadaan marah sekalipun.
5. Sudahkah anda bertanya kepada anak anda apakah ada solusi positif yang bisa anda berikan kepadanya?
6. Sudahkah anda menyadari bahwa pertengakaran dengan anak bukan dengan maksud untuk menentukan siapa yang menang melainkan untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk kedua belah pihak?
7. Sudahkah anda belajar untuk menghentikan pertengkaran jika keadaan sepertinya sudah makin memusingkan?
8. Jika pertengkaran berhenti, apakah anda selalu menghentikannya di posisi positif? Cobalah dengan cara mencari hal positif yang telah anak anda lakukan, dan pikirkan hal positif tersebut melebihi yang negatifnya.
9. Sudahkah anak anda tahu bahwa anda sangat mencintai mereka? Walaupun pernah bertengkar, anak anda harus tahu bahwa anda mengasihi mereka dan mau yang bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah apapun dengan mereka.
10. Sudahkah anda berdoa agar pertengkaran-pertengakaran tersebut bisa berubah menjadi hubungan yang indah dan harmonis antar anda dan anak remaja anda?
Halaman :
1