Mama Aku Takut...

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Mama Aku Takut...

Fifi Official Writer
4001
Saat pertama kali masuk sekolah, anak yang biasanya berani sekalipun, akan merasa gelisah, tidak percaya diri, bahkan takut. Jadi wajar saja jika si kecil yang baru masuk TK mengatakan, "Mama, aku takut!". Di bawah ini beberapa ketakutan yang biasanya dialami anak-anak:

Takut Berpisah
Secara umum dapat dipastikan, setiap anak merasa takut sekali ditinggalkan oleh orang tuanya atau orang yang dicintai. Hal ini merupakan permulaan yang lazim terjadi, terutama jika anak memasuki masa perubahan besar seperti mulai sekolah. Jalan untuk menjadi mandiri tidak pernah mudah. Perasaan si kecil bercampur aduk, antara gembira dan takut melakukan langkah besar ini, yaitu harus berpisah dengan anda, meski untuk waktu yang sebentar.

Ketakutan Umum
Ada anak yang menjadi sangat takut menghadapi beberapa masalah dan situasi, misalnya pergi ke dokter, melihat anjing atau badut, dan sebagainya. Ada kemungkinan juga anak takut pada sesuatu yang sering diceritakan tapi tidak pernah dilihatnya semisal hantu, meteor, dan lainnya. Mengapa mereka menjadi takut? Anak-anak mepunyai imajinasi aktif yang dapat membuat pikirannya menjadi bermacam-macam dan akhirnya menganggap benda-benda yang tidak biasa atau tidak pernah dilihatnya menjadi menakutkan.

Ketakutan Sosial
Anak berumur 5 tahun mungkin merasa takut karena menghadapi situasi baru dan melihat orang yang tidak dikenalnya. Mungkin saja situasinya membuat dia jengkel, teman-teman yang belum dikenal, sulit mencari teman yang cocok, dimana hal ini menjadi masalah penting baginya. Tapi jangan khawatir, kebanyakan dari mereka akan dapat saling menyesuaikan diri pada waktunya.

Menghindari Sekolah
Pada waktu harus pergi ke sekolah, ada beberapa anak yang merasa sedih, menangis, mengeluh sakit, dan meminta tinggal di rumah. Jika hal ini terjadi pada anak anda, periksalah kesehatannya, dan kemudian antarakan ke sekolah jika ternyata dia baik-baik saja. Mungkin ini hanya merupakan gejala rasa takutnya untuk berpisah. Bisa juga sebagai gejala ketakutan yang lebih khusus, entah karena takut jadi ejekan teman-temannya karena belum mampu makan sendiri dengan baik, dan lainnya.

Apa yang Harus Dilakukan
Jika anak anda yang berumur 5 tahun menjadi takut, ikuti naluri anda, peluklah dia agar dia merasa aman, dan bantulah anak mengatasi ketakutannya dengan langkah kreatif seperti di bawah ini:

1. Nyatakan Ketakutan
Rasa takut adalah hal normal untuk usia balita. Mengingkarinya justru merupakan hal yang tidak masuk akal. Contohnya jika dia takut kehilangan anda di supermarket, katakan padanya kalau anda juga merasa takut dan karena itu anda selalu memperhatikannya, tidak mau jauh-jauh darinya karena khawatir dia hilang. Begitu juga saat dia berangkat sekolah dan ikut mobil antar jemput, antar dia sampai mobil dan katakan padanya anda akan selalu menunggunya sepulangnya dari sekolah.

2. Bicara
Mendiskusikan masalah ketakutan yang sederhana kadang dapat mengurangi kegelisahan si kecil. Misalnya, anak dapat mulai tersipu-sipu dan tertawa jika mengingat mimpi terakhirnya yang menyeramkannya sehingga dia berani menceritakannya. Dengarkan ceritanya dan hilangkan rasa takutnya. Atau jika dia takut mengenai pelajaran di sekolahnya, berilah pengertian bahwa dia pasti bisa kalau dia mau belajar. Jangan lupa pula untuk selalu memberinya semangat.

Jika dia tidak merasa nyaman dan aman karena kelakuan temannya, ambil tindakan jika hal itu terjadi lagi dan katakan padanya, gurunya akan selalu siap menolong di segala situasi. Biarkan dia tahu bahwa anda akan selalu menolongnya, yakinkan anak bahwa setiap masalah dapat diatasi, jadi tidak perlu merasa takut.

3. Jangan Berharap Terlalu Tinggi
Hindari berharap secara berlebihan sehingga anak tidak takut untuk mengemukakan masalahnya. Beban di tahun pertama sekolah merupakan sesuatu yang harus dihadapi anak dan itu tidak bisa dianggap enteng. Coba ringankan bebannya dengan tidak terlalu memenuhi waktu anak dengan berbagai les, sebagai gantinya beri anak waktu yang seimbang untuk bermain dan membuat tugas sekolah.

4. Ciptakan Humor
Jika si kecil takut sekolah, ceritakan pengalaman lucu anda di masa lalu. Misalnya, anda sembunyi di belakang kaki ibu anda saat hari pertama masuk sekolah. Atau betapa gemetarnya anda ketika harus maju dan menyanyi di depan kelas, tapi kemudian bisa menguasai keadaan karena anda bersikap santai dan gembira. Ceritakan hal itu dengan penuh rasa humor, karena cerita lucu dapat menghilangkan rasa takut dan membantunya belajar tertawa untuk mengalahkan rasa takutnya.

5. Kapan Harus Meminta Bantuan
Semua anak akan merasa takut pada tingkatan tertentu, dan itu sangat wajar serta normal. Hanya pada sedikit anak, rasa takut menjadi suatu kelemahannya. Bicarakan hal ini pada dokter anak anda jika ketakutan si kecil sampai mengganggu kegiatan keluarga, misalnya berhenti atau tidak mau bergaul, tidak mau pergi ke sekolah, selalu mencari alasan untuk tinggal di rumah, menganggu tidurnya, sampai mengubah tingkah lakunya. Jika dianggap perlu, dokter akan merujuk anak ke psikolog anak
Halaman :
1

Ikuti Kami