Melupakan Skandal

Marriage / 13 December 2005

Kalangan Sendiri

Melupakan Skandal

Fifi Official Writer
6102
Wanita diujung telepon tercekat dibalik air matanya. Dia katakan : "Saya sungguh terpukul". Dia baru saja menemukan suaminya telah memiliki kehidupan lain - suatu kehidupan dalam perselingkuhan, kebohongan, skandal dan pornografi. Selain itu, sahabat terbaiknya mengetahuinya - teman gerejanya - dan kebenaran yang menghancurkan ini datang setelah tahun-tahun penuh rahasia dan keheningan

Dia merasa seperti baru dipukul di bagian perut.

Di latar belakang anda dapat mendengar ocehan anak yang baru berjalan dan suara bayi. Wanita ini mungkin ada dalam keadaan amat sibuk. Menangani tiga anak-anak yang masih kecil-kecil dan pernikahan yang retak adalah lebih dari yang dapat ia pahami.

Dia memanggil saya sebagai konselor yang direkomendasi. Saya sendiri dan suami telah melalui pernikahan kami dengan penuh kehebohan. Mereka semua terlihat sedikit berbeda namun punya kesamaan sakit hatinya. Namun bagi kami, hampir sepuluh tahun telah terlewati. Saat ini satu titik di layar radar muncul dalam 16 tahun pernikahan. Sedang untuk wanita penuh tangisan yang sedang berbicara dengan saya di seberang telepon, krisis mereka adalah semua yang dia bisa lihat, dalam setiap arah yang ia lihat.

Saya menyimak sambil mengatakan : "ya... ya..." berulangkali. Bermain bagai musik latar dalam pikiran saya adalah kata-kata dari satu ayat yaitu 1Petrus 3:15 yang berbunyi : "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat. Ketika dia akhirnya meminta saya untuk menceritakan padanya tentang kisah keluarga saya, saya berfokus pada bab terakhir yang berisi pemulihan dan bukan pada awal kisah yang mengerikan.

Kala kata-kata itu melintas selama dalam percakapan telepon, saya takut itu akan terasa hambar. "Tuhan bekerja dalam segala hal untuk memberikan hal terbaik. Tuhan punya rencana. Dia punya kendali". Yeah benar. Bagaimana saya menyadarkan dirinya bahwa semua kebenaran yang ada dalam Firman Tuhan tentang kebaikan Tuhan dan kehendakNya yang sempurna adalah untuk hidup kita dan benar juga untuk wanita itu. Bukankah hal itu benar sampai saat ini?.

"Semua yang dapat saya katakan," Saya akhirnya memberi isyarat, : "Yang saya saya tahu adalah kami seharusnya tidak ada di tempat kami berada saat ini. Kami seharusnya tidak melalui tragedi ini."Saya merasa "gila"dengan suami saya. Dia bukanlah orang yang sempurna, namun tidak juga saya dan itu adalah rencana yang baik. Kami melalui kehebohan secara emosional dan spiritual, itu terdengar oleh komunitas orang percaya lainnya, membawa kesembuhan yang dalam dari luka lama yang baru saja kami ketahui ada disana.

Seperti untuk saya, saya bahkan tidak terfikir tentang semua kekacauan itu lagi. Tuhan secara total telah menyembuhkan hati saya. Kini itu seperti titik pada layar radar, satu ingatan jauh yang mengingatkan kembali saya pada anugerah Tuhan dan penerimaanNya. Itu juga menjadi satu kesaksian pada kuasa Tuhan untuk menyembuhkan hati yang luka dan membuat tawanan ini merdeka : alasan penuh mengapa Tuhan mengirim Yesus untuk orang yang terluka, untuk bumi yang rusak ini.

Tapi disini saya setelah tahun-tahun yang telah lewat, di telepon dengan seorang wanita yang terluka, saya mampu membagikan dengannya suatu pengharapan yang saya miliki. Mungkin itu adalah satu alasan lagi mengapa Tuhan mengijinkan krisis menerpa hidup kami; supaya kami dapat memberikan pada mereka jaminan harapan yang ada dalam diri kami. Kala percakapan kami akan berakhir, dia akhirnya mengatakan : "Baiklah, semua membuat saya merasa lebih baik mendengar kamu melakukan semua itu, dan itu tampaknya telah lama berakhir. Kami akan menekankan juga hal itu."

Terkadang, hanya itu yang bisa kita lakukan. Menekankan pada topik. Dan komunitas orang percaya yang menjadi model bagi kami tentang suatu kasih yang tidak tergantung keadaan dan penerimaan dari Tuhan adalah komponen besar yang menekankan hal itu. Saya ingat kelompok pernikahan dimana kami menjadi bagian di dalamnya. Menjadi biasa melihat pasangan yang biasa-biasa saja daripada yang berpikir tentang masalah. Kita semua bising dengan pewahyuan tentang pengkhianatan dalam pernikahan kita, dihancurkan oleh berita dari pasangan-pasangan bahwa tidak ada yang akan baik-baik saja di dunia ini. Namun bekerja bersama, mendengarkan satu sama lain, mendengar kisah luka dan harapan dan kesembuhan membawa lebih banyak kita pada gambaran utamanya.

Dari luar itu terdengar absurd... satu jenis "kelompok" terapi. Tapi itu bukan jenis perlakuan yang biasa saya lakukan. Saya bukanlah satu orang yang mau mengotori cucian atau mengajukan komplain pada orang asing. Tapi dalam situasi seperti inilah hal itu bekerja. Itu tidak hanya bekerja, tapi itu adalah pekerjaan mujizat. Tuhan amat hadir, berbicara dengan suara pada hati saya yang luka tentang semua kasih yang jauh melebihi apapun untuk saya. GairahNya untuk memulihkan pernikahan melebihi impian saya yang paling liar sekalipun. JanjiNya adalah untuk "menyembuhkan" semua orang. Yesaya 61:1 mengatakan : "Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara."

Tanda isyarat. Seperti yang saya katakan, telah terjadi bertahun-tahun lalu. Banyak air dibawah jembatan terkenal. Liburan keluarga dan tantangan dari rumah jompo dan liga kecil suatu olahraga dan aljabar untuk pekerjaan rumah. Yah, banyak air dibawah jembatan. Namun ketika saya berbicara pada wanita yang hancur dibalik telepon itu, memori itu kembali bangkit. Bukan memori dari sakit hati dan air mata, namun memori atas kesembuhan dan pemulihan dan harapan yang ditemukan tidak didalam siapapun kecuali dalam kasih Tuhan dan kebenaranNya.

Kisah itu seperti kisah saya dan krisis seperti yang wanita itu alami yang menciptakan kebutuhan dramatis terhadap suatu komunikasi antara mereka yang telah bersatu kembali dan bagi mereka membutuhkan kesembuhan. Itulah mengapa saya merasa begitu heboh ketika sebuah kelompok konseling membuat sebuah website dimana orang seperti saya yang mempunyai harapan dan orang yang membutuhkan pertolongan, seperti wanita yang di telepon itu bisa saling bertemu.

Apa kabar baiknya? Bahwa wanita muda yang pernah berbicara hari itu masih menikah hingga kini. Dia dan suaminya masih bekerja bersama melalui kepedihan hati mereka dan mereka menemukan harapan dalam kekuatan salib melalui komunitas yang juga mengalami pemulihan. Berapa banyak keluarga yang pecah dapat dikumpulkan kembali melalui kekuatan Tuhan yang mengggunakan teknologi tinggi untuk memberi sentuhan kelas tinggi.

Saya sungguh tahu bahwa Tuhan memulihkan hati yang hancur. Saya juga percaya bahwa jika Tuhan dapat berbicara melalui keledai pada masa lalu, Dia juga dapat bekerja melalui teknologi saat ini untuk membawa harapan dan kemerdekaan. Dan itulah mengapa saya percaya pda kekuatan Tuhan untuk mengerjakan mujizat meski melalui internet. Jika anda atau seseorang yang anda tahu sedang terluka atau kehilangan harapan karena pengkhianatan dalam pernikahan, pertama doronglah mereka untuk melihat kepada Tuhan Yesus karena dalam Dia ada harapan yang besar. Namun dorong juga mereka untuk melihat sumberdaya lainnya seperti internet. Terkadang kita menemukan harapan dimana kita tidak pernah memperkirakan sebelumnya.

Tulisan ini didukung oleh situs www.affairrecovery.com. Situs www.affairrecovery.com adalah kemitraan dari konseling profesional yang didedikasikan pada pemulihan pernikahan yang bermasalah oleh ketidaksetiaan dan perselingkuhan. Komunitas mereka termasuk pasangan yang telah mengalami kelimpahan berkat setelah rekonsiliasi dan pembaharuan. Misi mereka adalah untuk menawarkan harapan, dukungan dan pemulihan bagi pasangan dan juga individual yang telah menderita rasa sakit sebagai hasil ketidaksetiaan, perselingkuhan atau kecanduan seksual. Mereka benar-benar ingin untuk membendung pasangnya perceraian yang melanda dunia saat ini.
Halaman :
1

Ikuti Kami