Tetanggaku Yang Kucintai

Marriage / 13 December 2005

Kalangan Sendiri

Tetanggaku Yang Kucintai

Fifi Official Writer
5359
Setiap hari kita berpapasan dengan tetangga kita. Diantara mereka ada yang pekerja kantoran, orang tua, orang muda, dan sebagainya. Kaya, miskin, sedih dan senang. Dari begitu banyak orang yang kita temui tersebut, rata-rata mereka memiliki satu kesamaan, yaitu belum pernah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Pertanyaannya jadi tinggal satu untuk kita: apakah kita mau menjadi tetangga yang baik untuk mereka? Maukah kita menunjukkan kasih Tuhan kepada hidup mereka? Perintah Tuhan yang kedua ialah untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Maukah kita mengasihi mereka?

Itu artinya, anda tidak bisa lagi cuek terhadap orang-orang yang ada disekitar anda. Anda harus mulai menunjukkan kasih itu terhadap mereka. Bagaimana caranya?

Menjadi teman
Banyak dari anak-anak Tuhan yang pada kenyataannya tidak mempunyai teman yang belum bertobat. Mereka rata-rata hanya mau berkumpul dengan teman-teman seiman atau yang sudah bertobat saja. Untuk tetangga yang belum kenal Yesus, cuekin saja, tidak perlu jadi teman mereka. Padahal ini hal yang salah, dengan menjadi teman mereka -dengan niat dan hati yang tulus tentunya-, kita bisa dengan lebih mudah membagikan kasih Tuhan dengan mereka. Tuhan Yesus sendiri memberi contoh perkara ini dengan melakukan pertemanan dengan "orang berdosa". Lukas 7:34 menulis Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Bagaimana tetangga kita bisa tahu tentang hidup kita jika kita tidak mengenal mereka sama sekali?

Berdoa
Setelah anda mengenal tetangga anda, anda bisa mulai mengetahui namanya, problemanya, dan seluruh masalah hidupnya. Dari situ, anda bisa mulai berdoa syafaat untuk mereka supaya Tuhan melembutkan hati mereka agar bisa dibukakan untuk Firman Tuhan atau kebaikan Tuhan yang mengalir lewat hidup anda. Dengan setia berdoa, Tuhan akan membuka jalan dan kesempatan agar kita bisa lebih lagi menyaksikan kebaikan Tuhan pada mereka lewat hal-hal yang kadang tidak kita duga. Percayalah bahwa jika kita berdoa didasarkan dengan kasih, maka kasih Tuhan akan menyempurnakan kasih itu.

Beri waktu
Mengasihi tetangga anda sama saja dengan mengasihi lingkungan yang lain. Anda sesekali harus mau berkorban waktu untuk bertandang ke rumah mereka, memberi waktu mendengar kisah mereka dan sebagainya, bukan hanya asal menjadi teman yang menyapa hallo dan selamat tinggal setiap pagi jika berpapasan dijalan. Jika anda mau memberi waktu, akan lebih mudah bagi anda untuk mengajak tetangga anda ke gereja misalnya, ke konser rohani, ke komsel atau apapun.

Harapkan saja yang terbaik
Tetangga anda mungkin butuh waktu bulanan atau tahunan untuk merasakan kasih Tuhan. Tapi jangan menyerah dan teruslah mengharapkan yang terbaik. Jangan cepat bosan. Mungkin saja ditengah waktu itu tetangga anda pindah rumah. Tapi anda tetap bisa berharap bahwa kasih dan kebenaran yang pernah anda bagikan tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Mungkin anda yang menabur dan orang lain yang menuai. Jika anda mengasihi mereka, anda pasti terus mengharapkan yang terbaik dari hasil pertemanan anda dengan mereka.

Jadi teladan
Sadarkah anda bahwa tetangga adalah lingkungan yang paling kenal anda diluar keluarga inti anda sendiri? Mereka kadang melihat dan mendengar rahasia-rahasia keluarga yang tanpa disadari terumbar. Karena itu sebelum menjangkau tetangga anda, pastikan kehidupan keluarga anda sendiri bisa dijadikan teladan. Jangan harap tetangga anda bisa merasakan kasih Tuhan jika anda kejam terhadap pembantu, saling melempar barang kalau sedang berantem, atau suka memaki anak dengan kasar.

Mari kita menjadi seperti Kristus dan menjadi terang dengan menjangkau tetangga tetangga kita. Kasihilah mereka seperti diri kita sendiri.
Halaman :
1

Ikuti Kami