Jalan Woiii!!

Kata Alkitab / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Jalan Woiii!!

Admin Spiritual Official Writer
7317

Pasti kita gampang banget terbawa suasana kalau ada tantangan baru dalam hidup yang harus dihadapi. Saya tahu rasanya, karena saya selalu seperti itu. "Aduh, gue mesti gimana ya?", "Gimana caranya gue bisa ngerjain proyek ini?", "Gue takut nggak bisa..".

Saya dulu berpikir bahwa saya harus jadi orang kaya dan terkenal, atau jadi perempuan yang super cantik dan berkulit putih mulus, atau harus punya bakat yang banyak banget, atau tiba-tiba menang kontes secara untung-untungan untuk bisa jadi "seseorang" yang berhasil dalam hidup ini. Kadang-kadang, saya malah jadi menyalahkan situasi atau jadi sirik sama orang lain yang kelihatannya lebih sukses dari saya.

Tapi saya sadar bahwa sebenarnya, kalau kita mau melakukan sesuatu dalam hidup ini yang merupakan ‘momentum' dalam hidup sendiri, kita tidak bisa menunggu durian runtuh dikepala kita secara mendadak. Kita harus mencuri start! Kita sendiri harus mulai melakukan sesuatu sebagai awal!

Jadi, mulailah sekarang dengan modal diri sendiri di tempat kita berdiri. Jangan langsung berpikir bahwa semuanya akan langsung sempurna. Yang penting ialah, kita harus mulai melangkah! Ambil langkah, walau sebuah langkah yang kecil.

Hal ini berarti kita sedang mencoba berjalan menggunakan iman.
Baru-baru ini saya mencoba membuat sebuah gagasan cerita tentang promo sebuah produk yang sedang dikerjakan oleh seorang teman. Dari 12 orang yang menyerahkan ide cerita padanya, ide saya nyaris tidak dipakai sama sekali. Ok, memang itu mengecewakan, saya akui. Pertama saya mulai mengasihani diri, berpikir bahwa orang lain memang lebih kreatif, dan lain-lain. Tapi cukup! BERHENTI sampai disitu! Saya mulai kehilangan intinya. Intinya kan bukan selalu untuk menjadi ‘si pemenang', tapi untuk melangkah dan mencoba.

Coba kita lihat Musa. Apakah Tuhan memilihnya karena dia yang paling alim dan baik dari yang lain? Hei, beberapa waktu sebelum Tuhan bertemu dengan Musa di semak yang terbakar, dia habis bunuh orang! Dan dia dikejar-kejar karena itu. Dia juga tidak pd dengan kemampuannya sendiri.

Tapi kalau itu terus yang menjadi pusat pikirannya, ia tidak akan pernah maju. Dia memang bukan orang yang "tepat" buat tugas itu kalau dilihat CV-nya. Tapi waktu Tuhan memanggilnya, dia meresponi itu dengan sebuah ketaatan.

Pasti waktu itu Musa sangat ketakutan karena yang Tuhan minta darinya sedikit tidak masuk akal. Tapi ditengah ketakutan itu, dia mengambil keputusan untuk mempercayai Tuhan, sebagai Tuhan yang akan menyelesaikan hal itu untuknya, bahkan secara supranatural.

Jika kita melakukan langkah pertama berdasarkan iman, Tuhan yang akan mengurus sisanya untuk kita.

Jangan biarkan rasa takut gagal menghantui kita. Kalau mau tunggu sampai rasa takutnya pergi, keburu kesempatan itu pergi juga. Tetaplah melangkah walau dengan lutut gemetaran dan tidak tahu harus berbuat apa. Buatlah dengan maksimal dan serahkan penyempurnaannya pada Tuhan.

Memang betul ada waktunya dimana kita harus sabar dan menunggu. Tapi itu bukan berarti kita harus diam saja dan menunggu sesuatu yang jatuh dari surga. Sebisa mungkin kita harus proaktif dan berbuat sesuatu. Ingatlah bahwa untuk melakukan sesuatu yang besar dan berdampak, kita harus melakukan sesuatu yang kecil terlebih dulu. Jadi kalau kita berani melangkah dengan setia dari hal yang kecil, Tuhan akan mempercayakan sesuatu yang besar dalam hidup kita.

So, WALK!

Sumber : Sumber: cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami