Seorang teman selalu loyal, dan seorang saudara dilahirkan untuk menolong disaat yang diperlukan.
Jika kesepian adalah masalah di dunia modern ini, maka pertemanan harusnya menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Harusnya, namun ada masalah dalam "jurang loyalitas" - perasaan bahwa hubungan - pernikahan, pertemanan, majikan - pegawai - secara sementara saja berada sebagai hubungan terbaik dan akan bubar ketika satu pihak merasakan hal itu.
Ini bukanlah situasi yang baru. Alkitab mengatakan sebagai berikut :
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (Amsal 20:6) Dalam versi Inggrisnya, baik hati dinyatakan sebagai "loyal friend" atau teman yang loyal.
Sudah tentu Alkitab memberikan beberapa contoh klasik dari teman "yang benar-benar dipercaya". Contoh klasik ada dalam kitab Perjanjian Lama yaitu antara Daud dan Yonathan.
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. (1 Samuel 18:1-4)
Kitab Amsal dalam beberapa cara disebut sebagai "Kitab Pertemanan" dengan perkataan yang bijaksana tentang arti sesungguhnya dari pertemanan yang asli.
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17:17)
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. (Amsal 18:24)
Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. (Amsal 16:28)
Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib. (Amsal 17:9)
Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. (Amsal 18:19)
Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau." (Amsal 26:18-19)
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri. (Amsal 12:26)
Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri. (Amsal 22:24-25)
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. (Amsal 3:32)
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1 Yohanes 3:16)
Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. (Ibrani 13:1-3)
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (Yakobus 2:14-17)
Pertemanan dan membangun hubungan adalah perintah Tuhan sendiri. Ketika Tuhan memerintahka, maka Tuhan juga yang memberi kemampuan kepada manusia untuk melakukan apa yang Dia kehendaki. Kini kesepian jangan lagi menjadi bagian kehidupan anda. Bila anda sedang mengalaminya - mintalah kemampuan dari Tuhan untuk keluar dari kesepian itu - melalui pertemanan tentunya. |