Integritas, sebuah kata yang menjadi salah satu karakter Yesus. Bahkan dari 49 karakter Yesus, kata ini merupakan dasarnya. Pada saat Yesus memikul salib, ia sedang membuktikan karakter integritasnya.
Secara definisi kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berasal dari akar kata integer yang mana artinya menyeluruh, lengkap atau segalanya. Ini adalah bentuk ketaatan secara keagamaan terhadap kode moral, nilai dan kelakuan. Kalau kita peragakan, maka integritas ini melebihi karakter seseorang, sebuah aksi yang dapat dipercaya.
Lalu bagaimana caranya agar memiliki integritas?
1. Kita harus hidup dalam hubungan yang benar
Integritas dibangun dalam hubungan dengan orang lain. Jika ingin memiliki integritas, maka ada beberapa hal yang harus belajar untuk dilakukan:
- Jujur. Menjadi orang jujur tidak dari sononya. Kecenderungan manusia yang berdosa kadang memaksa kita untuk berbohong dari yang kecil-kecilan sampai bohong besar. Tapi kejujuran bisa dilatih. Dari selalu memilih untuk mengatakan yang benar setiap hari, akan berkembang menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi suatu karakter.
- Tulus. Hati yang tulus tidaklah mereka-mereka dan memiliki maksud tersembunyi seperti udang dibalik batu dalam setiap keadaan.
- Apa adanya. Apa adanya adalah kehidupan yang tidak munafik, tidak mengenakan topeng serta tidak menjadi ‘orang lain' ketika berada dirumah, di gereja atau dikantor.
- Transparan. Jika kita membuang dosa dari kehidupan sehari-hari,
maka kita bisa belajar untuk hidup transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan dihadapan Tuhan maupun manusia.
- Tidak menyimpan kesalahan. Jika ada konflik dengan siapapun, bereskan dengan segera supaya tidak menyimpan bom waktu.
- Menjaga lidah. Menjaga lidah dengan tidak bergosip dan memperbincangkan hal buruk tentang orang lain harus dibiasakan. Jauhi penggosip adalah salah satu caranya.
- Berani mengaku salah. Kebiasaan orang kebanyakan adalah menyalahkan orang lain atau menghindar dari tuduhan salah. Padahal jika memang melakukan kesalahan, harus dengan gentle diakui.
- Bertanggung jawab. Kunci untuk hidup dalam integritas ialah dengan bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah dibuat terhadap siapapun.
2. Kita harus hidup dalam prinsip Allah
Prinsip Allah didalam Firman Tuhan memuat semua yang kita butuhkan untuk memiliki integritas. Bukan sekedar dibaca, Firman Tuhan itu harus diterapkan dan tidak bisa disesuaikan dengan keadaan. Ada beberapa hal yang menghalangi integritas untuk terbentuk dalam kehidupan seseorang:
- Kesombongan. Orang yang sombong tidak mau berubah karena menganggap dirinya lebih benar dan lebih tinggi dari orang lain.
- Plin plan. Orang yang plinplan sering berubah pikiran, terombang-ambing, dan tidak bisa mengambil keputusan sehingga akhirnya terjebak dalam situasi yang merusak integritasnya.
- Kompromi. Orang yang kompromi cenderung tidak bisa memegang prinsip dengan baik sehingga sulit membangun integritas.
- Ikut-ikutan. Orang yang memiliki kebiasaan ikut-ikutan sering berujung dalam situasi yang menghancurkan integritas dirinya sendiri.
- Tidak mau ditegur. Setiap orang yang mau memiliki integritas harus merendahkan dirinya, mau diajar dan ditegur.
Diluar sana, begitu banyak orang yang integritasnya polesan atau tempelan. Dimana-mana banyak orang percaya yang tidak jelas kelakuannya. Karena itu, jangan mau menjadi "orang -orang yang tidak jelas". Setiap hari dari bangun tidur hingga kembali lagi tidur, ambillah keputusan untuk mempertahankan integritas seperti yang tertulis diatas secara setia dan disiplin. Menjadi orang yang berintegritas adalah hasil dari keputusan benar yang diambil setiap hari. Jadikan integritas sebagai gaya hidup kita sampai di detik terakhir kehidupan, seperti Kristus.