Menjadi Sahabat Selamatkan Pernikahan
Fifi Official Writer
Mengarungi bahtera pernikahan tidak selamanya indah seperti dongeng semata. Terlebih dengan lahirnya seorang anak dalam pernikahan, banyak sekali tekanan yang bisa berakibat fatal. Namun persahabatan dalam pernikahan akan mampu menahan tingkat stress yang terjadi.
Menurut
Dr.Linda Helps - Merupakan transisi bagi orangtua, meski itu amat diharapkan, tidaklah mudah bagi kebanyakan pasangan untuk menghadapi kelahiran anak. Kita tahu dari penelitian sebelumnya bahwa pernikahan mudah diserang kala mengikuti suatu proses kelahiran anak.
Kepuasan pernikahan biasanya menurun. Pasangan menghadapi lebih banyak konflik dan biasanya memiliki semakin sedikit komunikasi yang bersifat positif. Pertanyaan selanjutnya adalah :
apa yang menolong pasangan mencegah perubahan normal ini dari menjadi begitu menekan?. Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan Shapiro dan Gottman terhadap sekelompok pasangan yang memiliki dan juga tidak memiliki anak selama enam tahun pertama pernikahan mereka. Apa yang mereka temukan menekankan kembali hasil penelitian sebelumnya -
isteri-isteri yeng memiliki anak dilaporkan lebih sedikit memiliki kepuasan pernikahan daripada isteri-isteri yang belum menjadi orang tua.
Semakin rendahnya ukuran kepuasan pada lebih dari setengah isteri-isteri terjadi satu tahun setelah kelahiran. Untuk persentasi yang kecil (15%), kepuasan semakin menurun dua tahun setelah kelahiran.
Suami-suami yang memiliki anak juga menjadi kurang puas dengan pernikahan mereka dibandingkan mereka yang tidak memiliki anak. Meski demikian, perbedaan antara dua kelompok suami-suami ini tidak begitu signifikan atau nyata.
Para peneliti juga mempelajari kelompok pasangan yang menjadi orangtua namun memiliki kestabilan atau bahkan semakin bertambah dalam pengukuran kepuasan pernikahan mereka. Apa yang membuat dua kelompok ini berbeda? Apakah itu dapat menolong menahan stress bagi mereka yang memiliki anak?
Apa yang mereka temukan sungguh menarik. Persahabatan dalam pernikahan adalah kunci dan termasuk kedalam dua hal ini :
1. Pasangan memiliki tingkat kesadaran serta perhatian terhadap pasangan mereka, kehidupan pasangan mereka dan relasi antara pasangan itu.
2. Suami-suami ini mengagumi dan sangat mencintai isteri-isteri mereka. Persahabatan dalam pernikahan rupanya berpengaruh besar terhadap stress akibat transisi para orang tua.
Jadi jika Anda ingin mempertahankan hubungan pernikahan dari masalah stress, bangunlah persahabatan Anda dengan pasangan. Fokuskan pada hal-hal yang Anda kagumi dan berikan penghormatan pada pasangan Anda.
Cari tahu apa keinginan pasangan Anda, pergilah ‘kencan kembali' bersama suami atau isteri Anda, berbicaralah, carilah kegembiraan bersama suami atau isteri Anda dan nikmati persekutuan satu sama lain. Seperti kebanyakan persahabatan, semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk intim dan mengenal satu sama lain, semakin dalam persahabatan dapat berjalan. Dan dalam pernikahan, persahabatan yang dekat memiliki dampak yang positif untuk menyeimbangkan tingkat stress Anda.
Halaman :
1