Inilah Bulan Menikah

Single / 12 February 2005

Kalangan Sendiri

Inilah Bulan Menikah

Fifi Official Writer
6123
Untuk yang belum tahu!. Kalau selama ini kita tahunya hari Valentine hanya identik dengan hari kasih sayang yang sudah biasa kita kenal, kita bisa salah besar!.

Bulan Februari ini memang menjadi bulan yang khusus bagi banyak orang, apalagi bagi yang sedang berkasih-kasihan. Bagi yang sedang ngedate, mungkin persiapan khusus sudah disiapkan. Mulai dari mau buat acara dan kegiatan khusus apa, mau pakai kostum seperti apa, sediakan hadiah atau kenangan seperti gimana yang berkesan untuk si ‘dia'.

Untuk yang sedang jauh dengan doi, mungkin sedang buat rencana untuk bisa bikin ‘contact' yang paling spesial. Entah lewat surat pos yang penuh sajak, email yang lebih berbunga-bunga atau telepon ‘spesial kasih sayang' yang udah matang kata-katanya dan dipersiapkan terlebih dulu.

Tapi mungkin ada yang sudah bosan melakukan semua itu. Sudah bertahun-tahun membuat sesuatu yang walaupun spesial tapi prinsipnya tetap sama. Kita ingin lebih!, bukan hanya kencan melulu. Kita bisa kalau tahu dan kita mau. Yang pertama adalah kita tahu, yang kedua barulah kita mau. Bulan ini bisa menjadi bulan yang dikenang hingga mati!.... Duh segitunya, apa maksudnya?.

Gimana kalau bulan Februari dijadikan bulan pengikatan hubungan kita dengan pasangan kita, bulan peneguhan janji, bulan pernikahan?. Wow...!, tapi kenapa harus menjadi bulan pernikahan, mengapa tidak cukup hanya jadi bulan kasih sayang saja.

Yang ini yang harus kita tahu dulu.
Ide perayaan pernikahan di bulan Februari dicetuskan di Baton Rouge, Lousiana pada tahun 1981. Saat itu begitu banyak pasangan yang mendorong walikota, gubernur dan juga para pastor untuk memproklamasikan hari Valentine day sebagai hari 'Kami Percaya Akan Pernikahan'. Event ini menjadi begitu sukses sehingga diadopsi oleh Worldwide Marriage Encounter's

Tahun 1982, 43 Gubernur memproklamasikan hari dan perayaan pernikahan itu ke seluruh basis militer AS di dalam dan luar negeri. Di tahun 1983, nama perayaannya diubah menjadi "World Marriage Day" dan didesain untuk dirayakan setiap hari Minggu yang kedua di bulan Februari. Tahun 1993 Paus Johanes Paulus II ikut mengimpartasikan doa dan berkatnya untuk "World Marriage Day" ini. Perayaan inilah yang kemudian menyebar ke seluruh dunia melintasi budaya dan kepercayaan yang ada.

Simbol dari World Marriage Day sendiri berbicara tentang kesiapan dari peraturan dalam pernikahan dan segala nilai-nilai yang diperjuangkan. Suami dan istri dilambangkan sebagai dua buah lilin. Ini mengingatkan bahwa cinta kasih pernikahan mengharuskan kita untuk ikut menerangi dunia. Pasangan disatukan secara hati, berfokus pada kasih sebagai kekuatan yang mengikat kesatuan diantara pasangan dan membangkitkan kapasitas untuk menjadi hidup yang membagikan dampak dan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berbuah dan bersatu.

Sedang tema World Marriage Day secara permanen diadopsi sebagai "Mengasihi Satu Sama Lain". Ini adalah perintah yang Kristus berikan yang terdapat dalam kitab Yohanes 15:12. Itu berbicara pada kita tentang pesan simpel namun menantang tentang bagaimana Tuhan mengharapkan kita untuk hidup mengasihi satu sama lain sebagai keputusan kitas setiap hari. Sebuah pesan sederhana namun penuh tantangan.

Yang lainnya yang harus kita ketahui
Beberapa orang di Evansville bertemu untuk memutuskan semacam kebijakan yang kemudian menjadi semacam kiat memelihara pernikahan agar menjadi kekal. Mereka mendasarkan hal ini karena banyaknya perceraian yang terjadi yang berakibat buruk pada anak-anak. Generasi inilah yang tidak melihat adanya sesuatu yang positif dari hubungan pernikahan. Mereka kehilangan teladan orang tuanya. Oleh sebab itulah dicintakan bulan pernikahan yang maknanya dahsyat.

Tidakkah luar biasa jika sejumlah orang termasuk kita menetapkan paling tidak satu hari Minggu dalam satu tahunnya menjadi hari Perayaan Komitmen Pernikahan?

Tidakkah menjadi pesan yang kuat melalui setiap orang untuk menyaksikan dampak dari pasangan yang memperbaharui janji pernikahannya melalui satu ibadah khusus?.

Tidakkah menjadi suatu sensasi positif untuk mengetahui bahwa banyak orang percaya melakukan hal yang sama pada hari yang sama. Tentu saja sensasinya adalah ‘Perayaan Komitmen Pernikahan'?.

Kalau tadi kita udah banyak tahu tentang bulan Februari sebagai bulan menikah, sekarang untuk yang sudah siap menikah atau bahkan sudah menikah sekalipun, kita mau jadikan bulan ini sebagai bulan pernikahan. Lho bagaimana jika saya sudah menikah tapi di bulan Agustus? Apa saya harus menikah dua kali atau bahkan menikah lagi?. Tentu bukan begitu.

Jadikan bulan ini menjadi bulan refleksi. Bulan kembali kepada komitmen dan kasih yang mula-mula bagi pasangan yang telah menikah. Sedang bagi yang akan menikah, mungkin seru sekali jika bulan kasih sayang bertepatan dengan bulannya pernikahan. Pernikahan anda akan dirayakan banyak orang di seantero bumi, setiap tahun.

Selamat menikah dan selamat memperbaiki komitmen pernikahan anda!
Halaman :
1

Ikuti Kami