Sumber Kesaksian: Ersan
Ersan seorang pemuda yang minder karena penyakit sinusitis yang dideritanya. Awalnya dipikir sekedar pilek saja. Namun makin lama tidak kunjung sembuh dan semakin parah. Penyakit ini menyerang daerah rongga hidung dan bila sudah parah dapat membuat busuk tulang rawan yang menimbulkan bau busuk bagi penderitanya, orang sekitarnya pasti sangat terganggu dengan bau busuk yang keluar kalau Ersan sedang kambuh. Tak jarang ia ditinggalkan oleh teman-temannya bila sedang kambuh. Karena bau yang dikeluarkan sangat busuk seperti bangkai binatang. Karena kondisi yang sangat buruk akhirnya ia dibawa kerumah sakit untuk dioperasi. Setelah menjalani operasi keadaannya membaik.
Setelah diperiksa kembali, ia dinyatakan positif. Penyakit yang sama kambuh lagi dengan kadar yang lebih parah sekarang. Sinusitisnya sekarang telah meradang sampai ke tulang tengkoraknya. Kemudian dari hidungnya keluar cairan yang sangat bau. Hingga kemanapun ia harus membawa handuk.
Kondisinya sangat mengganggu orang-orang disekitarnya. Tak jarang ia ditinggalkan oleh teman-temannya bila sedang kambuh. Karena bau yang dikeluarkan sangat busuk seperti bangkai binatang. Giginyapun sebagian mulai rapuh karena penyakit itu.
Ditengah rasa sakitnya rasa sepi menyelimutinya. Gejolak batinya luar biasa. Kadang ia bertanya-tanya kenapa ini harus menimpa hidupnya. Ia menjadi tertekan sekali. Dokter menyarankan untuk operasi tapi keuangan orangtuanya tidak memungkinkan. Hanya berdoa dan berharap pada Tuhan yang dapat dilakukannya. Kemudian beberapa teman yang lainnya juga masih ada yang memperhatikannya dengan turut berdoa untuknya.
Waktu terus berlalu pengharapannya akan kesembuhan tidak pernah luntur. Hingga disuatu malam ia lelah sekali. Sebelum tidur ia katakan "Tuhan jadilah kehendakMu". Paginya saat bangun tidur hidungnya dapat menghirup udara yang segar sekali. Hari itu ia kuliah dan teman-temannya mulai menyadari bahwa tidak ada lagi bau-bauan yang keluar dari Ersan. Hari itu ia mendapat kepastian akan kesembuhannya. Sampai saat ini ia dapat kuliah dengan baik dan penyakit itu sembuh sama sekali. Pengharapan kita tidak pernah sia-sia bila pengharapan itu diserahkan kepada Tuhan.