Berlatih Kosakata Sejak Balita, Ampuh Dorong Prestasi Anak
Sumber: Fprints.co.uk

Parenting / 20 November 2015

Kalangan Sendiri

Berlatih Kosakata Sejak Balita, Ampuh Dorong Prestasi Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
6677

Saat balita berusia dua tahun, orang tua mulai mengajarkan tentang berbagai kosakata atau frasa. Dalam studi terbaru, latihan ini disebut dapat sekaligus menstimulus perkembangan otak Si kecil sehingga memiliki keterampilan bahasa, kemampuan berhitung yang lebih baik, dan lebih sedikit bermasalah dengan perilaku saat nanti mereka masuk dalam taman kanak-kanak (TK).

Dalam studi ini para peneliti melakukan analisa terhadap 9.000 anak melalui pertanyaan yang diberikan kepada para orang tua mereka. Terkait jumlah kata (termasuk 50 daftar kata umum) yang digunakan anak-anak berusia dua tahun saat berkomunikasi.

Hasil penelitian oleh Universitas Pennsylvania di University Park, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa anak-anak dengan latar belakang sosial ekonomi lebih tinggi, anak perempuan, dan anak-anak dengan pola asuh berkualitas tinggi mampu mengenal kosakata lisan yang lebih luas.

Sebaliknya, mereka yang lahir dengan berat badan rendah dan diasuh oleh ibu dengan masalah kesehatan, memiliki pengetahuan yang lebih sempit dalam pengenalan kosakata saat menginjak usia dua tahun.

Dilansir Reuters, penulis utama penelitian ini Paul L. Morgan mengungkapkan bahwa, “Kelompok tertentu dari populasi berusia usia 24 bulan lebih mungkin menunjukkan tingkat kosakata yang lebih rendah. Membantu anak-anak tersebut, yang mungkin lebih berisiko, adalah penting.”

Sebab menurutnya, saat anak-anak terdeteksi memiliki kosakata lebih sedikit di usia muda, maka hal ini sekaligus menghasilkan prediksi terhadap rendahnya kesiapan mereka nanti di taman kanak-kanak.

Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Child Development ini kemudian berlanjut hingga 3 tahun berikutnya. Tepatnya, usia di mana anak-anak mulai masuk TK. Para ahli kemudian menganalisa perkembangan mereka melalui, guru TK anak-anak.

Guru dilibatkan untuk menilai perilaku regulasi diri anak-anak dan frekuensi perilaku buruk atau kegelisahan. Disamping itu, anak-anak juga akan diuji untuk matematika dan keterampilan dasar.

Ditemukan bahwa pada awal TK, anak-anak yang memiliki kosakata lebih banyak pada usia dini mencapai prestasi lebih tinggi untuk bidang membaca dan matematika. Sedangkan dalam berperilaku, seperti temper tantrum (ledakan kemarahan) atau agresif secara fisik cenderung lebih rendah.

Menanggapi hasil penelitian ini, Claire Vallaton dari Universitas Michigan di East Lansing mengungkapkan bahwa kendati efeknya kecil, tapi pengaruhnya tidak dapat bertahan selama bertahun-tahun pada masa tindak lanjut yang penting.

“Kosakata, tidak seperti banyak hal lain, misalnya pekerjaan, pendapatan, status sosial ekonomi, atau berat badan saat lahir, sangat dapat dimodifikasi,” papar Morgan.

Sejak anak lahir, orang tua memiliki pengaruh besar dalam kemampuan bahasa Si kecil. Cara untuk meningkatkan pengetahuan kosakata lisan anak bisa dilakukan dengan mengubah cara orang tua berkomunikasi, seperti rutin membacakan buku cerita atau bisa juga melakukan percakapan dua arah dengan buah hati Anda.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : CnnIndonesia/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami