5 Trik Jitu Menangani Anak yang Sering Bohong
Sumber: Google

Parenting / 26 March 2015

Kalangan Sendiri

5 Trik Jitu Menangani Anak yang Sering Bohong

Theresia Karo Karo Official Writer
6604
Kebohongan, apapun alasannya tetap tidak menjadikannya benar. Mengenalkan kejujuran pada anak biasanya mulai dilakukan orang tua sejak buah hati memasuki usia balita (3 tahun). Dikarenakan pada usia ini anak sudah memiliki kemampuan bicara yang lebih baik dan jelas, mulai memahami makna, serta mengungkapkan perasaan secara verbal.

Perkembangan ini sejalan dengan kemampuan imajinasinya. Sehingga kadang Si kecil sering mencampur kenyataan dan imajinasi saat bercerita kepada orang tuanya. Dan hal ini kerap disimpulkan sebagai kebiasaan anak yang suka berbohong.

Penulis buku Positive Discipline, Jane Nelsen mengungkapkan alasan lain mengapa anak berbohong. Menurutnya, balita belum memiliki kemampuan untuk tidak berbohong, namun mereka paham konsep benar dan salah. Dan mereka juga mengerti bahwa saat melakukan kesalahan pasti akan ada konsekuensi yang harus dihadapi, seperti hukuman atau sanksi. Sehingga saat mereka tahu mereka melakukan tindakan yang dianggap salah, maka mereka berusaha menghindar dengan berbohong. Berikut lima trik jitu menangani anak yang sering berbohong:

Stop menyebutnya pembohong!
Orang tua yang sering menyebut anaknya pembohong, justru tidak akan membantunya menjadi lebih baik. Label buruk ini akan ‘mengendap’ dalam dirinya. Sehingga anak semakin tertekan dan percaya bahwa dirinya memang seorang pembohong.

Hindari menanyakan sesuatu yang anda sudah tahu jawabannya
Bila anda tahu anak telah berbohong, jangan mencari pengakuan langsung darinya. Lebih baik orang tua langsung mengungkapkan dengan tegas bahwa anda tidak setuju dengan kebohongannya. Sambil memberikan kalimat yang menenangkan dan penjelasan kenapa anda tidak setuju dengan tindakannya. Sehingga anak tetap merasa dicintai dan mulai terbuka dengan anda.

Satu kebohongan akan menciptakan kebohongan lain
Jelaskan konsep ini kepada anak, bisa dengan ilustrasi buku atau film tentang kejujuran. Usahakan anak untuk mengerti mengapa sebaiknya dia tidak berbohong.

Jadi teladan
Saat anda mengharapkan anak untuk melakukan bertindak jujur, akan lebih baik bila orang tua terlebih dahulu menjadi teladan. Namun bila anda sendiri tidak bisa berkata jujur di depan anak, tentu ini akan menimbulkan kebingungan baginya. Sehingga dia tidak lagi menganggap penting kejujuran. Pengaruh aksi lebih dari sekedar kata.

Reward
Ketika buah hati mampu bicara jujur, sebaiknya berikan reward. Bisa dengan pelukan, ciuman atau kata-kata yang membangun. Sehingga anak merasa sudah melakukan hal yang benar dan tidak mengecewakan orang tuanya.


Sumber : Ibudanmama/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami