4 Tahapan Bermain Pada Anak Usia Dini
Sumber: Google

Parenting / 15 January 2015

Kalangan Sendiri

4 Tahapan Bermain Pada Anak Usia Dini

Theresia Karo Karo Official Writer
19413
Anak usia balita atau pra sekolah memiliki dunianya sendiri saat sedang bermain. Ketika masih kecil anak suka bermain dengan boneka atau robot, terlihat dia asyik berbicara sendiri. Semakin besar, anak mulai gemar berlari-lari, kejar-kejaran bersama temannya.

Menurut psikolog anak Ratih Aulhaqqi M.Psi, fase bermain ini merupakan hal yang wajar. Setiap anak akan menjalani fase pertumbuhan bersamaan dengan perkembangan tipe dan jenis permainan anak. Dilansir dari Fimela.com, berikut empat tipe bermain si kecil:

Solitaire
Hal ini biasanya terjadi pada si kecil dengan rentang usia antara 1-3 tahun. Dia terlihat nyaman berbicara sendiri saat sedang bermain dengan boneka dan robotnya, berarti dia sedang dalam tahap solitaire play. Mungkin bagi orang tua hal ini terlihat aneh, karena dia bermain sendiri dan berbicara sendiri. Namun lihat juga bagaimana asyiknya dia dengan dunianya sendiri, inilah tanda dia sedang solitare play. Anak menikmati saat dia bermain sendirian.

Parallel
Tipe parallel play adalah saat dimana anak-anak senang bermain bersama orang lain. Akan tetapi mereka akan sibuk dengan mainan masing-masing, meskipun berada di ruangan yang sama. Anak-anak pada tahap ini tidak ingin bermain sendiri.

Practise
Anak dalam masa practice play ini ditandai dengan anak yang langsung mengikuti apa yang dia contoh. Biasanya anak akan mengikuti persis, siertai dengan suara benda tersebut. Misalnya, anak mengatakan bahwa dia ingin menjadi anjing lalu dia akan menaruh tangannya di lantai, sambil jongkok, lalu menirukan suara anjing dengan gonggongan.

Practise play ini sangat membantu anak untuk meningkatkan motorik kasarnya. Karena saat mempraktekkan satu benda, ada banyak gerakan yang memicu perkembangan kemampuan motorik si kecil.

Pretend Play
Tahap bermain ini, si kecil akan memacu imajinasinya. Ratih emngungkapkan, “Pretend play ini adalah masa di mana anak-anak bermain dengan berpura-pura menjadi sesuatu.” Misalnya, si kecil akan mengajak teman-temannya untuk bermain dokter-dokteran. Kemudian dia akan meminta salah satu temannya untuk menjadi perawat, lalu mengambil pensil sebagai pengganti jarum suntik. Atau si kecil berpura-pura jadi tokoh jagoan seperti spiderman dan meminta teman-temannya jadi superhero lainnya.

Ratih beranggapan, bahwa pada masa ini anak akan belajar memacu imajinasinya dan secara tidak langsung membantu anak untuk kreatif dengan menggunakan keadaan sekitarnya. 

Sumber : Fimela/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami